More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Kebon Pasinaon Living Museum - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kebon Pasinaon Living Museum - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kebon Pasinaon Living Museum

Tambah pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini tidak memiliki pranala ke artikel lain. Bantu kami untuk mengembangkannya dengan memberikan pranala ke artikel lain secukupnya. (Juni 2025)

Kebon Pasinaon Living Museum adalah Museum hidup pertama di Jawa Tengah yang berada di Dusun Glagah, Desa Sirahan, Kecamatan Salam, Magelang, Jawa Tengah. Di desa pinggir Kali Putih yang berhulu di kaki Gunung Merapi. Disini belajar tentang kehidupan, tentang lingkungan hidup, bercocok tanam, sampai belajar membuat jamu tradisional, pertunjukan Kuda lumping dan juga perpustakaan taman bacaan masyarakat. Setelah Bencara dan masa Pandemi, buku koleksinya tak tersentuh air. Ida penggiat literasi membaca realitas itu sebagai isyarat bahwa niat baik memberdayakan warga tidak boleh mandek. Kegiatan literasi dan kebudayaan di Kebon Pasinaon setelah terjangan lahar itu memang terhenti.

Orang dapat pula belajar menulis dan membaca geguritan atau puisi dalam bahasa Jawa. Orang dapat berolah budaya mulai dari kesenian kuda lumping sampai ketoprak. Seluruh aktivitas dan kehidupan di sekitar Kebon Pasinaon menjadi bagian dari museum hidup. Pengunjung juga dapat belajar tentang kehidupan, terkhusus kehidupan warga Dusun Glagah dan sekitarnya, dengan segala dinamika dan pergulatan hidup warga desa.

Museum Hidup

[sunting | sunting sumber]

Museum hidup, Pengunjung dapat merasakan pengalaman yang dilakukan warga desa dalam kehidupan keseharian. Kita dapat menyeberang atau mencebur ke Kali Putih. Menyentuh air beningnya, mendengar ricik air kali saat mengusap batu-batu, dan merasakan sejuknya air. Kita juga dapat merasakan pengalaman mencari air bening di sendang menggunakan kleting. Mencoba ngindit atau membawa kleting dengan meletakkannya di pinggang.

Sembari membenamkam kaki di kali, kita bisa merekonstruksi peristiwa ketika lahar Merapi melabrak sungai itu. Kita juga dapat merekonstruksi betapa sungai itu menjadi sumber kehidupan selama ratusan tahun silam. Ya, ratusan tahun lampau ketika orang belum mengenal kamar mandi berlantai keramik; ketika orang hanya mengenal siwur, bukan shower. Siwur adalah gayung dari batok kelapa. Sungai dengan segala kisah di balik beningnya merupakan bagian dari Kebon Pasinaon Living Museum yang disebut Kebon Ciblon. Dalam bahasa Jawa, ciblon berarti bermain air.

Sebagai museum hidup, Kebon Pasinaon Living Museum tidak menyuguhkan artefak statis. Di sana pengunjung dapat melihat elemen sejarah, budaya, dan kehidupan sehari-hari dalam versi dinamis, nyata, dan partisipatif-interaktif. Artinya, pengunjung dapat merasakan pengalaman yang dilakukan warga desa dalam kehidupan keseharian.

  1. Pawon atau dapur yang berdinding anyaman bambu. Di sana ada tungku dari tanah liat. Di atas tungku terpasang kuali atau belanga dari bahan gerabah. Di atas perapian dipasang para-para untuk meletakkan kayu bakar untuk memasak. Kayu bakar yang diambil dari ranting dan dahan pohon memang sengaja ditaruh di atas perapian. Selain karena alasan praktis pengambilan, panas dari perapian itu juga akan mengeringkan kayu sehingga mudah digunakan sebagai bahan bakar. Di pawon juga tampak peralatan dapur dari anyaman bambu, seperti tampah, dan tenggok. Dari dapur itu pengunjung dapat menghayati, betapa warga desa hidup dekat dengan alam. Mereka memanfaatkan apa yang tersedia di alam: kayu, bambu, yang semuanya ramah lingkungan. Alam memberi warga desa apa yang mereka butuhkan, dan warga desa pun merawat lingkungan yang menghidupi mereka.
  2. Kebon Tanduran, pengunjung diajak menumbuk padi menggunakan lumpang kayu dan alat penumbuk yang disebut alu. Adapun di Kebon Empon-empon, tangan-tangan kita juga diajak merasakan pengalaman menggiling bahan pembuat jamu yang ditempatkan di atas telenan batu. Alat penumbuk yang disebut gandik juga terbuat dari batu berbentuk silinder. Dan lidah kita diminta mencecap rasa jamu, seperti misalnya beras kencur. Lewat cara tersebut, kita diajak masuk ke dalam kehidupan masa lalu, menengok tradisi yang mungkin telah terlupakan, terlindas modernitas.
  3. Permainan anak-anak desa di seksi Kebon Dakon. Di sana ada pertunjukan kuda lumping, permainan egrang bambu, egrang batok, dan kuda-kudaan dari pelepah daun pisang. Bukan sekadar tontonan, pengunjung diajak bermain egrang bambu, dan egrang batok, dan kuda lumping tersebut. Motorik kasar dan halus mereka diajak ikut terlibat. Pengunjung anak-anak, dan remaja yang hidup di era ponsel mendapat pengalaman bermain seperti anak-anak di perdesaaan. Mereka dirangsang untuk menghubungkan konteks masa lalu dengan kehidupan sekarang. Lewat bermain egrang, misalnya, pengunjung tidak sekadar belajar menyeimbangkan badan. Jika ditekuni, dihayati secara intensif, dari bermain egrang orang dapat belajar untuk menyeimbangkan diri dengan kehidupan di sekitarnya. Dalam hal ini, Living Museum ini sangat membantu proses pembelajaran, dengan cara yang menyenangkan. Di Kebon Pasinaon Living Museum, objek-objek itu tidak membeku di ruang masa lalu. Ia hadir dengan segala otentisitasnya, untuk menyapa manusia hari ini, agar mereka dapat dengan bijak menatap dan menata masa depan.[1]

