More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Hegemoni - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hegemoni - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Hegemoni

  • Afrikaans
  • Alemannisch
  • العربية
  • Asturianu
  • Azərbaycanca
  • Беларуская
  • Български
  • বাংলা
  • Bosanski
  • Буряад
  • Català
  • Čeština
  • Cymraeg
  • Dansk
  • Deutsch
  • Zazaki
  • Ελληνικά
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • Eesti
  • Euskara
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • Galego
  • עברית
  • हिन्दी
  • Hrvatski
  • Հայերեն
  • Ido
  • Íslenska
  • Italiano
  • 日本語
  • ქართული
  • Қазақша
  • 한국어
  • Кыргызча
  • Latviešu
  • Bahasa Melayu
  • مازِرونی
  • नेपाली
  • Nederlands
  • Norsk nynorsk
  • Norsk bokmål
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Polski
  • پښتو
  • Português
  • Română
  • Русский
  • سنڌي
  • Srpskohrvatski / српскохрватски
  • සිංහල
  • Simple English
  • Slovenščina
  • Shqip
  • Српски / srpski
  • Svenska
  • தமிழ்
  • ไทย
  • Tagalog
  • Türkçe
  • Тыва дыл
  • Українська
  • Oʻzbekcha / ўзбекча
  • Tiếng Việt
  • 吴语
  • მარგალური
  • 中文
  • 粵語
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Bagian dari seri Politik
Bentuk dasar dari pemerintahan
Struktur kekuatan
  • Konfederasi
  • Federasi
  • Hegemoni
  • Kerajaan
  • Negara kesatuan
Sumber kekuatan
Demokrasi
  • Langsung
  • Perwakilan
  • Semi
  • lainnya
Kerajaan
  • Mutlak
  • Konstitusi
Oligarki
  • Aristokrasi
  • Junta militer
  • Kleptokrasi
  • Plutokrasi
  • Stratokrasi
  • Timokrasi
Otokrasi
  • Otoritarianisme
  • Despotisme
  • Diktatur (Kediktatoran)
  • Totalitarianisme
Republik
  • Parlementer
  • Presidensial
  • Semi presidensial
Lainnya
  • Anarki
  • Anokrasi
  • Khilafah
  • Kritarsi
  • Meritokrasi
  • Oklokrasi
  • Partikrasi
  • Sosialis
  • Teokrasi
  • Tirani
 Portal Politik
  • l
  • b
  • s

Hegemoni (bahasa Yunani: ἡγεμονία hēgemonía) pada awalnya merujuk pada dominasi (kepemimpinan) suatu negara-kota Yunani terhadap negara-kota lain dan berkembang menjadi dominasi ekstrem negara terhadap negara lain. Ahli politik Antonio Gramsci mengembangkan makna awal tersebut untuk merujuk pada dominasi suatu kelas sosial terhadap kelas sosial lain dalam masyarakat melalui hegemoni budaya.[1] Hegemoni juga merupakan suatu bentuk kekaisaran yang mengendalikan negara-negara bawahannya dengan kekuasaan (persepsi bahwa ia dapat memaksakan tujuan politiknya), dan bukannya dengan kekuatan (tindakan fisik langsung untuk memaksakan tujuan politiknya).[2]

Dalam hubungan internasional, hegemon (pemimpin) menentukan politik negara bawahannya melalui imperialisme budaya, misalnya bahasa (lingua franca penguasa) dan birokrasi (sosial, ekonomi, pendidikan, pemerintahan), untuk memformalkan dominasinya. Hal ini membuat kekuasaan tidak bergantung pada seseorang, tetapi pada aturan tindakan. Akibatnya, segala pemberontakan dapat ditindas dengan polisi dan militer lokal tanpa campur tangan langsung hegemon, misalnya pada imperium Spanyol dan Britania, serta penyatuan Jerman.[3]

Sekitar abad ke-8 Sebelum Masehi sampai abad ke-6 Masehi di Yunani Kuno, hegemoni ditandakan dengan kehadiran dominasi antara politik-militer negara/kota yang hegemon dengan negara/kota lainnya. Pada abad ke-19, hegemoni ditandakan dengan dominasi/kekuasaan dalam aspek sosial atau budaya. Berarti dominasi dilakukan oleh salah satu kelompok di masyarakat maupun lingkungan atau salah satu kelompok (rezim) yang memberikan pengaruh tidak lazim terhadap suatu masyarakat.[4]

Bentuk

[sunting | sunting sumber]

