More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Insiden di Petrich - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Insiden di Petrich - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Insiden di Petrich

  • العربية
  • مصرى
  • Azərbaycanca
  • Български
  • Català
  • Ελληνικά
  • English
  • Eesti
  • فارسی
  • Français
  • Italiano
  • Македонски
  • Bahasa Melayu
  • Português
  • Русский
  • Svenska
  • Українська
  • Tiếng Việt
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Insiden di Petrich

Demir Kapia, Tempat asal mula terjadinya konflik ini.
Tanggal19–29 Oktober 1925 (10 Hari)
LokasiPetrich, Kerajaan Bulgaria
Hasil
  • Kemenangan Diplomatik Bulgaria
  • Perjanjian antara Bulgaria dan Yunani di bawah naunganLiga Bangsa-Bangsa
  • Yunani diperintahkan membayar kompensasi sebesar £45.000
Perubahan
wilayah
Status quo ante bellum
Pihak terlibat
 Bulgaria
IMRO
Yunani Yunani
Tokoh dan pemimpin
Kerajaan Bulgaria Boris III
Kerajaan Bulgaria Aleksandar Tsankov
Ivan Mihailov
Yunani Pavlos Kountouriotis
Yunani Theodoros Pangalos
Kekuatan
Kerajaan Bulgaria 10,000 Yunani 20,000
Korban
50[1] (Sebagian warga sipil, kewarganegaraan tidak diketahui) 121[2] (Perkiraan dari Bulgaria)

Insiden Di Petrich (bahasa Yunani: Επεισόδιο του Πετριτσίου; bahasa Bulgaria: Петрички инцидент), atau Perang Anjing Liar (bahasa Yunani: Πόλεμος του αδέσποτου σκύλου),[3] adalah krisis Yunani–Bulgaria pada tahun 1925 yang mengakibatkan invasi singkat ke Kerajaan Bulgaria oleh Yunani di dekat kota perbatasan Petrich setelah membunuh seorang kapten Yunani dan seorang tentara penjaga perbatasan Yunani oleh tentara Bulgaria.[4] Insiden tersebut berakhir setelah diselesaikan oleh Liga Bangsa-Bangsa.

Latar Belakang

[sunting | sunting sumber]

Akar Ketegangan dan Perjalanan Sejarah Bulgaria dan Yunani

[sunting | sunting sumber]

Hubungan antara Bulgaria dan Yunani memiliki akar sejarah yang panjang, bermula dari Kekaisaran Ottoman yang menguasai wilayah luas dengan beragam agama, budaya, dan kelompok etnolinguistik, termasuk di antaranya Yunani dan Bulgaria. Yunani berhasil memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1832, disusul Bulgaria pada tahun 1908.

Kekaisaran Ottoman adalah negara Islam, sementara Yunani dan Bulgaria merupakan negara Kristen dengan mayoritas pemeluk Gereja Ortodoks Timur. Kedua negara ini juga pernah menjadi anggota Liga Balkan yang berjuang untuk kemerdekaan mereka. Meskipun telah merdeka, ancaman dari Kekaisaran Ottoman yang masih kuat tetap menghantui.[5]

Perpecahan di Balik Kemenangan

[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Perang Balkan Kedua dan Perang Dunia Pertama

Meskipun memiliki banyak alasan untuk bersatu, hal tersebut tidak terwujud. Setelah Liga Balkan membagi wilayah Kekaisaran Ottoman di Eropa di antara anggotanya, Albania terbentuk, menyisakan Makedonia dan Thrace Barat yang menjadi incaran Bulgaria dan Yunani. Akibatnya, sekutu lama berubah menjadi musuh baru.

Situasi ini memicu serangkaian sengketa perbatasan yang berpuncak pada pecahnya Perang Balkan Kedua pada tahun 1913. Kemudian, Perang Dunia I meletus. Bulgaria berpihak pada Jerman, Austria-Hongaria, dan melancarkan serangan terhadap Serbia. Ketika perang berakhir dengan kemenangan Sekutu, Yunani mendapatkan keuntungan karena berpihak pada pemenang, sebagaimana diatur dalam Perjanjian Neuilly-sur-Seine.

