Hutan Lindung Alas Kethu

Hutan Lindung Alas Kethu adalah hutan lindung yang terletak di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, dengan luas sekitar 644,6 hektar. Hutan ini didominasi oleh pohon-pohon seperti jati, mahoni, dan akasia, serta menjadi habitat bagi berbagai jenis flora dan fauna yang langka dan dilindungi. Hutan ini memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, melindungi sumber air, mencegah erosi tanah, dan mempertahankan keberagaman hayati. Namun, hutan ini juga menghadapi ancaman seperti illegal logging yang dapat mengganggu kelestarian alam.[1]
Lokasi
Hutan Lindung Alas Kethu terletak di Kabupaten Wonogiri, Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Luas kawasan ini sekitar 644,6 hektare dan berada tidak jauh dari pusat Kota Wonogiri, sehingga mudah dijangkau masyarakat maupun pengunjung. Keberadaan hutan ini memiliki fungsi ekologis yang penting, terutama sebagai daerah resapan air dan penyeimbang ekosistem di kawasan perkotaan Wonogiri yang relatif kering.[2]
Sejarah
Sejarah Alas Kethu dapat ditelusuri sejak masa Kesultanan Mataram, ketika kawasan ini berfungsi sebagai jalur strategis dalam kegiatan distribusi logistik. Pada periode konflik, hutan ini juga dimanfaatkan sebagai lokasi perlindungan bagi para pengungsi. Nama “Kethu” diyakini berasal dari istilah “ketuhu,” yang memiliki makna kebijaksanaan atau kehati-hatian, mencerminkan posisi penting serta fungsi strategis hutan tersebut pada masa lampau.[3]
Alas Kethu telah lama dikenal masyarakat sebagai kawasan hutan yang berperan dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitar Wonogiri. Pada masa kolonial Belanda, kawasan ini sempat difungsikan sebagai hutan produksi. Namun seiring waktu, statusnya ditetapkan sebagai hutan lindung yang dikelola oleh Perhutani. Perubahan status tersebut dimaksudkan untuk menjaga keberlanjutan fungsi ekologis serta mencegah kerusakan lingkungan akibat eksploitasi berlebihan.[4]
Karakteristik
Hutan Lindung Alas Kethu didominasi oleh vegetasi jati (Tectona grandis) yang tumbuh rapat dan membentuk kanopi yang cukup lebat. Selain jati, terdapat pula beberapa jenis pohon lain seperti mahoni (Swietenia macrophylla) dan akasia. Keanekaragaman fauna di kawasan ini meliputi burung, reptil, serta mamalia kecil yang menjadikan hutan ini sebagai habitat alami. Kondisi tanahnya relatif kering dengan karakteristik batuan karst, sesuai dengan kondisi geografis Kabupaten Wonogiri.[2][3]
Fungsi ekologis dan sosial
Secara ekologis, hutan ini berperan penting sebagai penyerap air hujan dan pengendali erosi, terutama karena wilayah Wonogiri rentan terhadap kekeringan. Selain itu, Hutan Lindung Alas Kethu juga berfungsi sebagai paru-paru kota yang menyediakan udara bersih dan mengurangi polusi. Dari sisi sosial, kawasan ini sering dimanfaatkan masyarakat sebagai ruang rekreasi, sarana edukasi lingkungan, serta penelitian mengenai ekosistem hutan jati tropis.[4]
Rujukan
- ^ Bayu (2020-11-19). "11 Contoh Hutan Lindung di Indonesia Beserta Manfaatnya". Sahabatnesia. Diakses tanggal 2025-09-27.
- ^ a b "Alas Kethu in Wonogiri Regency, Central Java Province". www.indonesia-tourism.com. Diakses tanggal 2025-09-27.
- ^ a b Oemar, Moh; Sudarjo; Suud, Abu (1994-01-01). Sejarah Daerah Jawa Tengah. Direktorat Jenderal Kebudayaan.
- ^ a b "Sejarah Alas Kethu yang Terkenal Angker". kumparan. Diakses tanggal 2025-09-27.