Jeda pemanasan global

Jeda pemanasan global atau dikenal juga sebagai Perlambatan pemanasan global adalah sebuah fenomena yang terkait dengan melambatnya pemanasan suhu permukaan global yang biasanya bergerak cepat.[1] Fenomena tersebut terjadi pada tahun 1998–2013.[2] Terdapat beberapa bukti yang dianggap mendasari fenomena ini, yaitu tren pertumbuhan yang sangat rendah secara konsisten terdeteksi pada suhu permukaan dan troposfer, kandungan panas laut di lapisan atas, serta ketinggian permukaan laut selama awal abad ke-21, dan meningkatnya disparitas antara pemanasan lemah yang diamati dan pemanasan kuat yang diperkirakan oleh prediksi para ilmuwan.[1] Namun, terdapat sejumlah kontroversi mengenai keberadaan fenomena jeda pemanasan global. Sejumlah ilmuwan seperti dari Universitas Stanford dan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional menyatakan bahwa gagasan jeda atau perlambatan pemanasan global tidak dapat dipertahankan saat diuji melalui pengawasan statistik yang ketat.[3]
Bukti keberadaan
Catatan suhu sejak akhir abad ke-19 menunjukkan bahwa Bumi semakin panas dalam jangka panjang, berbeda dengan periode sebelumnya yang cenderung lebih dingin berdasarkan data iklim masa lalu. Namun, ada fluktuasi suhu dari tahun ke tahun atau dalam rentang satu dekade. Misalnya, antara tahun 1998-2012, terjadi "jeda" di mana kenaikan suhu hanya sekitar 0,05 °C per dekade, jauh lebih rendah dibandingkan rata-rata kenaikan jangka panjang sebesar 0,12 °C per dekade dari tahun 1951 hingga 2012. Angka ini bisa bervariasi tergantung pada periode yang dihitung: misalnya, dalam 15 tahun sejak 1996, kenaikan suhu mencapai 0,14 °C per dekade, tetapi jika dihitung dari 1997, angkanya turun menjadi 0,07 °C per dekade.[4]
Pandangan kelompok penyangkal perubahan iklim
Fenomena perubahan iklim menciptakan sekelompok orang yang memercayai bahwa keberadaan fenomena tersebut tidak pernah ada, yang kepercayaan tersebut disebut penyangkal perubahan iklim.[5] Kelompok penyangkal ini percaya bila jeda pemanasan global menunjukkan bukti bahwa iklim tidak begitu sensitif terhadap gas rumah kaca dan tren pemanasan global telah terhenti.[6] Penyangkal perubahan iklim percaya bahwa simulasi komputer–yang biasanya digunakan untuk membuat proyeksi tentang perubahan suhu di masa depan–merupakan sebuah kesalahan.[7]
Kritik

Para peneliti dari Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional Amerika menunjukkan riset bahwa terdapat bias statistik dalam data yang menunjukkan jeda pemanasan dan tidak menemukan indikasi perlambatan bahkan di tahun-tahun sebelumnya.[8] Studi statistik data suhu global lain sejak tahun 1970 memberikan kesimpulan bahwa istilah "hiatus" atau "jeda" tidak dibenarkan.[9] Selain itu, terdapat kesalahan dari pendukung gagasan jeda pemanasan global yang mendefinisikan jeda tersebut dari tahun 1998 yang tahun tersebut adalah tahun terjadinya El Niño sehingga normal pada tahun tersebut terlihat panas. Beberapa peneliti juga membandingkan suhu yang tercatat dengan model iklim yang cukup akurat untuk prediksi jangka panjang, tetapi kurang tepat untuk periode pendek seperti 14 tahun dari 1998 hingga 2012. Pengukuran dalam jangka waktu singkat bisa dipengaruhi oleh fluktuasi alami, sehingga menyembunyikan dampak mendasar dari perubahan iklim akibat aktivitas manusia.[10]
Referensi
- ^ a b Meng, Wei, Song Zhenya, Qi Shu, Xiaodan Yang, Song Yajuan, Fangli Qiao (03 Maret 2022). "Revisiting the Existence of the Global Warming Slowdown during the Early Twenty-First Century". Journal of Climate. 35 (6): 1853–1871. doi:https://doi.org/10.1175/JCLI-D-21-0373.1. ; ; Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
- ^ Yan, Xiao-Hai; Boyer, Tim; Trenberth, Kevin; Karl, Thomas R.; Xie, Shang-Ping; Nieves, Veronica; Tung, Ka-Kit; Roemmich, Dean (2016-11). "The global warming hiatus: Slowdown or redistribution?". Earth's Future. 4 (11): 472–482. doi:10.1002/2016EF000417. ISSN 2328-4277. PMC 6686362. PMID 31423452.
- ^ Than, Ken (17 September 2015). "Global warming 'hiatus' never happened, Stanford scientists say". Stanford Report (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-09-27.
- ^ Stocker, T.F, D. Qin, G.-K. Plattner, L.V. Alexander, S.K. Allen, N.L. Bindoff, F.-M. Bréon, J.A. Church, U. Cubasch, S. Emori, P. Forster, P. Friedlingstein, N. Gillett, J.M. Gregory, D.L. Hartmann, E. Jansen, B. Kirtman, R. Knutti, K. Krishna Kumar, P. Lemke, J. Marotzke, V. Masson-Delmotte, G.A. Meehl, I.I. Mokhov, S. Piao, V. Ramaswamy, D.Randall, M. Rhein, M. Rojas, C. Sabine, D. Shindell, L.D. Talley, D.G. Vaughan and S.-P. Xie, (2013). "Technical Summary. In: Climate Change 2013: The Physical Science Basis. Contribution of Working Group I to the Fifth Assessment Report of the Intergovernmental Panel on Climate Change" (PDF) (Document). Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 37–39. ; Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Tanda baca tambahan (link)
- ^ Painter, James; Ashe, Teresa (2012-10-04). "Cross-national comparison of the presence of climate scepticism in the print media in six countries, 2007–10". Environmental Research Letters. 7 (4): 1–7. doi:10.1088/1748-9326/7/4/044005. ISSN 1748-9326.
- ^ Devlin, Hannah; correspondent, science (2017-05-03). "Global warming 'hiatus' doesn't change long term climate predictions – study". The Guardian (dalam bahasa Inggris (Britania)). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2025-09-27.
- ^ "Climate sceptics claim warming pause backs their view". BBC News (dalam bahasa Inggris (Britania)). 2013-09-26. Diakses tanggal 2025-09-27.
- ^ Karl, Thomas R.; Arguez, Anthony; Huang, Boyin; Lawrimore, Jay H.; McMahon, James R.; Menne, Matthew J.; Peterson, Thomas C.; Vose, Russell S.; Zhang, Huai-Min (2015-06-26). "Possible artifacts of data biases in the recent global surface warming hiatus". Science (dalam bahasa Inggris). 348 (6242): 1469–1472. doi:10.1126/science.aaa5632. ISSN 0036-8075.
- ^ Cahill, Niamh; Rahmstorf, Stefan; Parnell, Andrew C (2015-08-01). "Change points of global temperature". Environmental Research Letters. 10 (8): 084002. doi:10.1088/1748-9326/10/8/084002. ISSN 1748-9326.
- ^ Shankman, By Sabrina (2017-05-05). "Global Warming 'Hiatus' Is Debunked Again by Researchers". Inside Climate News (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2025-09-27.