More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Kaffarah - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kaffarah - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kaffarah

  • العربية
  • Башҡортса
  • বাংলা
  • کوردی
  • English
  • فارسی
  • Русский
  • اردو
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kaffarah (bahasa Arab: الكفارة) adalah istilah dalam hukum Islam yang merujuk pada penebusan dosa, yaitu sanksi khusus untuk mengkompensasi pelanggaran atau dosa[1] ketika seseorang melakukan pelanggaran tertentu (perbuatan buruk) atau pembunuhan tidak disengaja. Kaffarah harus dibayarkan dalam kasus pelanggaran terhadap beberapa aturan seperti puasa, sumpah, ihram, serta pembunuhan tidak disengaja dan semi-tidak disengaja.

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Akar kata Al-Kaffarah berasal dari kata Kafar (Arab: کَفَرَ‎), yang berarti "menutupi" atau "menutupi dosa".[1][2] Dalam Al-Qur'an, Kaffarah sebagai bentuk ibadah adalah cara agar Allah mengampuni dosa dan menutupinya.[2][1] Secara harfiah, Kaffarah berarti "sifat yang cenderung menebus atau menghapus dosa".[3] Dalam praktiknya, Kaffarah adalah hukuman yang telah ditentukan sebagai penebusan dosa.[3][1]

Macam-macam kaffarah

[sunting | sunting sumber]

Pembunuhan tidak sengaja dan semi-tidak sengaja

[sunting | sunting sumber]

Dalam hukum Islam, seseorang yang melakukan pembunuhan tidak disengaja harus membebaskan seorang budak[3] atau berpuasa selama dua bulan berturut-turut[4] serta membayar Diyat (uang darah), kecuali keluarga korban memaafkannya.[5] Kaffarah adalah bentuk penebusan, sedangkan Diya berfungsi sebagai kompensasi sosial bagi keluarga korban.[4][a]

Kaffarah zihar

[sunting | sunting sumber]

Zihar adalah perkataan seorang suami kepada istrinya, “kau bagiku seperti punggung ibuku”. Pada masa jahiliyyah dzihar dianggap sebagai thalaq. Akan tetapi setelah syariah islamiyyah turun, ketetapan hukum dzihar yang berlaku di kalangan masyarakat jahiliyyah dibatalkan. Syariat Islam menegaskan bahwa dzihar bukanlah thalaq, dan pelaku dzihar wajib menunaikan kaffarah dzihar sebelum ia melakukan hubungan biologis dengan istrinya.[6]

Kaffarah seorang suami yang menzihar istrinya adalah memerdekakan hamba sahaya. Jika ia tak mampu melakukannya, maka ia beralih pada pilihan kedua yaitu berpuasa 2 bulan berturut-turut. Dan jika ia masih juga tak mampu melakukannya, maka ia mengambil pilihan terakhir yaitu memberikan makan 60 fakir miskin.[6]

Kaffarah jimak di bulan Ramadan

[sunting | sunting sumber]

Wajib bagi yang berhubungan intim di siang bulan Ramadan untuk membayar kafarah seperti yang disebutkan dalam hadis: (1) membebaskan satu orang budak, (2) jika tidak diperoleh, berpuasa dua bulan berturut-turut, (3) jika tidak mampu, memberi makan kepada 60 orang miskin.[7]

Dasar hukum

[sunting | sunting sumber]

Dari Abu Hurairah,

أَتَى رَجُلٌ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: هَلَكْتُ، وَقَعْتُ عَلَى أَهْلِي فِي رَمَضَانَ، قَالَ: أَعْتِقْ رَقَبَةً قَالَ: لَيْسَ لِي، قَالَ: فَصُمْ شَهْرَيْنِ مُتَتَابِعَيْنِ قَالَ: لاَ أَسْتَطِيعُ، قَالَ: فَأَطْعِمْ سِتِّينَ مِسْكِينًا
Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah ﷺ lantas berkata, “Celakalah aku! Aku mencampuri istriku (siang hari) di bulan Ramadhan. Beliau bersabda, “Merdekakanlah seorang hamba sahaya perempuan.” Dijawab oleh laki-laki itu, “Aku tidak mampu.” Beliau kembali bersabda, “Berpuasalah selama dua bulan berturut-turut.” Dijawab lagi oleh laki-laki itu, “Aku tak mampu.” Beliau kembali bersabda, “Berikanlah makanan kepada enam puluh orang miskin,”[8][9][7]
—SAHIH, Hadis riwayat Imam al-Bukhâri dalam kitab ash-Shiyâm Bab Idza Jâma’a Fi Nahari Ramadhan Wa Lam Yakun Lahu Syaiun Fatashaddaqa ‘Alaihi Falyukaffir no. 1936, Imam Muslim dalam Shahihnya no. 1111, Abu Dawud dalam Sunannya no. 2390, an-Nasâ’i 3/311, At-Tirmidzi no. 724, Ibnu Mâjah dalam Sunannya no. 1672 dan Ahmad dalam al-Musnad 11/533.


