More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an

Tambah pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Topik artikel ini mungkin tidak memenuhi kriteria kelayakan umum. Harap penuhi kelayakan artikel dengan: menyertakan sumber-sumber tepercaya yang independen terhadap subjek dan sebaiknya hindari sumber-sumber trivial. Jika tidak dipenuhi, artikel ini harus digabungkan, dialihkan ke cakupan yang lebih luas, atau dihapus.
Cari sumber: "Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an" – berita · surat kabar · buku · cendekiawan · JSTOR
(Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)
Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an
Susunan Organisasi
Kepala H. Abdul Aziz Sidqi, M,Ag
Alamat
Kantor Gedung Bayt al-Qur'an & Museum Istiqlal. Taman Mini Indonesia Indah
Website http://lajnah.kemenag.go.id/

Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an (disingkat LPMQ) adalah Unit Pelaksana Teknis Badan Penelitian dan Pengembangan serta Pendidikan dan Pelatihan, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI. Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an dipimpin oleh seorang Kepala Lajnah (Kalajnah) yang sejak 3 Januari 2023 dijabat oleh H. Abdul Aziz Sidqi, M,Ag.

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Sebagai wujud perhatian pemerintah untuk menjamin kesucian teks Al-Qur'an dari berbagai kesalahan dan kekurangan dalam penulisan Al-Qur'an tersebut, pada tahun 1957 dibentuk suatu lembaga kepanitiaan yang bertugas mentashih (memeriksa/mengoreksi) setiap mushaf Al-Qur'an yang akan dicetak dan diedarkan kepada masyarakat Indonesia. Lembaga tersebut diberi nama Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur'an. Namun keberadaan lembaga ini tidak muncul dalam struktur tersendiri, dan hanya merupakan semacam panitia adhoc. Lembaga tersebut menjadi bagian dari Puslitbang Lektur Keagamaan, bahkan dalam PMA no. 3 tahun 2006 tentang organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama nomenklatur Lajnah tidak disebut sama sekali, meskipun tugasnya terurai dalam tugas pokok dan fungsi (tupoksi). Padahal Lajnah mengemban tugas yang berat dan penting dengan volume dan cakupan pekerjaan yang luas, serta tanggung jawab yang besar, karena terkait dengan kajian dan pemeliharaan kitab suci Al-Qur'an.

Tugas-tugas Lajnah semakin berkembang sejalan dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan. Pada tahun 1982 keluar Peraturan Menteri Agama Nomor 1 tahun 1982, yang isinya antara lain menyebut tugas-tugas Lajnah Pentashih, yaitu (1) meneliti dan menjaga mushaf Al-Qur'an, rekaman bacaan Al-Qur'an, terjemah dan tafsir Al-Qur'an secara preventif dan represif; (2) mempelajari dan meneliti kebenaran mushaf Al-Qur'an, Al-Qur'an untuk tunanetra (Al-Qur'an Braille), bacaan Al-Qur'an dalam kaset, piringan hitam dan penemuan elektronik lainnya yang beredar di Indonesia; dan (3) Menyetop peredaran Mushaf Al-Qur'an yang belum ditashih oleh Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur’an.

Susunan Organisasi

[sunting | sunting sumber]

Sepanjang perjalanan Lajnah sejak pertama kali didirikan pada tahun 1957 telah mengalami beberapa pergantian kepemimpinan. Sebutan untuk pemimpin Lajnah hingga akhir tahun 2006 adalah Ketua Lajnah yang secara ex officio dijabat oleh Kepala Puslitbang Lektur Keagamaan. Sejak awal tahun 2007 sejalan dengan ditetapkannya Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an (LPMQ) sebagai satuan kerja (satker) tersendiri, sebutan Ketua Lajnah berubah menjadi Kepala Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an. Adapun mereka yang pernah menduduki jabatan Ketua/ Kepala Lajnah adalah sebagai berikut:

