More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Hiperkonjugasi - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hiperkonjugasi - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Hiperkonjugasi

  • Čeština
  • Deutsch
  • English
  • Español
  • Euskara
  • Suomi
  • Français
  • עברית
  • हिन्दी
  • Italiano
  • 日本語
  • മലയാളം
  • Nederlands
  • Português
  • Română
  • Srpskohrvatski / српскохрватски
  • Српски / srpski
  • Svenska
  • Українська
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Hiperkonjugasi: suatu tumpang-tindih penstabilan antara suatu orbital pi dan sigma.

Dalam kimia organik, hiperkonjugasi adalah interaksi elektron dalam suatu ikatan sigma (biasanya C–H atau C–C) dengan suatu orbital-p, orbital σ antiikatan atau orbital π non-ikatan berdekatan yang kosong (atau terisi sebagian), atau orbital π yang terisi, untuk menghasilkan suatu perpanjangan orbital molekul yang meningkatkan kestabilan sistem tersebut.[1][2][3] Hanya elektron dalam ikatan yang merupakan β terhadap karbon bermuatan positif yang mampu menstabilkan karbokation melalui hiperkonjugasi langsung. Namun, versi perpanjangan hiperkonjugasi (seperti hiperkonjugasi ganda[4]) juga sama pentingnya. Efek Baker–Nathan, terkadang digunakan dengan pengertian yang serupa untuk hiperkonjugasi,[5] merupakan suatu aplikasi spesifik terhadap hiperkonjugasi pada beberapa reaksi kimia atau jenis struktur.[6]

Aplikasi

[sunting | sunting sumber]

Hiperkonjugasi dapat digunakan untuk merasionalisasi berbagai fenomena kimia lain, termasuk efek anomerik, efek gauche, penghalang rotasi pada etana, efek beta-silikon, frekuensi vibrasi pada gugus karbonil eksosiklik, serta kestabilan relatif pada karbokation tersubstitusi serta radikal berpusat karbon tersubstitusi. Hiperkonjugasi diusulkan melalui pemodelan mekanika kuantum sebagai penjelasan tepat bagi rujukan konformasi bersilang (staggered) dibandingkan dengan gagasan buku teks lama mengenai halangan sterik.[7][8]

Efek terhadap sifat kimia

[sunting | sunting sumber]

Hiperkonjugasi mempengaruhi berbagai aspek, diantaranya:[5][9]

  1. Panjang ikatan: Hiperkonjugasi disarankan sebagai faktor penentu dalam memendeknya ikatan sigma (ikatan σ). Misalnya, ikatan C–C tunggal dalam 1,3-butadiena serta metilasetilena memiliki panjang kira-kira 1.46 Å, lebih kecil dibandingkan panjang hidrokarbon jenuh sebesar 1.54 Å. Untuk butadiena, hal ini dapat dijelaskan sebagai konjugasi normal dari dua bagian alkenil. Namun untuk metilasetilena, hiperkonjugasi terjadi antara bagian alkil dan alkinil.
  2. Momen dipol: Peningkatan yang signifikan terhadap momen dipol 1,1,1-trikloroetana dibandingkan dengan kloroform dapat disebabkan oleh struktur yang mengalami hiperkonjugasi.
  3. Panas pembentukan molekul dengan hiperkonjugasi lebih besar dibandingkan jumlah energi ikatan molekul tersebut serta panas hidrogenasinya per ikatan rangkap dua yang dimilikinya lebih kecil dibandingkan panas hidrogenasi etilena.
  4. Kestabilan karbokation:
    (CH3)3C+ > (CH3)2CH+ > (CH3)CH2+ > CH3+
    Tiga ikatan σ C–H pada gugus metil yang menempel pada karbokation dapat menjalani interaksi penstabilan namun hanya satu di antaranya yang bisa didekatkan dengan sempurna dengan orbital-p yang kosong, bergantung pada konformasi ikatan karbon-karbon. Sumbangan dari dua ikatan C-H yang tidak berdekatan bersifat lemah.[10] Semakin dekat gugus metil yang ada, semakin besar penstabilan hiperkonjugasinya karena meningkatnya jumlah ikatan C–H yang berdekatan.
  5. Kekuatan hiperkonjugasi relatif: Hidrogen memiliki kekuatan lebih besar daripada isotop Deuterium dan Tritium yang memiliki kemampuan paling kecil untuk menunjukkan hiperkonjugasi di antara ketiganya. Hal ini dikarenakan energi yang dibutuhkan untuk memecah ikatan C-T > ikatan C-D > ikatan C-H, yang memudahkan H untuk mengalami hiperkonjugasi.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Sistem konjugasi
  • Hiperkonjugasi negatif
  • Ikatan kimia

