More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Intervensi Tiga Negara - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Intervensi Tiga Negara - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Intervensi Tiga Negara

  • العربية
  • Azərbaycanca
  • Български
  • Deutsch
  • English
  • Español
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • עברית
  • Italiano
  • 日本語
  • 한국어
  • Nederlands
  • Português
  • Română
  • Русский
  • Slovenščina
  • ไทย
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konvensi penyerahan kembali Semenanjung Liaodong, 8 November 1895.

Intervensi Tiga Negara (三国干渉code: ja is deprecated , Sangoku Kanshō) adalah intervensi diplomatik pada tanggal 23 April 1895 yang dilakukan Rusia, Jerman, dan Prancis sehubungan isi Perjanjian Shimonoseki yang ditandatangani Jepang dan Dinasti Qing untuk mengakhiri Perang Tiongkok-Jepang Pertama.

Setelah Perjanjian Shimonoseki ditandatangani antara Jepang dan Tiongkok pada 17 April 1895 untuk mengakhiri Perang Tiongkok-Jepang Pertama (1894-95), tiga negara Eropa (Rusia, Jerman, dan Prancis) melakukan intervensi pada 23 April dengan apa yang disebut 'nasihat bersahabat' terhadap Jepang untuk menyerahkan Semenanjung Liaodong (Liaotung) termasuk Lüshunkou (Pelabuhan Arthur) kepada Tiongkok.

Jepang dengan berat hati menyetujuinya, karena negara itu sudah kelelahan setelah perang itu dan tidak berdaya untuk melawan tanpa bantuan Inggris, tetapi hal ini tidak terjadi. Sebaliknya, Inggris menasihati Jepang untuk menerima 'nasihat' ketiga negara tersebut. Inggris saat itu merasa tersinggung karena penolakan Jepang untuk menerima mediasi Inggris sebelum perang mulai.

Hampir bersamaan saatnya, Rusia bergerak untuk menduduki seluruh Semenanjung Liaodong dan, khususnya membentengi Pelabuhan Arthur meskipun Tiongkok, Jepang, maupun Amerika Serikat memprotes keras. Ketiga negara tersebut lebih menyukai Politik Pintu Terbuka di Manchuria.

Jepang merasa dipermalukan oleh Rusia, sehingga kemudian Jepang melakukan pembalasan pada Perang Rusia-Jepang (1904-1905), setelah Jepang memperoleh aliansi Inggris-Jepang pada 1902, yang berakhir kemenangan Jepang terhadap Wilayah Sewaan Kwantung.[1]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Kowner, Rotem (2017). Historical Dictionary of the Russo-Japanese War. Rowman & Littlefield. hlm. 375.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Perjanjian Shimonoseki
  • Ernest Satow


Ikon rintisan

Artikel bertopik sejarah ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Intervensi_Tiga_Negara&oldid=26913331"
Kategori:
  • Tiongkok dalam tahun 1895
  • Sejarah Jepang
Kategori tersembunyi:
  • Articles containing Jepang-language text
  • Lang and lang-xx using deprecated ISO 639 codes
  • Semua artikel rintisan
  • Semua artikel rintisan selain dari biografi
  • Rintisan bertopik sejarah
  • Semua artikel rintisan Februari 2025

Best Rank
More Recommended Articles