Dampak Perang Dunia I dan Konflik Berkelanjutan

[sunting | sunting sumber]

Karena Bulgaria berpihak pada blok yang kalah, mereka dipaksa menyerahkan Thrace Barat, yang mengakhiri akses langsung mereka ke Laut Aegea. Mereka juga harus menyerahkan sebagian wilayahnya kepada Kerajaan Serbia, Kroasia, dan Slovenia (yang kemudian dikenal sebagai Yugoslavia). Ketegangan antara Yunani dan Bulgaria tidak mereda setelah berakhirnya Perang Dunia I.

Pihak Bulgaria yang tidak menerima ketentuan perjanjian tersebut juga tidak percaya bahwa konflik harus berakhir. Serangan hukuman terhadap Yunani dan Yugoslavia dilancarkan, dengan aksi paling merusak dilakukan oleh Organisasi Revolusioner Internal Makedonia (IMRO) dan Organisasi Revolusioner Internal Thrakia (ITRO).[6]

Petrich, sebuah kota di Bulgaria barat daya yang berbatasan dengan Yunani, dikelola oleh IMRO layaknya negara yang hampir merdeka. Pada tahun 1923, Perdana Menteri Bulgaria Aleksandar Stamboliyski berusaha meredakan ketegangan dengan Yunani dan memperbaiki hubungan dengan negara-negara di Eropa. Akibat tindakannya ini, ia digulingkan melalui kudeta, kemudian ditangkap, disiksa, dan dibunuh oleh IMRO.[7]

Insiden

[sunting | sunting sumber]

Terdapat dua versi utama mengenai pemicu awal insiden ini.

Versi Pertama: Insiden "Perang Anjing Liar"

[sunting | sunting sumber]

Dalam versi pertama, insiden bermula pada 18 Oktober 1925, ketika seorang prajurit Yunani dilaporkan mengejar anjingnya yang telah menyasar melewati perbatasan Yunani di celah Demir Kapia, 3 kilometer sebelah barat Radomir di Belasitsa (Belles). Oleh karena itu, insiden ini kadang dikenal sebagai Perang Anjing Liar. Seorang penjaga perbatasan Bulgaria kemudian menembak prajurit Yunani tersebut.[8]

Versi Kedua: Agresi Bulgaria

[sunting | sunting sumber]

Sementara itu, versi kedua menyatakan bahwa insiden ini dipicu pada 18 Oktober oleh prajurit Bulgaria yang menyeberang ke wilayah Yunani. Mereka menyerang pos terdepan Yunani di Belasitsa, mengakibatkan tewasnya seorang kapten dan seorang penjaga Yunani.[9]

Reaksi Dari Yunani dan Bulgaria

[sunting | sunting sumber]

Reaksi Yunani

Pemerintah Yunani, di bawah pimpinan Jenderal Theodoros Pangalos, merespons insiden ini dengan cepat dan tegas. Setelah seorang kapten Yunani dan seorang prajurit tewas di perbatasan, Pangalos mengeluarkan ultimatum kepada Bulgaria, menuntut permintaan maaf resmi, kompensasi bagi keluarga korban, dan hukuman bagi pihak yang bertanggung jawab. Ketika ultimatum tersebut tidak dipenuhi dalam waktu 48 jam, pasukan Yunani melancarkan invasi terbatas ke wilayah Bulgaria, menduduki sejumlah desa di sekitar Petrich.[10]

Reaksi publik Yunani didominasi oleh sentimen nasionalisme dan kemarahan atas apa yang mereka anggap sebagai agresi Bulgaria. Media massa di Yunani menggembar-gemborkan insiden tersebut sebagai serangan yang tidak beralasan terhadap kedaulatan Yunani, menyerukan tindakan balasan yang tegas untuk melindungi kehormatan bangsa. Pangalos, yang dikenal dengan sikapnya yang otoriter dan militeristik, memanfaatkan insiden ini untuk memperkuat posisinya di dalam negeri dan menunjukkan kekuatan Yunani di panggung internasional. Invasi ini dipandang oleh banyak orang di Yunani sebagai tindakan yang diperlukan untuk menegakkan keadilan dan mencegah terulangnya provokasi di perbatasan.[11]

Reaksi Bulgaria

Di sisi Bulgaria, insiden ini disambut dengan kecaman keras terhadap tindakan Yunani. Pemerintah Bulgaria, yang saat itu dipimpin oleh Perdana Menteri Andrey Lyapchev, segera membantah tuduhan agresi dan menyatakan bahwa pasukannya hanya bertindak dalam upaya membela diri. Mereka menuduh Yunani melakukan invasi yang tidak beralasan dan melanggar kedaulatan Bulgaria.

