Komet Holmes
Komet Holmes pada tahun 2007 | |
Penemuan | |
---|---|
Ditemukan oleh: | Edwin Holmes |
Ditemukan tanggal: | 6 November 1892 |
Nama lain: | 17P/Holmes |
Karakteristik orbit A | |
Epos: | 2023-09-13 |
Aphelion: | 5,183 SA |
Perihelion: | 2,053 SA |
Sumbu semi-mayor: | 3,618 SA |
Eksentrisitas orbit: | 0,432 |
Periode orbit: | 6,89 tahun |
Inklinasi: | 19,11° |
Perihelion yang akan datang: | 22 Januari 2028 |
Komet Holmes atau 17P/Holmes adalah sebuah komet periodik dalam tata surya yang ditemukan oleh astronom amatir asal Inggris, Edwin Holmes, pada 6 November 1892.[1] Komet ini menjadi terkenal karena peristiwa ledakan dramatis yang terjadi pada tahun 2007, menjadikannya salah satu komet paling terang dalam sejarah modern.
Sejarah
Komet Holmes pertama kali diamati saat mengalami peningkatan kecerahan secara tiba-tiba. Fenomena serupa juga tercatat pada saat penemuannya tahun 1892. Dalam kedua peristiwa, komet ini mengalami peningkatan magnitudo secara drastis yang menarik perhatian para astronom.[1]
Orbit
Komet Holmes mengorbit Matahari setiap 6,89 tahun dengan orbit elips moderat. Orbitnya membawa komet ini dari jarak perihelion 2,05 satuan astronomi (SA) hingga aphelion 5,18 SA.[2]
Ledakan 2007
Pada 23 Oktober 2007, komet Holmes mengalami peningkatan magnitudo dari sekitar +17 menjadi +2,6 dalam waktu kurang dari dua hari. Koma komet membesar secara luar biasa, hingga lebih besar dari diameter Matahari. Ini menjadikannya salah satu struktur terbesar dalam tata surya saat itu.[3]
Penelitian lanjutan
Penelitian inframerah oleh teleskop luar angkasa Spitzer menunjukkan bahwa ledakan tersebut kemungkinan disebabkan oleh tekanan gas di bawah permukaan yang akhirnya meledak dan melepaskan partikel es dan debu ke ruang angkasa.
Lihat pula
Referensi
- ^ a b Marsden, B. G. (2007). "Comet Holmes". IAUC (8886). Diakses tanggal 22 Juni 2025.
- ^ "JPL Small-Body Database Browser: 17P/Holmes". Jet Propulsion Laboratory. Diakses tanggal 22 Juni 2025.
- ^ Reach, W. T. (2009). "The Atmosphere of Comet Holmes as Observed by Spitzer". Astrophysical Journal Letters. 693 (1): L118 – L122.