Program Pemberdayaan Masyarakat

[sunting | sunting sumber]

Desa Sirahan berada di Kecamatan Salam, Magelang – Jawa Tengah, lokasinya berada di sebelah utara wilayah Yogyakarta. Penduduk Sirahan sebagian besar berprofesi sebagai petani di bidang Pertanian, Perkebunan, Peternakan, dan Perikanan. Program pemberdayaan masyarakat ini bekerjasama dengan Taman Belajar Masyarakat (TBM) “Kebon Pasinaon” Desa Sirahan Salam Magelang. Program ini mengangkat topik pemberdayaan masyarakat melalui literasi kearifan lokal dan penerapan budidaya lebah klanceng dan hasil produksinya dalam rangka mendukung kelestarian alam dan penguatan ketahan pangan. Serangkaian kegiatan program pemberdayaan masyarakat ini telah dilaksanakan yaitu :

1. Literasi kelestarian alam dan kearifan lokal melalui budidaya  lebah klanceng dan produknya yang bernilai ekonomis (madu, bee-polen dan propolis);

2. Pelatihan budidaya lebah stingless (meliponiculture) dan pemanenan produk. Inovasi eko-edukasi program ini masih diperlukan untuk memperkuat keberlangsungan pemberdayaan masyarakat memalui TBM “Kebon Pasinaon” sebagai wadah komunitas pembelajar masyarakat desa guna mendukung SDGs.[2]

Forum Taman Baca Masyarakat (TBM)

[sunting | sunting sumber]

TBM Ibnu Hajar (Kebon Pasinaon) Kabupaten Magelang menjadi tuan rumah pertemuan literasi nasional. TBM Ibnu Hajar menggagas Kebon Pasinaon yang dikenal sebagai Living Museum pertama di Indonesia. TBM yang digagas oleh ibu Ida Fitri ini memberikan edukasi budaya Jawa pada anak-anak sekolah dan pengunjung Taman Baca/Living Museum.[3]

  1. ^ SARTONO, FRANS (2 September 2024). "Menghayati Hidup di Kebon Pasinaon Living Museum". www.kompas.id. Diakses tanggal 8 Juni 2024.
  2. ^ "Kegiatan Lanjutan Program MBKM PKM & PENELITIAN 2024 Budidaya Lebah Klanceng dan proses hasil panen kerjasama dengan Mitra PKBM Ibnu Hajar "Kebon Pasinaon" Sirahan, Salam, Magelang Jawa tengah". www.biologi.ugm.ac.id. 8 November 2024. Diakses tanggal 8 Juni 2025.
  3. ^ Farid Amani, Asef (25 Januari 2025). "Magelang Bersiap Jadi Tuan Rumah Temu Pegiat TBM Nasional 2025". www.kedu.suaramerdeka.com. Diakses tanggal 8 Juni 2025.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kebon_Pasinaon_Living_Museum&oldid=27680613"
Kategori:
  • Dead-end pages Juni 2025
  • All dead-end pages
  • Articles covered by WikiProject Wikify Juni 2025
  • All articles covered by WikiProject Wikify
  • Salam, Magelang
  • Museum di Kabupaten Magelang
  • Museum hidup
Kategori tersembunyi:
  • Articles with invalid date parameter in template

Best Rank
More Recommended Articles