More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Konjektur Collatz - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konjektur Collatz - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Konjektur Collatz

  • العربية
  • বাংলা
  • Català
  • Čeština
  • Dansk
  • Deutsch
  • Ελληνικά
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • Euskara
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • עברית
  • हिन्दी
  • Kreyòl ayisyen
  • Magyar
  • Íslenska
  • Italiano
  • 日本語
  • 한국어
  • Lombard
  • Nederlands
  • Norsk bokmål
  • Polski
  • Português
  • Русский
  • Simple English
  • Slovenščina
  • Српски / srpski
  • Svenska
  • Türkçe
  • Українська
  • Tiếng Việt
  • 中文
  • 文言
  • 粵語
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Wikifungsi
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Masalah yang belum terpecahkan dalam matematika:

Apakah pada akhirnya barisan Collatz akan berhenti di 1 untuk semua nilai awal bilangan bulat positif?

(lebih banyak masalah yang belum terpecahkan dalam matematika)
Dalam peta Collatz, digraf berikut menunjukkan orbit dari bilangan kecil yang melewati bilangan genap. Konjektur Collatz mengatakan bahwa semua lintasan akan berhenti di 1.

Konjektur Collatz adalah salah satu masalah yang belum terpecahkan yang terkenal dalam matematika, yang menanyakan apakah hasil akhir perhitungan dari dua operasi aritmetika akan berhenti di 1 untuk setiap bilangan bulat positif. Konjektur ini melibatkan barisan bilangan bulat, dengan tiap-tiap suku didapatkan dari suku sebelumnya. Dengan kata lain, jika suku sebelumnya genap, maka suku selanjutnya adalah setengah suku sebelumnya, dan jika suku sebelumnya ganjil, maka suku selanjutnya sama dengan 3 dikali suku sebelumnya, yang kemudian ditambah 1. Akan tetapi, hasil perhitungan untuk barisan tersebut dalam konjektur Collatz, bilangan bulat positif manapun yang ingin dipilih pada awalnya, akan selalu berhenti di 1.

Konjektur ini dinamai dari seorang matematikawan bernama Lothar Collatz, yang memperkenalkan gagasan ini pada tahun 1937.[1] Konjektur ini juga dikenal dengan sebutan masalah 3n + 1, konjektur Ulam (dinamai dari Stanislaw Ulam), masalah Kakutani (dinamai dari Shizuo Kakutani), konjektur Thwaites (dinamai dari Sir Bryan Thwaites), algoritma Hasse (dinamai dari Helmut Hasse), atau masalah Syracuse.[2][3]

Pernyataan

[sunting | sunting sumber]

Misalkan n {\displaystyle n} {\displaystyle n} menyatakan sebarang bilangan bulat positif. Jika n {\displaystyle n} {\displaystyle n} adalah genap, maka n {\displaystyle n} {\displaystyle n} dibagi dengan dua, dan jika n {\displaystyle n} {\displaystyle n} adalah ganjil, maka kalikan n {\displaystyle n} {\displaystyle n} dengan tiga dan tambahkan satu. Pernyataan ini dapat ditulis dengan menggunakan notasi aritmetika modular, dengan memisalkan f {\displaystyle f} {\displaystyle f} adalah suatu fungsi yang didefinisikan sebagai f ( n ) = { n 2 jika  n ≡ 0 ( mod 2 ) 3 n + 1 jika  n ≡ 1 ( mod 2 ) . {\displaystyle f(n)={\begin{cases}{\frac {n}{2}}&{\text{jika }}n\equiv 0{\pmod {2}}\\[4px]3n+1&{\text{jika }}n\equiv 1{\pmod {2}}.\end{cases}}} {\displaystyle f(n)={\begin{cases}{\frac {n}{2}}&{\text{jika }}n\equiv 0{\pmod {2}}\\[4px]3n+1&{\text{jika }}n\equiv 1{\pmod {2}}.\end{cases}}}

Agar membentuk suatu barisan, operasi-operasi tersebut dihitung secara berulang, dimulai dari setiap bilangan bulat positif, dan kemudian masukkan hasil tersebut ke langkah selanjutnya. Sebagai contoh, misalkan n = 10 {\displaystyle n=10} {\displaystyle n=10}, maka didapati hasil perhitungan tersebut yang ditulis sebagai barisan berikut: 10, 5, 9, 28, 14, 7, 11, 34, 17, 21, 64, 32, 16, 8, 4, 2, 1, 4, 2, 1, ....

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ O'Connor, J.J.; Robertson, E.F. (2006). "Lothar Collatz". St Andrews University School of Mathematics and Statistics, Scotland.
  2. ^ Maddux, Cleborne D.; Johnson, D. Lamont (1997). Logo: A Retrospective. New York: Haworth Press. hlm. 160. ISBN 0-7890-0374-0. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)

    The problem is also known by several other names, including: Ulam's conjecture, the Hailstone problem, the Syracuse problem, Kakutani's problem, Hasse's algorithm, and the Collatz problem.

    Terjemahan:

    Masalah ini dikenal juga berdasarkan nama [matematikawan] lainnya, seperti: konjektur Ulam, masalah Hailstone, masalah Syracuse, masalah Kakutani, algoritma Hasse, dan masalah Collatz.

  3. ^ Menurut Templat:Named ref hlm. 4, nama konjektur "masalah Syracuse", diusul oleh Hasse di tahun 1950-an, saat berkunjung ke Universitas Syracuse.


Ikon rintisan

Artikel bertopik teori bilangan ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Konjektur_Collatz&oldid=23974466"
Kategori:
  • Konjektur
  • Masalah yang belum terpecahkan
  • Barisan bilangan bulat
  • Dinamika aritmetika
  • Rintisan teori bilangan
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • Semua artikel rintisan
  • Semua artikel rintisan jenis gelap
  • Semua artikel rintisan Agustus 2023

Best Rank
More Recommended Articles