Kaffarah sumpah

[sunting | sunting sumber]

Kaffarah bagi seorang yang bersumpah atas nama Allah kemudian ia melanggarnya ialah memberi makan 10 fakir miskin, atau memberi pakaian kepada mereka, atau memerdekakan budak. Jika ketiga hal tersebut tak mampu ia lakukan, maka diwajibkan baginya puasa 3 hari berturut-turut.[7]

Dasar hukum

[sunting | sunting sumber]

 لَا يُؤَاخِذُكُمُ اللَّهُ بِاللَّغْوِ فِي أَيْمَانِكُمْ وَلَٰكِن يُؤَاخِذُكُم بِمَا عَقَّدتُّمُ الْأَيْمَانَ ۖ فَكَفَّارَتُهُ إِطْعَامُ عَشَرَةِ مَسَاكِينَ مِنْ أَوْسَطِ مَا تُطْعِمُونَ أَهْلِيكُمْ أَوْ كِسْوَتُهُمْ أَوْ تَحْرِيرُ رَقَبَةٍ ۖ فَمَن لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ ۚ ذَٰلِكَ كَفَّارَةُ أَيْمَانِكُمْ إِذَا حَلَفْتُمْ ۚ وَاحْفَظُوا أَيْمَانَكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ  

Allah tidak menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpahmu yang tidak disengaja (untuk bersumpah), tetapi Dia menghukum kamu disebabkan sumpah-sumpah yang kamu sengaja. Maka, kafaratnya (denda akibat melanggar sumpah) ialah memberi makan sepuluh orang miskin dari makanan yang (biasa) kamu berikan kepada keluargamu, memberi pakaian kepada mereka, atau memerdekakan seorang hamba sahaya. Siapa yang tidak mampu melakukannya, maka (kafaratnya) berpuasa tiga hari. Itulah kafarat sumpah-sumpahmu apabila kamu bersumpah (dan kamu melanggarnya). Jagalah sumpah-sumpahmu! Demikianlah Allah menjelaskan kepadamu hukum-hukum-Nya agar kamu bersyukur (kepada-Nya). [Qur'an Al-Ma’idah:89]

Catatan Kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Qur'an, 4:92..."Dan tidak sepatutnya seorang mukmin membunuh mukmin lainnya, kecuali karena kesalahan. Dan barang siapa membunuh seorang mukmin karena kesalahan, maka (dia wajib) membebaskan seorang budak yang beriman serta membayar diyat (tebusan) yang diberikan kepada keluarganya, kecuali jika mereka bersedekah (memaafkan). Jika korban berasal dari kaum yang memerangi kamu, sedangkan dia seorang mukmin, maka (cukup) membebaskan seorang budak yang beriman. Jika dia berasal dari kaum yang memiliki perjanjian (damai) dengan kamu, maka dia harus membayar diyat kepada keluarganya dan membebaskan seorang budak yang beriman. Tetapi jika dia tidak mampu (membebaskan budak), maka dia harus berpuasa selama dua bulan berturut-turut sebagai bentuk taubat kepada Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana."

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d Chelhod, J. (October 2010). "Kaffāra". brillonline.
  2. ^ a b Ibn Manzur. Lisan al-Arab. Vol. 5. hlm. 148.
  3. ^ a b c Busaq, Dr. Muhammad Al-Madni (2005). perspectives on modern criminal policy & islamic sharia. King Fahd National Library Cataloging-in-publication Data. hlm. 166. ISBN 978-9960-9687-4-2.
  4. ^ a b Brockopp, Jonathan E. (2003). Islamic Ethics of Life: Abortion, War, and Euthanasia. University of South Carolina Press (May 1, 2003). ISBN 978-1570034718.
  5. ^ Suyuri, al-Miqdad ibn Abd Allah (2001). Kanz al-irfan fi fiqh al-Quran. Maktab Nuwayd Islam. hlm. 367–369. ISBN 978-9646485822.
  6. ^ a b Muallif (2022-11-21). "Kaffarah : Pengertian, Macam-macam, dan Hikmahnya". Universitas Islam An Nur Lampung. Diakses tanggal 2025-03-06.
  7. ^ a b c Syamhudi, Kholid (2018-11-02). "Berhubungan Badan (Jima') Di Siang Ramadhan | Almanhaj". almanhaj.or.id. Diakses tanggal 2025-03-06.
  8. ^ Zunus, Muhammad (03-03-2023). "Apakah Setiap Jimak Siang Hari di Bulan Ramadhan Wajib Kafarat Uzhma?". Kementerian Agama RI. Diakses tanggal 06-03-2025. {{cite web}}: ( )
  9. ^ الصنعاني, محمد بن إسماعيل (2007). سبل السلام شرح بلوغ المرام (dalam bahasa Arab). القاهرة: دار الحديث.{{cite book}}: Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  • l
  • b
  • s
Ramadan
Latar belakang
  • Ramadan
  • Puasa
  • Zakat fitrah
    • Fidiah dan Kaffarah
Makan
  • Sahur (sebelum subuh)
  • Buka puasa (setelah matahari terbenam)
Doa dan ketaatan
  • Tarawih
  • Iktikaf
  • Lailatulqadar
  • Jumu'atul-Wida
  • Idulfitri
Kebudayaan Ramadan
  • Kurma (buah)
  • Chand Raat
  • Fanoos
  • Fast-a-Thon
  • Garangao
  • Mheibes
  • Tenda Ramadan
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kaffarah&oldid=27032334"
Kategori:
  • Wiki Cinta Ramadan
  • Hukum Islam
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: tanggal
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • CS1 sumber berbahasa Arab (ar)
  • Artikel mengandung aksara Arab

Best Rank
More Recommended Articles