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ John McMurry. Organic chemistry, 2nd edition. ISBN 0-534-07968-7
  2. ^ IUPAC, Compendium of Chemical Terminology, edisi ke-2 ("Buku Emas") (1997). Versi koreksi daring:  (2006–) "hyperconjugation".
  3. ^ Alabugin, I.V.; Gilmore, K.; Peterson, P. (2011). "Hyperconjugation". WIREs Comput Mol Sci. 1: 109–141. doi:10.1002/wcms.6.
  4. ^ Alabugin, I. V. (2016) Remote Stereoelectronic Effects, in Stereoelectronic Effects: A Bridge Between Structure and Reactivity, John Wiley & Sons, Ltd, Chichester, UK. DOI:10.1002/9781118906378.ch8
  5. ^ a b Deasy, C.L. (1945). "Hyperconjugation". Chem. Rev. 36 (2): 145. doi:10.1021/cr60114a001.
  6. ^ Madan, R.L. (2013). "4.14: Hyperconjugation or No-bond Resonance". Organic Chemistry. Tata McGraw–Hill. ISBN 9789332901070.
  7. ^ Pophristic, V.; Goodman, L. (2001). "Hyperconjugation not steric repulsion leads to the staggered structure of ethane". Nature. 411 (6837): 565–8. doi:10.1038/35079036. PMID 11385566.
  8. ^ Frank Weinhold (2001). "Chemistry. A new twist on molecular shape". Nature. 411 (6837): 539–41. doi:10.1038/35079225. PMID 11385553.
  9. ^ Schmeising, H.N.; et al. (1959). "A Re-Evaluation of Conjugation and Hyperconjugation: The Effects of Changes in Hybridisation on Carbon Bonds". Tetrahedron. 5 (2–3): 166. doi:10.1016/0040-4020(59)80102-2.
  10. ^ Orbital Hybridization: a Key Electronic Factor in Control of Structure and Reactivity. Alabugin, I. V.; Bresch S.; Gomes, G. P. J. Phys. Org. Chem., 2015, 28, 147-162. DOI:10.1002/poc.3382

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • Hiperkonjugasi lanjut
  • l
  • b
  • s
Ikatan kimia
"Kuat"
Ikatan kovalen
& Antiikat
Ikatan sigma: 3c-2e  · Ikatan pisang  · 3c-4e (Ikatan hidrogen, Ikatan dihidrogen, Interaksi agostik) · 4c-2e
Ikatan pi: Pengikatan balik π · Konjugasi · Hiperkonjugasi · Aromatisitas · Aromatisitas logam
Ikatan delta: Ikatan rangkap empat · Ikatan rangkap lima · Ikatan rangkap enam
Ikatan dipolar · Haptisitas
Ikatan ion
Interaksi kation-pi · Jembatan garam
Ikatan logam
Aromatisitas logam
"Lemah"
Ikatan hidrogen
Ikatan dihidrogen · Kompleks dihidrogen · Ikatan hidrogen sawar rendah · Ikatan hidrogen simetris · Hidrofil
Nonkovalen lain
Gaya van der Waals · Ikatan mekanis · Ikatan halogen · Aurofilisitas · Interkalasi · Penumpukan · Gaya entropik · Polaritas kimia
lainnya
Ikatan disulfida · Ikatan peptida · Ikatan fosfodiester
Catatan: ikatan kuat yang paling lemah tidak seperlunya lebih kuat dari ikatan lemah yang paling kuat
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Hiperkonjugasi&oldid=17803638"
Kategori:
  • Ikatan kimia
  • Kimia organik fisik
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension

Best Rank
More Recommended Articles