Hari Pendidikan Nasional

Hari Pendidikan Nasional, disingkat HARDIKNAS, adalah hari nasional (bukan hari libur) yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia untuk memperingati kelahiran Ki Hadjar Dewantara, tokoh pelopor pendidikan di Indonesia dan pendiri lembaga pendidikan Taman Siswa, diperingati pada tanggal 2 Mei setiap tahunnya.^[1]

Wikisumber memiliki naskah asli yang berkaitan dengan artikel ini:

Halaman:TDKGM 01.221 Salinan pembetulan Pembaharuan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 tahun 1959 tentang Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur.pdf/1

Hari Pendidikan Nasional diperingati setiap tanggal 2 Mei, bertepatan dengan hari ulang tahun Ki Hadjar Dewantara, pahlawan nasional yang dihormati sebagai bapak pendidikan nasional di Indonesia. Ki Hadjar Dewantara lahir dari keluarga kaya Indonesia selama era kolonialisme Belanda, ia dikenal karena berani menentang kebijakan pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu, yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya yang bisa mengenyam bangku pendidikan.^[2] Hari nasional ini ditetapkan melalui Keppres No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959.

Kritiknya terhadap kebijakan pemerintah kolonial menyebabkan ia diasingkan ke Belanda, dan ia kemudian mendirikan sebuah lembaga pendidikan bernama Taman Siswa setelah kembali ke Indonesia. Ki Hadjar Dewantara diangkat sebagai menteri pendidikan setelah kemerdekaan Indonesia. Filosofinya, tut wuri handayani ("di belakang memberi dorongan"), digunakan sebagai semboyan dalam dunia pendidikan Indonesia. Ia wafat pada tanggal 26 April 1959. Untuk menghormati jasa-jasanya terhadap dunia pendidikan Indonesia, pemerintah Indonesia menetapkan tanggal kelahirannya sebagai Hari Pendidikan Nasional.

Meskipun bukan hari libur nasional, Hari Pendidikan Nasional dirayakan secara luas di Indonesia. Perayaannya biasanya ditandai dengan pelaksanaan upacara bendera di instansi pendidikan, mulai dari PAUD, TK, SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi, dari tingkat kecamatan hingga pusat, disertai dengan penyampaian pidato bertema pendidikan oleh pejabat terkait.

Pada tahun 2019, tema yang diangkat adalah Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan.^[3] Pada hari Selasa, 30 April 2019, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia telah menggelar sebuah tayang bincang. Dalam kesempatan itu, Kemdikbud mengangkat pendidikan dan peran pendidikan pada Revolusi Industri 4.0.^[4]

Tema peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2021 adalah “Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar”.[1] Diarsipkan 2022-07-12 di Wayback Machine. Banyak cara untuk merayakan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2021, salah satu cara paling mudah untuk merayakan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2021 yaitu dengan memasang Twibbon Hari Pendidikan Nasional Diarsipkan 2022-10-01 di Wayback Machine.

Tema peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2022 adalah "Pimpin Pemulihan, Bergerak untuk Merdeka Belajar".^[5] Upacara Hari Pendidikan Nasional pada tahun 2022 dilaksanakan oleh setiap instansi pendidikan dengan mentaati protokol kesehatan yang telah dihimbaukan.

Tema peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2023 adalah "Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar".^[5]

Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional Tahun 2024, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah menetapkan tema utama untuk peringatan tersebut adalah "Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar". Keputusan ini diumumkan melalui Surat Edaran dari Kemendikbudristek mengenai Pedoman Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2024. Sejalan dengan perayaan ini, Kemendikbudristek juga menginisiasi bulan Mei 2024 sebagai Bulan Merdeka Belajar.^[6]

• T. Suparman, Agung, Leo (2012). Sejarah Pendidikan. Yogyakarta: Penerbit Ombak. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)

Artikel bertopik pendidikan ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

• l
• b
• s