More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Krisis pengungsi di Eropa - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Krisis pengungsi di Eropa - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Krisis pengungsi di Eropa

  • العربية
  • Asturianu
  • Azərbaycanca
  • تۆرکجه
  • Žemaitėška
  • Беларуская
  • Български
  • বাংলা
  • Bosanski
  • Català
  • Čeština
  • Dansk
  • Deutsch
  • Ελληνικά
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • Eesti
  • Euskara
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • Gaeilge
  • Galego
  • עברית
  • हिन्दी
  • Hrvatski
  • Magyar
  • Հայերեն
  • Ido
  • Íslenska
  • Italiano
  • 日本語
  • ქართული
  • 한국어
  • Latina
  • Limburgs
  • Latviešu
  • Македонски
  • മലയാളം
  • Bahasa Melayu
  • မြန်မာဘာသာ
  • Nederlands
  • Norsk bokmål
  • Occitan
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Polski
  • پنجابی
  • Português
  • Română
  • Русский
  • Scots
  • Srpskohrvatski / српскохрватски
  • Simple English
  • Slovenčina
  • Slovenščina
  • Shqip
  • Српски / srpski
  • Svenska
  • தமிழ்
  • ไทย
  • Türkçe
  • Українська
  • اردو
  • Tiếng Việt
  • 吴语
  • 中文
  • 粵語
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Para migran berhenti di perbatasan Yunani-Macedonia di Gevgelija dan dijaga ketat oleh polisi Macedonia, 24 Agustus 2015

Krisis pengungsi di Eropa (atau Krisis migran Eropa) muncul seiring meningkatnya jumlah pengungsi (dan juga migran ekonomi)—ke Uni Eropa (UE) lewat Laut Mediterania dan Balkan dari Afrika, Timur Tengah, dan Asia Selatan. Istilah ini sudah digunakan sejak April 2015 ketika sedikitnya lima kapal yang mengangkut kurang lebih dua ribu migran tenggelam di Laut Mediterania. Jumlah korban tewas mencapai sekitar 1.200 jiwa.

Tragedi tenggelamnya kapal ini terjadi setelah konflik pecah di beberapa negara Afrika Utara dan Timur Tengah dan tertutupnya keran dana Operasi Mare Nostrum dari Uni Eropa (digantikan dengan Operasi Triton oleh Frontex pada November 2014). Pada tanggal 23 April 2014, negara-negara UE sepakat untuk menambah anggaran operasi patroli perbatasan di Mediterania agar efektif seperti Operasi Mare Nostrum. Amnesty International mengkritik keputusan UE yang enggan "memperluas wilayah operasi Triton" sesuai wilayah operasi Mare Nostrum.[1] Beberapa pekan kemudian, Uni Eropa mengumumkan akan meluncurkan operasi baru yang berpusat di Roma, EU Navfor Med, yang dipimpin Laksamana Enrico Credendino dari AL Italia.[2]

Tahun 2014, negara-negara anggota UE mendapat 132.405 permohonan dari para migran. Secara keseluruhan, 23.295 permohonan migran diterima sehingga mereka berhak mendapat perlindungan di Uni Eropa (suaka, status pengungsi, perlindungan subsider, kemanusiaan), sedangkan 109.110 permohonan ditolak.[3] Menurut Eurostat, empat negara—Jerman, Italia, Prancis, dan Swedia—menerima dua per tiga permohonan suaka UE.[4] Berdasarkan analisis data PBB dan Bank Dunia oleh The New York Times, Hungaria dan Swedia merupakan penerima pencari suaka terbesar per kapita.[5]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • iconPortal Eropa
  • flagPortal Uni Eropa
  • Daftar insiden perahu migran di Laut Mediterania
    • Bangkai kapal migran Malta Mei 2007
    • Bangkai kapal migran Laut Mediterania 2009
    • Bangkai kapal migran Laut Mediterania 2011
    • Bangkai kapal migran Lampedusa 2013
    • Bangkai kapal migran Libya 2014
    • Bangkai kapal migran Malta 2014
  • Imigrasi ke Eropa
    • Imigrasi ke Italia
    • Imigrasi ke Yunani
    • Imigrasi Afrika ke Eropa
  • Pusat penerimaan imigran Lampedusa
  • Pengungsi Perang Saudara Suriah
  • Imigrasi Afrika ke Eropa

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Europe's response: "Face-saving not a life-saving operation"". Amnesty International. Diakses tanggal 24 April 2015.
  2. ^ EU agrees on Naval intervention
  3. ^ http://ec.europa.eu/eurostat/statistics-explained/images/d/dd/Final_decisions_on_%28non-EU%29_asylum_applications%2C_2014_%28number%2C_rounded_figures%29_YB15_IV.png
  4. ^ "euronews – Data raises questions over EU's attitude towards asylum seekers". euronews.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2016-03-28. Diakses tanggal 28 August 2015.
  5. ^ "Which Countries Are Under the Most Strain in the European Migration Crisis?". The New York Times. August 28, 2015. Diakses tanggal August 28, 2015.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • List of migrant deaths grows after boat capsizes off Libya
  • Libici contro una nave italiana Spari in mare, rubato barcone Testimoni: "Nel naufragio 400 morti" (Italia)
  • Mediterranean migrants: Details emerge of deadly capsize (BBC News)
  • l
  • b
  • s
Kecelakaan kapal migran Laut Tengah
Kecelakaan kapal migran
  • Malta (Mei 2007)
  • Libya (Maret 2009)
  • Lampedusa (April 2011)
  • Lampedusa/Malta (Oktober 2013)
  • Libya (September 2014)
  • Malta (September 2014)
  • Libya/Lampedusa/Rhodes (April 2015)
Operasi penyelamatan dan patrol
  • Operasi Hermes
  • Operasi Mare Nostrum
  • Operasi Triton
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Krisis_pengungsi_di_Eropa&oldid=23325579"
Kategori:
  • Imigrasi ke Eropa
  • Operasi militer melibatkan Uni Eropa
  • Eropa dalam tahun 2015
  • Politik dalam tahun 2015
  • Krisis migran
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Templat Portal dengan pranala merah

Best Rank
More Recommended Articles