Reaksi publik di Bulgaria juga sangat emosional. Demonstrasi besar-besaran terjadi di Sofia dan kota-kota lain, mengecam agresi Yunani dan menyerukan diakhirinya pendudukan. Media Bulgaria menggambarkan tindakan Yunani sebagai pelanggaran berat terhadap hukum internasional dan meminta komunitas internasional untuk campur tangan. Bulgaria, sebagai negara yang lebih kecil dan relatif lebih lemah secara militer dibandingkan Yunani, segera mengajukan permohonan kepada Liga Bangsa-Bangsa untuk menengahi konflik dan menghentikan invasi Yunani. Mereka menekankan bahwa tindakan Yunani mengancam perdamaian di Balkan dan berpotensi memicu konflik yang lebih besar[12]

Akhir Perang

[sunting | sunting sumber]

Intervensi Liga Bangsa-Bangsa

Menyusul eskalasi konflik dan invasi pasukan Yunani ke wilayah Bulgaria, pemerintah Bulgaria segera mengajukan permohonan kepada Liga Bangsa-Bangsa untuk menengahi krisis.[12] Liga Bangsa-Bangsa, yang memiliki mandat untuk mencegah perang dan menyelesaikan sengketa internasional melalui negosiasi, merespons dengan sigap.[13] Pada tanggal 26 Oktober 1925, Dewan Liga Bangsa-Bangsa, di bawah pimpinan Aristide Briand dari Prancis, mengadakan pertemuan darurat untuk membahas situasi tersebut.[12]

Dewan Liga segera mengeluarkan perintah kepada kedua belah pihak, Yunani dan Bulgaria, untuk menghentikan seluruh permusuhan dan menarik pasukan mereka ke posisi semula.[13] Liga Bangsa-Bangsa juga membentuk sebuah komisi penyelidikan yang terdiri dari perwakilan militer dan sipil dari berbagai negara anggota, dengan tugas untuk menyelidiki insiden di perbatasan, menentukan pihak yang bertanggung jawab, dan mengumpulkan fakta-fakta relevan.[12] Tekanan diplomatik yang kuat dari Liga, ditambah dengan ancaman sanksi ekonomi dan isolasi internasional, memaksa Yunani untuk mematuhi perintah tersebut.[14]

Penarikan Pasukan dan Keputusan Liga

Sebagai respons terhadap desakan Liga Bangsa-Bangsa, pasukan Yunani mulai menarik diri dari wilayah Bulgaria pada tanggal 28 Oktober 1925, hanya beberapa hari setelah invasi dimulai Penarikan penuh berhasil diselesaikan pada tanggal 3 November 1925, mengakhiri pendudukan militer Yunani di sekitar Petrich.[13]