Globalisasi pemikiran sekular-liberal

[sunting | sunting sumber]

Globalisasi atas pemikiran sekular-liberal yang berkembang di dunia Barat merupakan bagian dari pelestarian hegemoni. Dalam logika politik modern, globalisasi tersebut merupakan hal yang wajar bagi demokrasi liberal. Dalam pandangan politik ini, sekularisme dan pluralisme merupakan dua hal yang wajib ada sebagai bagian dari politik. Dalam kedua paham tersebut, agama dan ras tidak menjadi pembeda bagi manusia. Tolok ukur yang digunakan untuk membedakan manusia hanya berdasarkan bangsa dan negara.[5]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ K. J. Holsti, The Dividing Discipline: Hegemony and Diversity in International Theory (1985)
  2. ^ Ross Hassig, Mexico and the Spanish Conquest (1994), p. 22
  3. ^ Henry Kissinger, Diplomacy (1994), pp. 137-8: "[...] European coalitions were likely to arise to contain Germany’s Nazis growing, potentially dominant, power"; p. 145: "Unified Germany was achieving the strength to dominate Europe all by itself — an occurrence which Great Britain had always resisted in the past when it came about by conquest".
  4. ^ Schenoni, Luis L. (2019-04-26). Hegemony (dalam bahasa Inggris). doi:10.1093/acrefore/9780190846626.013.509. ISBN 978-0-19-084662-6.
  5. ^ Husaini, Adian (2005). Wajah Peradaban Barat: Dari Hegemoni Kristen ke Dominasi Sekuler Liberal. Jakarta: Gema Insani. hlm. 17. ISBN 978-602-250-517-4. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Joseph, Jonathan (2002), Hegemony: A Realist Analysis, New York: Routledge, ISBN 0-415-26836-2.
  • Slack, Jennifer Daryl (1996), "The Theory and Method of Articulation in Cultural Studies", dalam Morley, David; Chen, Kuan-Hsing (ed.), Stuart Hall: Critical Dialogues in Cultural Studies, London: Routledge, hlm. 112–127.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • Stuart Hainsworth, Gramsci's Hegemony Theory and the Ideological Role of the Mass Media Diarsipkan 2022-05-21 di Wayback Machine.
  • Mike Dorsher, Ph.D., Hegemony Online: The Quiet Convergence of Power, Culture and Computers Diarsipkan 2010-09-26 di Wayback Machine.
  • Hegemony and the Hidden Persuaders — the Power of Un-common sense Diarsipkan 2006-12-07 di Wayback Machine.
  • Parag Khanna, Waving Goodbye to Hegemony Diarsipkan 2011-01-17 di Wayback Machine.
  • l
  • b
  • s
Filsafat politik
Istilah
  • Otoritas
  • Kewarganegaraan
  • Kewajiban
  • Elit
  • Emansipasi
  • Kebebasan
  • Pemerintahan
  • Hegemoni
  • Hirarki
  • Keadilan
  • Hukum
  • Legitimasi
  • Kebebasan
  • Monopoli
  • Bangsa
  • Kepatuhan
  • Perdamaian
  • Rakyat
  • Pluralisme
  • Kekuasaan
  • Kemajuan
  • Propaganda
  • Properti
  • Rezim
  • Revolusi
  • Hak
  • Kelas penguasa
  • Masyarakat
  • Kedaulatan
  • Negara
  • Utopia
  • Perang
Pemerintahan
  • Aristokrasi
  • Otokrasi
  • Birokrasi
  • Kediktatoran
  • Demokrasi
  • Gerontokrasi
  • Meritokrasi
  • Monarki
  • Oligarki
  • Plutokrasi
  • Teknokrasi
  • Teokrasi
Ideologi
  • Agrarianisme
  • Anarkisme
  • Kapitalisme
  • Demokrasi Kristen
  • Kolonialisme
  • Komunisme
  • Komunitarianisme
  • Konfusianisme
  • Konservatisme
  • Korporatisme
  • Distributisme
  • Lingkunganisme
  • Fasisisme
  • Feminisme
  • Feodalisme
  • Imperialisme
  • Islamisme
  • Liberalisme
  • Libertarianisme
  • Lokalisme
  • Marxisme
  • Monarkisme
  • Multikulturalisme
  • Nasionalisme
  • Nazisme
  • Populisme
  • Republikanisme
  • Darwinisme Sosial