  1. H. Abu Bakar Aceh, (1957-1960);
  2. H. Ghazali Thaib, (1960-1963);
  3. H. Mas'udin Noor, (1964-1966);
  4. H. A. Amin Nashir, (1967-1971);
  5. H.B. Hamdani Ali, MA., M.Ed, (1972-1974);
  6. H. Sawabi Ihsan, MA. (1975-1978);
  7. Drs. H. Mahmud Usman, (1979-1982);
  8. H. Sawabi Ihsan, MA., (1982-1988);
  9. Drs. H. Abdul Hafidz Dasuki, ( 1988-1998);
  10. Drs. H.M. Kailani Eryono, (1998-2001);
  11. Drs. H. Abdullah Sukarta, (2001-2002);
  12. Drs. H. Fadhal AR. Bafadal, M.Sc, (2002-2007);
  13. Drs. H. Muhammad Shohib, MA. (2007-2014).
  14. Drs. H. Hisyam Ma'sum, M.Si (sebagai Pgs. Kepala LPMA dari Juni - Sept 2014)
  15. H. Abdul Halim Ahmad, Lc, MM (Sept 2014 - Maret 2015)
  16. Dr. H. Muchlis Muhammad Hanafi, MA (Maret 2015 - 4 Oktober 2022)
  17. Prof. Dr. H. Waryono Abdul Ghafur (sebagai Plt. Kepala LPMQ dari 4 Oktober 2022 - 3 Januari 2023)
  18. H. Abdul Aziz Sidqi, M,Ag (3 Januari 2023 - sekarang)

Tugas dan Fungsi

[sunting | sunting sumber]

Tugas-tugas Lajnah hingga tahun 2007 masih sebatas mentashih Al-Qur'an dengan segala macam produknya. Namun belakangan ini tugas-tugas Lajnah menjadi semakin luas. Sehubungan dengan itu, sebagai tindak lanjut pelaksanaan Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Agama dan untuk meningkatkan dayaguna dan hasil-guna pelaksanaan tugas dibidang pentashihan dan pengkajian Al-Qur'an, keluarlah Peraturan Menteri Agama RI Nomor 3 Tahun 2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an.

Sejak keluarnya PMA tersebut, Organisasi dan Tata Kerja Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an turut berubah sesuai dengan tugas dan fungsi Lajnah dalam diktum tersebut, sehingga organisasi ini mencakup 3 bidang, yaitu (1) Bidang Pentashihan, (2) Bidang Pengkajian Al-Qur'an, dan (3) Bidang Bayt Al-Qur'an dan Dokumentasi. Khusus pengelolaan Bayt Al-Qur'an dan Museum Istiqlal telah diterbitkan pula Keputusan Menteri Agama No. 45 Tahun 2007 tentang Pencabutan Keputusan Menteri Agama Nomor E/50 Tahun 2002 tentang Susunan Personalia Pengelolaan Bayt Al-Qur'an dan Museum Istiqlal Taman Mini Indonesia Indah. Sejak keluarnya PMA No. 3 Tahun 2007 inilah tugas pengelolaan Bayt Al-Qur'an dan Museum AlQur'an di bawah Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an.

Saat ini Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an menempati Gedung Bayt al-Qur'an & Museum Istiqlal yang diresmikan pada tanggal 20 April 1997 oleh Presiden RI pada waktu itu, Soeharto. Gedung ini dibangun di atas tanah seluas 20.013 m2 dengan luas bangunan ± 20.402 m2. Arsitek pembangunan gedung ini adalah Ir. Achmad Noe'man. Gedung ini terdiri atas empat lantai yang masing-masing berfungsi sebagai masjid, main hall, museum shop, dan ruang pamer (lantai 1), ruang pamer dan audio visual (lantai 2), perkantoran dan ruang perpustakaan (lantai 3), dan ruang seminar (lantai 4).

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • l
  • b
  • s
Kementerian Agama Republik Indonesia
Menteri: Nasaruddin Umar | Wakil Menteri: Muhammad Syafi'i
Unsur pembantu pimpinan
  • Sekretariat Jenderal
Unsur pelaksana
  • Direktorat Jenderal Pendidikan Islam
  • Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah
  • Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam
  • Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen
  • Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik
  • Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Hindu
  • Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha
Unsur pengawas
Inspektorat Jenderal
Unsur pendukung
  • Badan Moderasi Beragama dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Unsur pelaksana tugas pokok di daerah
  • Kantor Wilayah Kementerian Agama
  • Kantor Urusan Agama
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Lajnah_Pentashihan_Mushaf_Al-Qur%27an&oldid=27593829"
Kategori:
  • Semua artikel yang perlu rujukan kelayakan
  • Al-Qur'an
  • Kementerian Agama Republik Indonesia
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • Artikel yang perlu rujukan kelayakan

Best Rank
More Recommended Articles