Setelah penarikan pasukan dan penyelidikan oleh komisi, Liga Bangsa-Bangsa mengeluarkan keputusannya pada tanggal 14 Desember 1925.[15] Keputusan tersebut menyatakan bahwa Yunani bersalah atas pelanggaran kedaulatan Bulgaria melalui invasi militer yang tidak sah.[12] Sebagai konsekuensinya, Liga Bangsa-Bangsa memerintahkan Yunani untuk membayar ganti rugi sebesar 45.000 pound sterling kepada Bulgaria sebagai kompensasi atas kerusakan yang ditimbulkan dan hilangnya nyawa.[13] Keputusan ini juga menekankan pentingnya bagi kedua negara untuk menghormati perbatasan dan menyelesaikan sengketa melalui jalur damai.[15]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Данаилова, Катерина (2011). "Петричкият инцидент" и ОН - 1925 година [Incident at Petrich and United Nations - 1925] (dalam bahasa Bulgaria). Plovdiv. p. 151.
  2. ^ Mihaylov, Ivan (1967). Спомени III. Освободителна борба 1924–1934 [Memoirs III. - Liberation struggle 1924–1934] (dalam bahasa Bulgaria). Leuven. p. 584–585.
  3. ^ Elaine Thomopoulos (2011). The History of Greece. The Greenwood Histories of the Modern Nations. ABC-CLIO. hlm. 110. ISBN 978-0313375125 – via Google Books.
  4. ^ "LATEST CABLES". The Western Star and Roma Advertiser. Toowoomba, Qld. 24 October 1925. hlm. 2. Diakses tanggal 26 June 2013 – via National Library of Australia. Greece. and Bulgaria have clashed, following a frontier incident, where a Greek captain and a sentry were shot dead at an outpost.
    - "TROUBLE ON GREEK FRONTIER". The Northern Standard. Darwin, NT. 23 October 1925. hlm. 3. Diakses tanggal 26 June 2013 – via National Library of Australia. After attacking the Greek outpost and shooting the two men, the Bulgarians hoisted the white flag. They explained that the firing was due to a misunderstanding.
    - "BULGARIA EXPLAINS". The Barrier Miner. Broken Hill, NSW. 22 October 1925. hlm. 1. Diakses tanggal 26 June 2013 – via National Library of Australia. The Greco-Bulgarian frontier incident was caused by a Greek soldier who accidentally crossed the Bulgarian-Greek border chasing a stray dog, Bulgarian regulars mistook this for an invasion and attacked a Greek outpost at Belesh, shooting dead a sentry and a captain.
  5. ^ "History of Bulgaria | Key Events, Important People, & Dates | Britannica". www.britannica.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-06-04.
  6. ^ Beckett, Jack (2016-06-20). "A Rough Guide of the Costs of Guns During WWII | War History Online". warhistoryonline (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-06-04.
  7. ^ "Aleksandŭr Stamboliyski | Bulgarian Prime Minister, Agrarian Leader | Britannica". www.britannica.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-06-04.
  8. ^ "3 Perang Paling Bodoh dalam Sejarah". Tempo. 31 Juli 2019 | 14.00 WIB. Diakses tanggal 2025-06-04.
  9. ^ "War of the Stray Dog". Balkan Military History (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-06-04.
  10. ^ Miller, William (1936). "A New Era in Greece". Foreign Affairs. 14 (4): 654. doi:10.2307/20030766. ISSN 0015-7120.
  11. ^ Jaszi, Oscar; Seton-Watson, Hugh (1946-01). "Eastern Europe between The Wars, 1918-1941". The American Historical Review. 51 (2): 308. doi:10.2307/1839605. ISSN 0002-8762.
  12. ^ a b c d e Marcopoulos, George J. (1972-10-01). "James Barros. The League of Nations and the Great Powers: The Greek-Bulgarian Incident, 1925. New York: Oxford University Press. 1970. Pp. 143. $6.50". The American Historical Review. 77 (4): 1118–1118. doi:10.1086/ahr/77.4.1118. ISSN 1937-5239.
  13. ^ a b c d Myers, Denys P. (1952-07-01). "A History of the League Of Nations. Two volumes. By F. P. Walters, formerly Deputy Secretary-General of the League of Nations; Honorary Fellow of University College, Oxford. [Published under the auspices of the Royal Institute of International Affairs.] (New York: Oxford University Press. 1952. Pp. xv, 463; viii, 465–833. $11.50.)". The American Historical Review. 57 (4): 932–933. doi:10.1086/ahr/57.4.932. ISSN 1937-5239.
  14. ^ Bell, P. M. H. (2014-09-11). "The Origins of the Second World War in Europe". doi:10.4324/9781315834566.
  15. ^ a b 1925. UN. 2017-07-19. hlm. 192–402. ISBN 978-92-1-060155-9.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Insiden_di_Petrich&oldid=27498522"
Kategori:
  • Perang
  • Sejarah Yunani
  • Sejarah Bulgaria
Kategori tersembunyi:
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • Galat CS1: tanggal
  • Galat CS1: periode hilang
  • Artikel mengandung aksara Yunani
  • Artikel mengandung aksara Bulgaria
  • AC dengan 0 elemen

Best Rank
More Recommended Articles