Kopi Nur
![]() | Artikel ini memiliki beberapa masalah. Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan masalah-masalah ini di halaman pembicaraannya. (Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat untuk menghapus templat pesan ini)
|

Kopi Nur merupakan salah satu produsen dan pelopor kopi pertama di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh.[1][2] Kopi Nur telah berdiri sejak tahun 1943 dan masih bertahan hingga sekarang.[3][4]
Kopi ini telah ada sejak zaman Pendudukan Jepang. Di masa tersebut, menggabungkan kopi dan jagung merupakan hal yang lumrah namun Kopi Nur justru menjaga kualitas dengan menggiling dengan biji kopi murni.[5]
Kopi Nur: Dari Bukittinggi ke Sungai Penuh
Kopi Nur merupakan salah satu usaha kopi yang berasal dari Kota Sungai Penuh, Kabupaten Kerinci, Jambi. Usaha ini berawal pada tahun 1943 ketika Nurcaya, yang dikenal dengan panggilan Darijamsani, memulai produksi kopi bubuk secara tradisional. Darijamsani berasal dari Bukittinggi, Sumatera Barat, dan merantau ke Kerinci bersama keluarganya.[1]
Pada masa awal, proses produksi dilakukan dengan cara-cara tradisional, seperti memanfaatkan kincir air, serta menggunakan bahan sederhana untuk pengemasan, termasuk kertas koran dan daun pisang. Kopi yang diproduksi pada periode ini belum memiliki merek dagang, dan pemasarannya terbatas pada pasar-pasar lokal.[1]
Perkembangan usaha dimulai ketika Nurcaya, putri Darijamsani, turut membantu dalam pengolahan kopi. Setelah menikah dengan Atin St. Rajo Medan pada tahun 1959, mereka merintis usaha kopi bubuk di Kota Sungai Penuh. Pada tahun yang sama, mereka memperkenalkan merek dagang "Nur", yang diambil dari nama Nurcaya. Pemberian nama tersebut dimaksudkan sebagai identitas usaha sekaligus pembeda dari produk kopi bubuk lain di pasaran.[1]
Perkembangan Industri Kopi Nur di Era Nurcaya
Sejak resmi berdiri pada tahun 1984, Industri Kopi Nur mengalami perkembangan di bawah kepemimpinan Nurcaya. Pada tahap awal, proses produksi masih dilakukan secara manual. Seiring waktu, penggunaan mesin modern mulai diadopsi untuk meningkatkan kapasitas dan efisiensi produksi.[1]
Dalam pengelolaan usahanya, Nurcaya menekankan pentingnya pengendalian mutu. Proses pemilihan bahan baku hingga tahap penggilingan dilakukan dengan standar tertentu untuk menjaga kualitas kopi yang dihasilkan.[1][6]
Transisi Kepemimpinan
Pada tahun 2015, kepemimpinan Industri Kopi Nur beralih dari Nurcaya kepada Zefri Efdison, anak bungsu Nurcaya.[7] Pergantian ini dilakukan seiring pertimbangan usia pendiri sekaligus untuk memperluas pengelolaan usaha keluarga.[1]
Di bawah kepemimpinan Zefri Efdison, Kopi Nur memperluas jangkauan pasar, termasuk merambah ke pasar internasional, seperti Malaysia.[8] Produk utama yang dihasilkan tetap berfokus pada kopi bubuk tradisional, namun dengan pengembangan jaringan distribusi yang lebih luas, termasuk melalui platform daring.[1]
Dampak Sosial dan Ekonomi
Industri Kopi Nur berperan dalam mendukung keberlanjutan industri kopi di Sungai Penuh. Usaha ini turut menciptakan lapangan kerja serta memberikan kontribusi terhadap perekonomian lokal. Keberlangsungan usaha lintas generasi—dimulai dari Darijamsani, dilanjutkan oleh Nurcaya, hingga kini diteruskan oleh Zefri Efdison—menjadikan Kopi Nur sebagai salah satu contoh usaha keluarga yang berhasil mempertahankan tradisi sekaligus beradaptasi dengan perkembangan pasar.[1][9]
