Iffah
| Bagian dari seri |
| Islam |
|---|
Iffah (bahasa Arab: العفة, translit. al-‘Iffah) adalah konsep dalam ajaran Islam yang merujuk pada sikap menjaga kehormatan diri dari perbuatan maksiat, khususnya dalam hal syahwat dan interaksi antara lawan jenis. Iffah mencakup pengendalian diri terhadap hawa nafsu, rasa malu (bahasa Arab: الحياء, translit. al-ḥayā’), dan kesungguhan dalam menjaga batasan moral sesuai dengan tuntunan syariat.[1][2]
Etimologi
Secara etimologis, "iffah" berasal dari kata kerja Arab ‘affa (عفّ), yang berarti "menahan" atau "menjauhkan diri" dari sesuatu yang tidak pantas.[3] Dalam konteks keislaman, iffah menjadi sifat utama yang dianjurkan bagi setiap Muslim, baik laki-laki maupun perempuan, agar mereka menjauhi zina, menjaga pandangan, dan menjaga adab pergaulan.[1]
Dalil
Konsep iffah disebutkan dalam Al-Qur’an dan hadits. Di antara ayat yang menjadi dasar penting:
“... dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka... maka siapa yang mencari selain itu, mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.”
— (QS. Al-Mu’minun: 5–7)
Ulama seperti Ibnul Qayyim dan Al-Ghazali menjelaskan bahwa iffah adalah bagian dari cabang kesucian jiwa (tazkiyah) yang menjaga seseorang dari jatuh pada kehinaan moral. Dalam manhaj salaf, sifat ini sangat ditekankan dalam pendidikan akhlak, khususnya dalam menghadapi era fitnah syahwat dan media.[butuh rujukan]
Lihat pula
Referensi
- 1 2 Setya, Devi. "Iffah Adalah Menjauh dari Hal yang Tidak Baik, Ini Penjelasannya". detikhikmah. Diakses tanggal 2025-06-26.
- ↑ "Mengenal Sikap Iffah Lengkap dengan Keutamaan dan Cara Meneladaninya". kumparan. Diakses tanggal 2025-06-26.
- ↑ S.Kom, Yulian Purnama (2015-12-30). "Doa Meminta Petunjuk, Ketaqwaan, Iffah dan Kekayaan". Muslim.or.id. Diakses tanggal 2025-06-26.

