More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Koto Laweh, X Koto, Tanah Datar - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Koto Laweh, X Koto, Tanah Datar - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Koto Laweh, X Koto, Tanah Datar

  • Minangkabau
  • Nederlands
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Koto Laweh
Nagari
Masjid Tuanku Pamansiangan Koto Laweh
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Barat
KabupatenTanah Datar
KecamatanX Koto
Kodepos
-
Kode Kemendagri13.04.01.2006 Edit nilai pada Wikidata
Luas7.27 Km²
Jumlah penduduk3.337 jiwa (2024)
Kepadatan459 jiwa/Km²
Situs webkotolaweh.desa.id
Peta
Wikipedia | Kode sumber | Tata penggunaan
PetaKoordinat: 0°24′57.600″S 100°22′1.200″E / 0.41600000°S 100.36700000°E / -0.41600000; 100.36700000

Koto Laweh merupakan salah satu nagari yang termasuk ke dalam wilayah kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Nagari ini terletak di dekat Batusangkar, ibu kota dari kabupaten Tanah Datar.

Wilayah Dan Geografi

[sunting | sunting sumber]

Nagari Koto Laweh berada pada ketinggian ± 900-1000 M dari permukaan laut dengan dengan suhu antara 25ºC-35ºC dan curah hujan rata-rata 1.500 mm/tahun. Dengan kondisi ini Nagari Koto Laweh termasuk Nagari yang memiliki lahan pertanian yang subur. Mata pencarian penduduk Nagari Koto Laweh sebagian besar adalah petani ±80%, PNS ±5%, Wiraswasta ±15% . Dan seluruh potensi yang dimiliki di sektor pertanian merupakan lahan-lahan pertanian rakyat dengan luas ±408 Ha yang diisi dengan hasil pertanian seperti padi, sayur mayur dan hanya sebahagian kecil perkebunan seperti kulit manis, jeruk dan kopi. Di samping itu hampir seluruh perumahan yang ada memiliki kolam ikan sehingga sebagai pencarian tambahan masyarakat adalah dengan berbudidaya ikan.[1]

Jorong

[sunting | sunting sumber]

Nagari Koto Laweh[2] memiliki luas ± 727 Ha atau 7,27 Km² yang terdiri dari 5 (lima) Jorong yakni :

  1. Jorong Balai Gadang
  2. Jorong Kapalo Koto
  3. Jorong Batu Panjang
  4. Jorong Pincuran Tujuah
  5. Jorong Kandang Diguguak

Batas Wilayah

[sunting | sunting sumber]

Terletak di antara Gunung Singgalang, Gunung Marapi, dan Gunung Tandikek, secara geografis Nagari Koto Laweh memiliki batas-batas sebagai berikut:

Utara Nagari Pandai Sikek dan Nagari Koto Baru
Timur Nagari Panyalaian dan Nagari Aie Angek
Selatan Nagari Panyalaian dan Nagari Singgalang
Barat Nagari Singgalang

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Koto Laweh adalah salah satu Nagari yang terletak di kawasan X Koto yang penduduknya berasal dari Mudiak atau Utara dan Hilir atau selatan dan juga yang berasal dari kenagarian lain seperti Sungai Pua, Padang Laweh, Batu Palano dan dari daerah selingkungan kawasan Agam dan Tanah Datar. Kanagarian Koto Laweh tidak begitu saja langsung jadi Kenagarian seperti sekarang tetapi melalui beberapa proses. Pada mulanya, Koto Laweh berasal dari taratak yaitu pondok di tengah peladangan yang dibuka warga Nagari atau daerah lain yang datang. Dalam waktu tertentu, lama kelamaan taratak tersebut berkembang jadi dusun, kemudian menjadi Koto, setelah dari Koto berubah jadi sebuah Kanagarian. Karena luasnya peladangan yang dibuka maka dinamakan Koto Nan Laweh, sehingga sampai sekarang dinamakan Kanagarian Koto Laweh.