  • Demokrasi Sosial
  • Sosialisme
  • Jalan Ketiga
Konsep
  • Keseimbangan kekuatan
  • Bellum omnium contra omnes
  • Badan politik
  • Benturan peradaban
  • Kebaikan bersama
  • Persetujuan yang diperintah
  • Hak ilahi raja
  • Keluarga sebagai model bagi negara
  • Monopoli kekerasan
  • Hukum alam
  • Hak negatif dan positif
  • Negara penjaga malam
  • Kebohongan mulia
  • Noblesse oblige
  • Masyarakat terbuka
  • Kebebasan yang teratur
  • Posisi asli
  • Jendela Overton
  • Pemisahan kekuasaan
  • Kontrak sosial
  • Keadaan alamiah
  • Kekuasaan negara
  • Tirani mayoritas
Filsuf
Zaman Kuno
  • Aristoteles
  • Chanakya
  • Cicero
  • Confucius
  • Han Fei
  • Lactantius
  • Mencius
  • Mozi
  • Plato
    • filsafat politik
  • Polybius
  • Shang
  • Sun Tzu
  • Thucydides
  • Xenophon
abad ke-20 dan ke-21
  • Agamben
  • Ambedkar
  • Arendt
  • Aron
  • Badiou
  • Bauman
  • Benoist
  • Berlin
  • Bernstein
  • Burnham
  • Chomsky
  • Dmowski
  • Du Bois
  • Dugin
  • Dworkin
  • Evola
  • Foucault
  • Fromm
  • Fukuyama
  • Gandhi
  • Orang bukan Yahudi
  • Gramsci
  • Guénon
  • Habermas
  • Hayek
  • Hoppe
  • Huntington
  • Kautsky
  • Kirk
  • Kropotkin
  • Laclau
  • Lenin
  • Luksemburg
  • Mansfield
  • Mao
  • Marcuse
  • Maurras
  • Michels
  • Mises
  • Mosca
  • Mouffe
  • Negri
  • Nozick
  • Nussbaum
  • Oakeshott
  • Ortega
  • Pareto
  • Poper
  • Qutb
  • Rand
  • Rawls
  • Röpke
  • Rothbard
  • Russell
  • Sartre
  • Schmitt
  • Scruton
  • Syari'ati
  • Sorel
  • Spann
  • Spengler
  • Strauss
  • Matahari
  • Taylor
  • Voegelin
  • Walzer
  • Weber
Karya
  • Republic (c. 375 BC)
  • Politics (c. 350 BC)
  • De re publica (51 BC)
  • Treatise on Law (c. 1274)
  • Monarchia (1313)
  • The Prince (1532)
  • Leviathan (1651)
  • Two Treatises of Government (1689)
  • The Spirit of Law (1748)
  • The Social Contract (1762)
  • Reflections on the Revolution in France (1790)
  • Rights of Man (1791)
  • Elements of the Philosophy of Right (1820)
  • Democracy in America (1835–1840)
  • The Communist Manifesto (1848)
  • On Liberty (1859)
  • The Revolt of the Masses (1929)
  • The Road to Serfdom (1944)
  • The Open Society and Its Enemies (1945)
  • The Origins of Totalitarianism (1951)
  • A Theory of Justice (1971)
  • The End of History and the Last Man (1992)
Terkait
  • Otoritarianisme
  • Kolektivisme dan individualisme
  • Teori konflik
  • Kontraktualisme
  • Kritik ekonomi politik
  • Egalitarianisme
  • Teori elit
  • Elitisme
  • Sejarah pemikiran politik
  • Diskriminasi institusional
  • Yurisprudensi
  • Pembenaran negara
  • Machiavellianisme
  • Etika politik
  • Spektrum politik
    • Politik sayap kiri
    • Sentrisme
    • Politik sayap kanan
  • Teologi politik
  • Kekerasan politik
  • Pemisahan gereja dan negara
  • Separatisme
  • Keadilan sosial
  • Statisme
  • Totalitarianisme
  • Indeks
  • Kategori:Filsafat politik


Ikon rintisan

Artikel bertopik politik ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hegemoni&oldid=26909179"
Kategori:
  • Filsafat politik
  • Bentuk pemerintahan
  • Teori hubungan internasional
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • Artikel mengandung aksara Yunani
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Artikel mengandung aksara Latin
  • Artikel mengandung aksara Prancis
  • Semua artikel rintisan
  • Rintisan bertopik politik
  • Semua artikel rintisan Februari 2025

Best Rank
More Recommended Articles