More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Kekerasan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kekerasan - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kekerasan

  • Afrikaans
  • العربية
  • Asturianu
  • Azərbaycanca
  • Bikol Central
  • Беларуская
  • Български
  • བོད་ཡིག
  • Brezhoneg
  • Bosanski
  • Català
  • کوردی
  • Čeština
  • Kaszëbsczi
  • Cymraeg
  • Dansk
  • Deutsch
  • Ελληνικά
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • Eesti
  • Euskara
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • Frysk
  • Galego
  • Avañe'ẽ
  • עברית
  • हिन्दी
  • Hrvatski
  • Kreyòl ayisyen
  • Magyar
  • Հայերեն
  • Interlingua
  • Interlingue
  • Íslenska
  • Italiano
  • 日本語
  • ქართული
  • Қазақша
  • ភាសាខ្មែរ
  • ಕನ್ನಡ
  • 한국어
  • Кыргызча
  • Latina
  • Lëtzebuergesch
  • Lietuvių
  • Latviešu
  • Malagasy
  • Македонски
  • മലയാളം
  • Монгол
  • मराठी
  • Bahasa Melayu
  • नेपाल भाषा
  • Nederlands
  • Norsk nynorsk
  • Norsk bokmål
  • Occitan
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Polski
  • Piemontèis
  • Português
  • Runa Simi
  • Română
  • Русский
  • Русиньскый
  • Саха тыла
  • Scots
  • Srpskohrvatski / српскохрватски
  • Simple English
  • Slovenčina
  • Slovenščina
  • ChiShona
  • Shqip
  • Српски / srpski
  • Svenska
  • தமிழ்
  • Тоҷикӣ
  • ไทย
  • Tagalog
  • Türkçe
  • Українська
  • اردو
  • Oʻzbekcha / ўзбекча
  • Tiếng Việt
  • 吴语
  • 中文
  • 閩南語 / Bân-lâm-gí
  • 粵語
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kekerasan merupakan sebuah ekspresi baik yang dilakukan secara fisik ataupun secara verbal yang mencerminkan pada tindakan agresi dan penyerangan pada kebebasan atau martabat seseorang yang dapat dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang[1][2][3] umumnya berkaitan dengan kewenangannya yakni bila diterjemahkan secara bebas dapat diartinya bahwa semua kewenangan tanpa mengindahkan keabsahan penggunaan atau tindakan kesewenang-wenangan itu dapat pula dimasukan dalam rumusan kekerasan ini.[4]

Akar Kekerasan: Kekayaan tanpa bekerja, Kesenangan tanpa hati nurani, Pengetahuan tanpa karakter, Perdagangan tanpa moralitas, Ilmu tanpa kemanusiaan, Ibadah tanpa pengorbanan, Politik tanpa prinsip.

The Roots of Violence: Wealth without work, Pleasure without conscience, Knowledge without character, Commerce without morality, Science without humanity, Worship without sacrifice, Politics without principles.

— Mahatma Gandhi[5] (1869-1948)

Keragaman jenis dan definisi

[sunting | sunting sumber]
  • Kekerasan yang dilakukan perorangan perlakuan kekerasan dengan menggunakan fisik (kekerasan seksual), verbal (termasuk menghina), psikologis (pelecehan), oleh seseorang dalam lingkup lingkungannya.
  • Kekerasan yang dilakukan oleh negara atau kelompok, yang oleh Max Weber didefinisikan sebagai "monopoli, legitimasi untuk melakukan kekerasan secara sah" yakni dengan alasan untuk melaksanakan putusan pengadilan, menjaga ketertiban umum atau dalam keadaan perang yang dapat berubah menjadi semacam perbuatanan terorisme yang dilakukan oleh negara atau kelompok yang dapat menjadi salah satu bentuk kekerasan ekstrem (antara lain, genosida, dll.).[6]
  • Tindakan kekerasan yang tercantum dalam hukum publik yakni tindakan kekerasan yang diancam oleh hukum pidana (sosial, ekonomi atau psikologis (skizofrenia, dll.)).
  • Kekerasan dalam politik umumnya pada setiap tindakan kekerasan tersebut dengan suatu klaim legitimasi bahwa mereka dapat melakukannya dengan mengatas namakan suatu tujuan politik (revolusi, perlawanan terhadap penindasan, hak untuk memberontak atau alasan pembunuhan terhadap raja lalim walaupun tindakan kekerasan dapat dibenarkan dalam teori hukum untuk pembelaan diri atau oleh doktrin hukum dalam kasus perlawanan terhadap penindasan di bawah tirani dalam doktrin hak asasi manusia.[7]
  • Kekerasan simbolik (Bourdieu, Theory of symbolic power),[8] merupakan tindakan kekerasan yang tak terlihat atau kekerasan secara struktural dan kultural (Johan Galtung, Cultural Violence)[9] dalam beberapa kasus dapat pula merupakan fenomena dalam penciptaan stigmatisasi.

Kekerasan antara lain dapat pula berupa pelanggaran (penyiksaan, pemerkosaan, pemukulan, dll.) yang menyebabkan atau dimaksudkan untuk menyebabkan penderitaan atau menyakiti orang lain, dan - hingga batas tertentu - kepada binatang dan harta-benda. Istilah "kekerasan" juga berkonotasi kecenderungan agresif untuk melakukan perilaku yang merusak.

