Kongres Diaspora Indonesia
Kongres Diaspora Indonesia (bahasa Inggris: Congress of Indonesian Diaspora, disingkat CID) adalah sebuah forum global yang mempertemukan warga negara Indonesia dan keturunan Indonesia yang tinggal di luar negeri untuk memperkuat peran mereka dalam pembangunan Indonesia. Kongres ini diinisiasi pertama kali oleh Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia dan Kedutaan Besar RI di Amerika Serikat pada tahun 2012, serta diselenggarakan oleh Indonesian Diaspora Network Global (IDN-Global), sebuah organisasi non-politik, nirlaba, dan independen yang menghimpun komunitas diaspora Indonesia dari seluruh dunia.[1][2]
Sejarah
Gagasan penyelenggaraan Kongres Diaspora Indonesia pertama kali muncul pada tahun 2012. Forum ini dipelopori oleh Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat saat itu, Dino Patti Djalal. Pemerintah Indonesia menganggap diaspora sebagai aset strategis nasional, mengingat jumlah perantau asal Indonesia yang tersebar di berbagai belahan dunia mencapai lebih dari 5 juta jiwa.[1]
Kongres pertama diselenggarakan pada 6–8 Juli 2012 di Los Angeles, Amerika Serikat. Acara ini merupakan pertemuan akbar pertama diaspora Indonesia dari berbagai negara. Forum ini mengusung paradigma baru bahwa diaspora bukan sekadar perantau, melainkan komunitas global yang memiliki ide, modal, keahlian, serta jaringan luas yang dapat mendorong kemajuan bangsa.[1]
Tujuan dan Aktivitas
Kongres ini bertujuan untuk:
- Mempererat koneksi antaranggota diaspora Indonesia di seluruh dunia.
- Menjembatani kolaborasi antara diaspora dengan pemerintah Indonesia.
- Memberikan ruang kontribusi diaspora dalam isu-isu seperti ekonomi, pendidikan, teknologi, seni dan budaya, hingga diplomasi.
- Mendorong keterlibatan diaspora dalam pembangunan nasional, termasuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).[2]
IDN-Global sebagai penyelenggara menyatakan misinya adalah mendorong perubahan melalui berbagai program kolaboratif bersama komunitas, LSM, dan pemerintah, dalam bidang ekonomi, pendidikan, budaya, dan kebijakan diaspora.[2]
Edisi-edisi Kongres
CID ke-5 (2019)
CID ke-5 digelar pada 10 Agustus 2019 dengan tema Empowering Indonesia’s Human Capital. Kongres ini menghadirkan tokoh-tokoh diaspora dari berbagai bidang seperti pemerintahan, akademisi, pengusaha, inovator, hingga seniman. Fokus utama kongres ini adalah penguatan sumber daya manusia (SDM) Indonesia dalam menyongsong era Revolusi Industri 4.0.[3]
CID ke-8 (2025)
CID ke-8 diselenggarakan di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 30 Juli–4 Agustus 2025 dengan tema "Bersama Diaspora Mewujudkan IKN Menjadi Kota Dunia Untuk Semua". Kongres ini mencerminkan dukungan besar komunitas diaspora terhadap pembangunan IKN sebagai kota masa depan Indonesia yang hijau, modern, dan inklusif.[4][5]
Kegiatan CID-8 mencakup:
- Pameran budaya dan bazar UMKM Nusantara
- Pameran busana bertema Eco Fashion Nusantara
- Festival budaya lokal seperti Festival Sumpit Nusantara
- Pameran foto sejarah kemerdekaan dan kontribusi diaspora masa lampau
- Forum kolaborasi antara diaspora dan pemerintah untuk mendukung pembangunan IKN[4][5]
Acara ini dihadiri oleh Wakil Menteri Luar Negeri RI, Kepala Otorita IKN, dan sejumlah pejabat nasional lainnya. Mereka menekankan pentingnya peran diaspora sebagai duta global untuk menyuarakan potensi IKN sebagai kota masa depan Indonesia.[5]
Lihat pula
Referensi
- ^ a b c "Kemlu Gagas Kongres Diaspora Indonesia untuk Persatukan WNI di LN". detikNews. 12 Mei 2012. Diakses tanggal 7 Agustus 2025.
- ^ a b c "About IDN Global". DiasporaIndonesia.org. Diakses tanggal 7 Agustus 2025.
- ^ "Kongres Diaspora Indonesia Bahas Penguatan Sumber Daya Manusia". Media Indonesia. 17 Juni 2019. Diakses tanggal 7 Agustus 2025.
- ^ a b "Kongres Diaspora Indonesia tampilkan budaya dan inovasi di IKN". Antara Kaltim. 31 Juli 2025. Diakses tanggal 7 Agustus 2025.
- ^ a b c "Diaspora Dunia Ramai-Ramai Dukung IKN, Resmi Gelar Kongres Ke-8". Kompas.com. 2 Agustus 2025. Diakses tanggal 7 Agustus 2025.