More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Kotiledon - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kotiledon - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kotiledon

  • العربية
  • Azərbaycanca
  • Беларуская
  • Bosanski
  • Català
  • Čeština
  • Чӑвашла
  • Dansk
  • Deutsch
  • Ελληνικά
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • Eesti
  • Euskara
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • Gaeilge
  • Galego
  • עברית
  • हिन्दी
  • Hrvatski
  • Magyar
  • Ido
  • Íslenska
  • Italiano
  • 日本語
  • Jawa
  • ქართული
  • Қазақша
  • 한국어
  • മലയാളം
  • Bahasa Melayu
  • Nederlands
  • Norsk nynorsk
  • Norsk bokmål
  • Polski
  • Português
  • Runa Simi
  • Română
  • Русский
  • Scots
  • Srpskohrvatski / српскохрватски
  • Simple English
  • Slovenčina
  • Shqip
  • Српски / srpski
  • Svenska
  • ไทย
  • Türkçe
  • Українська
  • 中文
  • 閩南語 / Bân-lâm-gú
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kotiledon dari kecambah rapa (Brassica napus).

Kotiledon (disebut juga kotil atau daun lembaga) atau matana adalah bakal daun yang terbentuk, dan melekat pada embrio dengan hipokotil. Kotiledon merupakan organ cadangan makanan pada biji sekelompok tumbuhan, sekaligus organ pertama yang dimiliki oleh tumbuhan yang baru saja berkecambah yang tak memiliki klorofil. Walaupun bagi kecambah ia berfungsi seperti daun, kotiledon tidak memiliki anatomi yang lengkap seperti daun sejati yang terbentuk kemudian.[1]

Biji yang menyimpan cadangan makanan di kotiledon bagi kecambah disebut sebagai biji kotiledonik. Pada tumbuhan dengan biji kotiledonik, kotiledon telah terbentuk pada saat tumbuhan masih di dalam biji (embrio atau lembaga). Yang tergolong tumbuhan semacam ini misalnya dari suku polong-polongan (Fabaceae) dan suku kubis-kubisan (Brassicaceae).

Koleoptil (warna putih), bagian dari daun lembaga jagung.

Klasifikasi tumbuhan klasik membedakan dua kelompok besar tumbuhan berbunga (Angiospermae) berdasarkan cacah kotiledonnya: Dicotyledoneae (berkotiledon dua) dan Monocotyledoneae (berkotiledon tunggal).[1] Walaupun jarang dikemukakan, tumbuhan berbiji terbuka juga memiliki kotiledon, tetapi banyaknya untuk setiap spesies berbeda-beda sehingga tidak dapat digunakan sebagai penciri.

Tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae) juga memiliki kotiledon yang banyaknya bervariasi, tergantung spesiesnya. Sejenis tusam ini mempunyai delapan kotiledon.

Tumbuhan disebut hipogeal ("hypogeal") apabila dalam perkecambahannya kotiledon tidak muncul ke permukaan (misalnya jagung), dan disebut epigeal apabila dalam perkecambahannya kotiledon muncul di atas permukaan tanah/media tumbuh(misalnya kacang tanah). Pada kecambah epigeal, tangkai di bagian bawah kotiledon disebut hipokotil dan tangkai di bagian atas kotiledon disebut epikotil.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Abercombie, M.; Hickman, M.; Johnson, M.L.; Thain, M. (1990). Kamus Lengkap Biologi. hlm.156. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kotiledon&oldid=27088533"
Kategori:
  • Botani
  • Reproduksi tumbuhan

Best Rank
More Recommended Articles