Korvet kelas Dewantara
KRI Ki Hajar Dewantara (364) milik Angkatan Laut Indonesia | |
| Tentang kelas | |
|---|---|
| Nama: | kelas Dewantara |
| Pembangun: | *Uljanik Shipyard, SFR Yugoslavia
|
| Operator: | * |
| Dibangun: | 1977–1981 |
| Bertugas: | 1980–2019 |
| Rencana: | 3 |
| Selesai: | 2 |
| Hilang: | 1 |
| Dipensiunkan: | 1 |
| Ciri-ciri umum | |
| Jenis | Fregat / korvet latih |
| Berat benaman | 1,850 ton muatan penuh |
| Panjang | 967 m (3.172 ft 7 in) |
| Lebar | 112 m (367 ft 5 in) |
| Daya muat | 355 m (1.164 ft 8 in) |
| Pendorong | |
| Kecepatan |
|
| Jangkauan | 6,400 km (3,977 mi) pada 20 knot (37 km/h; 23 mph) |
| Awak kapal | 91 kru, 14 instruktur, 100 kadet |
| Sensor dan sistem pemroses |
|
| Senjata |
|
| Pesawat yang diangkut | 1 x helikopter NBO-105 atau Westland Wasp |
Kelas Dewantara adalah kelas fregat atau korvet[a] yang diperuntukkan sebagai kapal latih yang dibangun di SFR Yugoslavia. Tiga kapal direncanakan, masing-masing dipesan oleh Angkatan Laut Irak, Angkatan Laut Indonesia, dan Angkatan Laut Yugoslavia. Kapal Yugoslavia tidak pernah selesai,[2] sedangkan dua lainnya ditugaskan masing-masing pada tahun 1980 dan 1981.
Pengembangan
Ibn Khaldoum milik Irak adalah kapal pertama di kelasnya, lunasnya diletakan pada tahun 1977, diluncurkan pada tahun 1978, dan ditugaskan pada tanggal 20 Maret 1980.[1] KRI Ki Hajar Dewantara diletakan lunasnya pada tanggal 11 Mei 1979, diluncurkan pada tanggal 11 Oktober 1980, dan ditugaskan pada tanggal 31 Oktober 1981.[1] Kedua kapal tersebut memiliki mesin dan persenjataan yang berbeda, kapal Irak memiliki lebih banyak meriam otomatis, sedangkan kapal Indonesia memiliki dek helikopter di buritannya.[2] Ki Hajar Dewantara dibangun dan dipasang mesinnya di Yugoslavia sedangkan persenjataan dan elektroniknya dipasang di Belanda dan Indonesia.[1]
Sejarah operasional
Ibn Khaldoum
Ibn Khaldoum kemudian diganti namanya menjadi Ibn Marjid.[2] Dia digunakan sebagai kapal latih dan transportasi utama selama Perang Irak-Iran dan masih beroperasi pada tahun 1988, meskipun ada beberapa klaim Iran bahwa dia sudah tenggelam.[1] Pada bulan Februari 1991 dia mengalami kerusakan parah, meskipun masih mengapung, akibat Operasi Badai Gurun.[2] Ibn Khaldoum selamat dari Perang Teluk, tetapi kemampuannya berkurang dia kekurangan suku cadang untuk mesin Roll-Royce-nya.[4] Dia tenggelam dalam serangan udara Amerika Serikat selama invasi AS ke Irak pada tahun 2003.[5]
Ki Hajar Dewantara
Pada tahun 1992, KRI Ki Hajar Dewantara, bersama KRI Yos Sudarso dan KRI Teluk Banten mencegat kapal Portugal Lusitania Expresso di Timor Timur. Kolonel Widodo, Wakil Asisten Armada Timur Angkatan Laut Indonesia, mengatakan kepada Radio Republik Indonesia dari atas kapal perang Indonesia KRI Yos Sudarso bahwa kapal feri tersebut memasuki perairan Indonesia pada pukul 5:28 pagi tanggal 11 Maret 1992. Pada pukul 6:07, Lusitania Expresso telah menempuh jarak dua hingga tiga mil laut (3,7 hingga 5,6 km; 2,3 hingga 3,5 mi) ke wilayah Indonesia dan Kapten Luis Dos Santos (kapten Lusitania Expresso) diperintahkan untuk segera pergi. Kolonel Widodo mengatakan kapten kapal Portugal itu menuruti perintah tersebut dan memutar kapalnya lalu kembali ke laut.[6]
Daftar kapal dikelasnya
| Name | Nomor lambung[1] | Pembangun[1] | Peletakan lunas | Diluncurkan | Ditugaskan | Dinonaktifkan | Status |
|---|---|---|---|---|---|---|---|
| Ibn Khaldoum | 507 | Uljanik Shipyard | 1977 | 1978 | 20 Maret 1980 | 2003 | Berganti nama menjadiIbn Marjid, tenggelam pada tahun 2003 |
| KRI Ki Hajar Dewantara | 364 | Split Shipyard | 11 Mei 1979 | 11 Oktober 1980 | 31 Oktober 1981 | 16 Agustus 2019[7] | |
Lihat juga
Catatan
- ↑ Jane's Fighting Ships and Conway's All The World's Fighting Ships menyebut kelas tersebut sebagai fregat,[1][2] sementara Angkatan Laut Indonesia menilai kapalnya sebagai korvet.[3]
Referensi
- 1 2 3 4 5 6 7 Sharpe 1989, p. 266 & 282
- 1 2 3 4 5 Gardiner, Chumbley & Budzbon 1995, p. 179 & 188
- ↑ "KRI KDA-364 SINGGAH DI DAVAO PHILLIPINA". tni.mil.id. 20 July 2007. Diakses tanggal 11 August 2021.
- ↑ Cordesman, Anthony H. (September 1994). "Iraq's Military Forces: 1988–1993, p. 118" (PDF). Center for Strategic and International Studies.
- ↑ "F507 Ibn Marjid Frigate - Iraqi Armed Forces Forums منتدى القوات المسلحة العراقية". iraqimilitary.org.
- ↑ "portuguese ship lusitania expresso fails to reach east timor". ucanews.com.
- ↑ "Lima KRI Pengwal Samudera Purna Tugas". tnial.mil.id. 16 August 2019. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2019-08-22. Diakses tanggal 3 June 2021.
Daftar Pustaka
- Gardiner, Robert; Chumbley, Stephen; Budzbon, Przemysław (1995). Conway's All the World's Fighting Ships 1947-1995. Annapolis, Maryland: Naval Institute Press. ISBN 9781557501325.
- Sharpe, Capt. Richard (1989). Jane's Fighting Ships 1989-90. Jane's Information Group. ISBN 978-0710608864.
- Saunders, Stephen (2009). Jane's Fighting Ships 2009-2010. Jane's Information Group. ISBN 978-0710628886.