Pemalsuan merk dagang
Kopi Nur yang terkenal di Kerinci dan pasarnya telah merambah Malaysia pernah dipalsukan dengan merk dagang "New Nur".[10] Hal tersebut sangat merugikan usaha Kopi Nur yang merupakan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan pelopor kopi bubuk pertama di Kerinci.[10]
Kunjungan Maestro Coffee Roaster
Pada 24 Maret 2022, Maestro Coffee Roaster, salah satu produsen mesin pemanggang kopi asal Bekasi, melakukan kunjungan ke pabrik Kopi Nur di Jalan Pancasila, Kota Sungai Penuh. Rombongan dipimpin oleh pemilik Maestro Coffee Roaster, Giar, serta didampingi perwakilan Asosiasi Kopi Indonesia (ASKI) Provinsi Jambi.[11]
Kunjungan tersebut diterima oleh CEO Kopi Nur, Zefri Efdison, dan mencakup agenda melihat langsung proses produksi kopi, mulai dari pemanggangan biji kopi hingga tahap pengemasan. Selain itu, rombongan juga memperkenalkan teknologi mesin pemanggang kopi kepada para pelaku usaha dan petani kopi di wilayah Jambi.[11]
Menurut ASKI Provinsi Jambi, agenda kunjungan Maestro Coffee Roaster difasilitasi untuk memperkuat hubungan antara pelaku industri kopi lokal dengan produsen teknologi pengolahan kopi. Pihak Kopi Nur menyampaikan apresiasi atas kunjungan tersebut dan menyatakan keterbukaan terhadap penggunaan mesin modern di masa mendatang, dengan tetap mempertahankan ciri tradisional dalam pengolahan kopi yang telah berlangsung selama beberapa dekade.[11]
Rujukan
- ^ a b c d e f g h i Irwan, Muhammad (2023-12-22). "Sejarah Kopi Nur di Sungai Penuh: Perkembangan Industri Kopi yang Menginspirasi". cekricek. Diakses tanggal 2025-08-16.
- ^ Justian, Repi (2024-08-31). "Kajian Estetika Pada Desain Kemasan Kopi Bubuk Asli Nur Cahya Since 1943: Kajian Estetika Pada Desain Kemasan Kopi Bubuk Asli Nur Cahya Since 1943". CREATIVA SCIENTIA. 1 (2): 33–44. doi:10.70429/creativascientia.v1i2.126. ISSN 3046-7101.
- ^ senior, jurnalis (2025-07-13). "Jejak Rasa Kopi NUR: Tradisi, Inovasi, dan Keaslian yang Tak Tergantikan". Medialiputan6.com. Diakses tanggal 2025-08-16.
- ^ Berita, Dunia Dalam (2025-08-08). "Bubuk Kopi Nur : Cita Rasa Legendaris dari Kerinci Ikut Meriahkan HUT RI ke-80". Media Sindent | Fakta & Realita. Diakses tanggal 2025-08-16.
- ^ "Kopi Nur Bertahan Melintasi Zaman, Zefri Mewarisi Proses Pengolahan dari Leluhur". Tribunjambi.com. Diakses tanggal 2025-08-16.
- ^ "Rahasia Sukses Kopi Nur yang Melegenda di Sungai Penuh dan Kerinci". Tribunjambi.com. Diakses tanggal 2025-08-16.
- ^ Wulandari, Feldisa Sekar; Midawati, Midawati (2023-08-29). "Merekam Sejarah Industri Kopi Nur di Sungai Penuh (1984-2019)". Analisis Sejarah: Mencari Jalan Sejarah (dalam bahasa Inggris). 13 (2). ISSN 3047-9444.
- ^ SATU, JURNALIS INDONESIA (2022-08-18). "Seniman Musik Wan Parau Berpartisipasi Kenalkan Kenikmatan Kopi NUR". JURNALIS INDONESIA SATU (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2025-08-16.
- ^ "Kopi Nur Yang Melegenda di Kerinci dan Sungai Penuh, Bisa Didapat Marketplace Online". TribunJambi Travel. Diakses tanggal 2025-08-16.
- ^ a b Marbeta, Jhoni (2023-05-03). "Tetap Laris, Kopi Nur Racikan Hj Nurcaya Dipalsukan Pemain Kopi Bubuk dengan Merek New NUR". RRI. Diakses tanggal 2025-08-16.
- ^ a b c User, Super (2022-03-26). "Maestro Coffee Roaster Sambangi Pabrik Kopi Nur". Halo Jambi. Diakses tanggal 2025-08-16.