Kekerasan pada dasarnya tergolong ke dalam dua bentuk —kekerasan sembarang, yang mencakup kekerasan dalam skala kecil atau yang tidak terencanakan, dan kekerasan yang terkoordinasi, yang dilakukan oleh kelompok-kelompok baik yang diberi hak maupun tidak —seperti yang terjadi dalam perang (yakni kekerasan antar-masyarakat) dan terorisme.

Sejak Revolusi Industri, kedahsyatan peperangan modern semakin meningkat hingga mencapai tingkat yang membahayakan secara universal. Dari segi praktis, peperangan dalam skala besar dianggap sebagai ancaman langsung terhadap harta benda dan manusia, budaya, masyarakat, dan makhluk hidup lainnya di muka bumi.

Secara khusus dalam hubungannya dengan peperangan, jurnalisme, karena kemampuannya yang kian meningkat, telah berperan dalam membuat kekerasan yang dulunya dianggap merupakan urusan militer menjadi masalah moral dan menjadi urusan masyarakat pada umumnya.

Transkulturasi, karena teknologi modern, telah berperan dalam mengurangi relativisme moral yang biasanya berkaitan dengan nasionalisme, dan dalam konteks yang umum ini, gerakan "antikekerasan" internasional telah semakin dikenal dan diakui peranannya.

Beberapa bentuk kekerasan

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Kekejaman
  • Sado-masokisme
  • Kekerasan dalam rumah tangga
  • Genetika dan kekerasan
  • Kekerasan legislatif
  • Mutilasi
  • Antikekerasan
  • Kebrutalan polisi
  • Kekerasan agama
  • Kekerasan di sekolah
  • Kekerasan sektarian
  • Kekerasan oleh negara
  • Tawuran
  • Kekerasan terhadap perempuan
  • Kekerasan terhadap laki-laki
  • Kekerasan dalam olahraga
  • Kekerasan (personifikasi) dalam mitologi Yunani

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ [1], Merriam-Webster Dictionary Retrieved February 8, 2010.]
  2. ^ [2] Diarsipkan 2020-03-19 di Wayback Machine., Oxford English Dictionary Retrieved February 8, 2010.
  3. ^ [3] Diarsipkan 2008-03-04 di Wayback Machine., American Heritage Dictionary, Violence, Retrieved February 8, 2010.
  4. ^ (Inggris) Adolf Berger Encyclopedic dictionary of Roman law, DIANE Publishing (1953) ISBN 0871694328 ISBN 978-0-87169-432-4
  5. ^ (Inggris) Nelson Mandela, In his own words, Little, Brown and Co., (2003), ISBN 0-316-11019-1 ISBN 978-0-316-11019-8
  6. ^ (Inggris) Weber, Max (1994). "The President of the Reich". Dalam Peter Lassman, Ronald Speirs (ed.). Political writings. Cambridge University Press. hlm. 390. ISBN 0521397197, 9780521397193. ; ;
  7. ^ (Prancis)Jean-François Malherbe (Docteur en philosophie de l'[[Université catholique de Louvain (depuis 1968)|]] et en théologie de l'Université de Paris), in Violence et démocratie, Sherbrooke, CGC, 2003.
  8. ^ (Inggris) Bourdieu, Pierre (1977). "Structures and The Habitus". Outline of a theory of practice. Cambridge University Press. hlm. 248. ISBN 052129164X, 9780521291644. ; ;
  9. ^ (Inggris) Galtung, Johan Galtung (1996). "PART IV: CIVILIZATION THEORY - 1.1 Cultural Violence". Peace by peaceful means: peace and conflict, development and civilization. SAGE. hlm. 280. ISBN 0803975112, 9780803975118. ; ;

Rujukan

[sunting | sunting sumber]
  • Walter Benjamin Critique of Violence
  • Jacques Derrida
  • Hegel
  • Marx
  • Nietzsche
  • Plato
  • Georges Sorel

Catatan

[sunting | sunting sumber]

Catatan 1: Kerusakan harta benda biasanya dianggap masalah kecil dibandingkan dengan kekerasan terhadap orang, sementara tindakan menyakiti binatang dapat dianggap sebagai kekerasan, tergantung pada situasi dan nilai-nilai sosial yang terkait dengan kekejaman terhadap binatang.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Violence.
  • (Inggris) Information on James W. Prescott's work
  • (Inggris) 1986 Seville Statement on Violence
  • (Inggris) Introduction and Updated Information on the Seville Statement on Violence
  • (Inggris) The Meanings of Violence and the Violence of Meanings Intercultural discussions on violence
  • (Inggris) Institute on Violence, Abuse and Trauma
  • Violence Prevention Institute
  • (Inggris) Text of Dom Helder Camara's classic 1971 "Spiral of Violence"
  • (Inggris) mobbing.ca (Mobbing resources in Canada)

Bacaan

[sunting | sunting sumber]
  • (Inggris) Boys Equally At Risk For Partner Violence
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kekerasan&oldid=27003177"
Kategori:
  • Kekerasan
  • Kriminologi
  • Psikologi abnormal
  • Filsafat politik
  • Metafisika
  • Antropologi
  • Sosiologi
  • Psikologi
Kategori tersembunyi:
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Galat CS1: parameter kosong tidak dikenal
  • Galat CS1: parameter berlebih
  • Galat CS1: ISBN
  • Halaman yang menggunakan pranala magis ISBN
  • Pranala kategori Commons ada di Wikidata

Best Rank
More Recommended Articles