Kāweh


Kāweh sang Pandai Besi (bahasa Persia: کاوه آهنگر, IPA: [kʰɒːˈve ʔɒːɦæŋˈɡæɹ] ⓘ)[1][2] adalah seorang tokoh dalam mitologi Persia yang memimpin pemberontakan melawan penguasa asing yang kejam, Zahhāk. Kisahnya diceritakan dalam Syahnamah, wiracarita nasional Iran gubahan pujangga Persia abad ke-10 Ferdowsi.
Menurut legenda kuno, Kāweh adalah seorang pandai besi yang melancarkan pemberontakan nasional terhadap penguasa asing yang jahat, Zahak, setelah kehilangan dua anaknya akibat ular-ular Zahak. Kāweh mengusir orang-orang asing dan menegakkan kembali pemerintahan Iran.[3] Kāweh dan orang-orangnya pergi ke Gunung Damavand di Alborz, kediaman Fereydun, putra Abtin dan Faranak. Saat itu, seorang pemuda bernama Fereydun setuju untuk memimpin orang-orang melawan Zahak. Zahak telah meninggalkan ibu kotanya, yang jatuh ke tangan pasukan Fereydun dengan sedikit perlawanan. Fereydun kemudian membebaskan semua tawanan Zahak.
Kāweh adalah karakter mitologi Persia yang dikenal karena perlawanannya terhadap Zahak di Iran. Di zaman modern, Kāweh terkadang digunakan dalam propaganda politik. Sebagai simbol perlawanan, ia mengangkat celemek kulitnya di atas tombak. Bendera ini, yang dikenal sebagai Derafsh Kaviani, kemudian dihiasi dengan permata berharga dan menjadi lambang kebesaran Persia selama ratusan tahun sebelum penaklukan bangsa Arab, menyusul kekalahan Sasaniyah pada pertempuran al-Qadisiyyah tahun 636. Ya'qub bin al-Laits ash-Shaffar, seorang pengrajin tembaga yang memberontak terhadap Kekhalifahan Abbasiyah, mengklaim sebagai pewaris raja-raja Persia dan berusaha "untuk menghidupkan kembali kejayaan mereka," pada tahun 867 ia mengirim sebuah puisi yang ditulisnya sendiri kepada Khalifah al-Mu'tazz, yang berisi: "Bersamaku adalah Derafsh Kaviani, yang dengannya aku berharap dapat memerintah bangsa-bangsa."[4] Di kemudian hari, Kāweh sang Pandai Besi dirayakan oleh kalangan nasionalis Iran mulai dari generasi Mirza Fatali Akhundov.[5] Namanya digunakan sebagai judul surat kabar nasionalis pada tahun 1916,[5] dan pada tahun 1920, muncul di sudut kiri atas bendera Republik Sosialis Soviet Persia (dikenal sebagai Republik Soviet Gilan).[6]
Mehregan adalah hari raya kemenangan Fereydun atas Zahāk.
Wangsa Karen Pahlav (juga dikenal sebagai Wangsa Karen) mengklaim sebagai keturunan Kāveh.
Mitologi Kurdi

Dikenal sebagai Kawe-y Asinger (Kurdi Soran: کاوەی ئاسنگەر) dalam mitologi Kurdi, sebagian orang Kurdi percaya bahwa nenek moyang mereka melarikan diri ke pegunungan untuk menghindari penindasan raja Asyur bernama Zahhak, yang kemudian dikalahkan oleh Kawe. Hêwa S. Xalid, sarjana Kurdi dari Universitas Indiana, mengklaim bahwa kata kurd berarti pandai besi dalam bahasa-bahasa Iran kuno, di mana ia memperkuat klaimnya dengan mencontohkan kata Ossetia kurd yang artinya pandai besi.[7] Dipercaya pula bahwa keturunan Kawe sang Pandai Besi yang tinggal di pegunungan lambat laun dikenali dari profesi leluhur mereka sehingga menciptakan identitas Kurdi. Kaweh adalah tokoh geografis dan simbolis dalam nasionalisme Kurdi. Sama seperti mitologi lainnya, mitologi Kurdi terkadang juga digunakan untuk tujuan politik.[8][9][10]
Referensi
- ^ E. W. West (30 Juni 2004). Sad Dar. Kessinger Publishing. hlm. 50. ISBN 978-1-4191-4578-0.
- ^ Sir John Malcolm (1829). The History of Persia: From the Most Early Period to the Present Time. Murray. hlm. 13.
- ^ Afshin Marashi (1 March 2008). Nationalizing Iran: Culture, Power, and the State, 1870-1940. University of Washington Press. hlm. 78. ISBN 978-0-295-98820-7. Diakses tanggal 8 September 2012.
- ^ FLAGS i. Of Persia, A. Shapur Shahbazi, Encyclopædia Iranica
- ^ a b Firoozeh Kashani-Sabet (2000). Frontier Fictions: Shaping the Iranian Nation, 1804-1946. I.B.Tauris. hlm. 148. ISBN 978-1-85043-270-8.
- ^ "Persia (Iran): Short-lived states". Flags Of The World.
- ^ Khalid, Hewa Salam. “Newroz from Kurdish and Persian Perspectives – A Comparative Study.” Journal of Ethnic and Cultural Studies, vol. 7, no. 1, 2020, pp. 116–30. JSTOR, https://www.jstor.org/stable/48710250.
- ^ Harvey Morris, John Bulloch (1993). No Friends but the Mountains: The Tragic History of the Kurds. penguins. hlm. Page = 50. ISBN 0195080750.
- ^ Dönmez, Rasim Özgür (November 2012). "Constructing kurdish nationalist identity through lyrical narratives in popular music" (PDF). Alternative Politics. 4: Page = 318–341.
- ^ M.T., O'shea (1994). "Between the map and the reality: some fundamental myths of kurdish nationalism". Peuples Mediterraneens: Page = 165–183.
Pranala luar

- First Iranian Legendary Heroes and Heroines: A Research Note by Manouchehr Saadat Noury
- A king's book of kings: the Shah-nameh of Shah Tahmasp, an exhibition catalog from The Metropolitan Museum of Art (fully available online as PDF), which contains material on Kāveh
- Omidsalar, Mahmud. "KĀVA". ENCYCLOPÆDIA IRANICA.