Menurut sejarah kejadiannya sekitar abad ke 14-15. Pelopor pertama pendiri Koto Laweh adalah Niniak Mamak Nan Duo Baleh, empat di antaranya adalah: Angku Nan Baundang; Angku Mato Aia; Angku Nan Batareh; Angku Nan Panjang Labuah. Pada abad ke 17 suku-suku sudah tersusun terdiri dari 4 suku dengan 60 Penghulu, dan di ujung abad ke 17 lahirlah Tuanku Pamansiangan. di tahun 1818 Gelar Tuanku dianugrahkan kepada Tuanku Pamansiangan sekembalinya belajar dari Aceh. Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1830 Tuanku Pamansiangan telah mendamaikan perselisihan yang terjadi tahun 1815 antara 6 Koto dengan 4 Koto di Pakan Jumat yang terdapat di Sungai Talang atau Bak Aia sekarang.

Di tahun 1905 didirikan sekolah sambungan pertama oleh Belanda bernama Governemen Scool di Nagari Koto Laweh hal itu menjadi sekolah pertama yang sekarang menjadi SDN 01 Koto Laweh. Tahun 1908, Tuanku Mudo di Pincuran Tujuah memberontak terhadap Belanda karena tidak mau membayar pajak. Tahun 1940 didirikan sekolah Islam Pertama oleh Huber (Himpunan Usaha Bersama) yang dipimpin oleh H. Muhamad Thaib. Pada tahun 1950 Sekolah Islam Huber berubah menjadi SMP Islam. Serta, pada tahun 1948 Koto Laweh adalah sektor I (satu) dalam perjuangan melawan Belanda yang mana pimpinannya adalah orang Koto Laweh yaitu Letnan Satu (Lettu) Sutan Zainuddin (Dt Tumpatiah) yang meninggal tahun 2002.

Pasca Indonesia merdeka, tahun 1945 diangkat Wali Nagari Pertama di Koto Laweh yaitu Dt Tumanggung Nan Cadiak. Di tahun yang sama, Dt Rangkai Mulia jadi Wali Nagari dengan nama Wali Nagari Parang. Pada tahun 1950 diangkat Dt Rajo Katik jadi Wali Nagari. Kemudian, tahun 1958 diangkat Dt Kayo menjadi Wali Nagari. Pada tahun yang sama juga diangkat Dt Tumangguang Nan Cadiak jadi Camat X Koto. Dua tahun kemudian, pada1960 diangkat Dt Majo Indo menjadi Wali Nagari. Tiga tahun kemudian beliau digantikan oleh Dt Sampono Sati menjadi Wali Nagari.

Pada tahun 1965, akibat pertentangan politik di antara penduduk maka terjadilah perselisihan yang mengakibatkan saling membunuh sehingga hilanglah para pemikir dan cendekiawan Nagari Koto Laweh dan berakhirlah sejarah keemasan Nagari Koto Laweh saat itu. Kondisi itu ditandai dengan diangkat Dt Garang menjadi Wali Nagari. Pada tahun 1973 Dt. Garang digantikan dengan A. Katik Saidi menjadi Wali Nagari. Empat tahun kemudian, tepatnya tahun 1977 diangkat A. Dt Mangkuto Basa menjadi Wali Nagari. Beliau digantikan oleh N. Dt Sampono Ameh menjadi Wali Nagari tahun 1979.[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Geografis Nagari Koto Laweh".
  2. ^ "Demografi Nagari Koto Laweh".
  3. ^ "Sejarah Nagari Koto Laweh".

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • l
  • b
  • s
Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat
Nagari
  • Aie Angek
  • Jaho
  • Koto Baru
  • Koto Laweh
  • Pandai Sikek
  • Paninjauan
  • Panyalaian
  • Singgalang
  • Tambangan



Ikon rintisan

Artikel bertopik nagari di Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Koto_Laweh,_X_Koto,_Tanah_Datar&oldid=27403989"
Kategori:
  • Nagari di Indonesia
  • Nagari di Sumatera Barat
  • X Koto, Tanah Datar
  • Nagari di Kabupaten Tanah Datar
Kategori tersembunyi:
  • Mapframe Infobox tanpa hubungan OSM di Wikidata
  • Pages using gadget WikiMiniAtlas
  • Artikel sungai dengan peta OpenStreetMap
  • Pages using infobox settlement with no map
  • Pages using infobox settlement with no coordinates
  • Semua daerah tingkat IV di Indonesia
  • Semua nagari di Indonesia
  • Semua artikel rintisan
  • Semua artikel rintisan jenis gelap
  • Rintisan nagari di Indonesia
  • Semua artikel rintisan Juni 2025
  • Halaman yang menggunakan ekstensi Kartographer

Best Rank
More Recommended Articles