Lenvatinib
![]() | |
---|---|
Nama sistematis (IUPAC) | |
4-[3-Kloro-4-(siklopropilkarbamoilamino)fenoksi]-7-metoksi-kuinolina-6-karboksamida | |
Data klinis | |
Nama dagang | Lenvima, dll |
AHFS/Drugs.com | monograph |
Data lisensi | US Daily Med:pranala |
Kat. kehamilan | D(AU) |
Status hukum | Harus dengan resep dokter (S4) (AU) ℞-only (CA) ℞-only (US) |
Rute | Oral |
Data farmakokinetik | |
Bioavailabilitas | 85% (perkiraan) |
Ikatan protein | 98–99% |
Metabolisme | CYP3A4, oksidase aldehida, non-enzimatik |
Waktu paruh | 28 jam |
Ekskresi | ~65% feses, 25% urin |
Pengenal | |
Nomor CAS | 417716-92-8 ![]() |
Kode ATC | L01EX08 |
PubChem | CID 9823820 |
Ligan IUPHAR | 7426 |
DrugBank | DB09078 |
ChemSpider | 7999567 ![]() |
UNII | EE083865G2 ![]() |
KEGG | D09919 ![]() |
ChEBI | CHEBI:85994 ![]() |
ChEMBL | CHEMBL1289601 ![]() |
Sinonim | E7080 |
Data kimia | |
Rumus | C21H19ClN4O4 |
SMILES | eMolecules & PubChem |
|
Lenvatinib adalah obat antikanker untuk mengobati beberapa jenis kanker tiroid dan kanker lainnya. Obat ini dikembangkan oleh Eisai Co. dan bertindak sebagai penghambat kinase ganda terhadap kinase VEGFR1, VEGFR2, dan VEGFR3.[1]
Sejarah
Uji klinis fase I pada pasien kanker dilakukan pada tahun 2006.[2] Uji klinis fase III yang mengobati pasien kanker tiroid dimulai pada bulan Maret 2011.[3]
Lenvatinib diberikan status obat piatu untuk pengobatan berbagai jenis kanker tiroid yang tidak merespons radioiodina di AS dan Jepang pada tahun 2012, dan di Eropa pada tahun 2013.[4]
Pada bulan Februari 2015, FDA AS menyetujui lenvatinib untuk pengobatan kanker tiroid terdiferensiasi refrakter radioiodina yang progresif.[5] Pada bulan Mei 2015, Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) menyetujui obat ini untuk indikasi yang sama.[6]
Pada bulan Mei 2016, FDA menyetujuinya (dalam kombinasi dengan everolimus) untuk pengobatan karsinoma sel ginjal stadium lanjut setelah satu terapi antiangiogenik sebelumnya.[7]
Pada bulan Agustus 2018, FDA menyetujui lenvatinib untuk pengobatan lini pertama bagi penderita karsinoma hepatoseluler (HCC) yang tidak dapat direseksi.[8]
Kegunaan medis
Lenvatinib disetujui (sejak 2015) untuk pengobatan kanker tiroid terdiferensiasi yang bersifat rekuren lokal atau metastasis, progresif, dan tidak merespons pengobatan dengan yodium radioaktif (radioiodin).[9][10]
Pada bulan Mei 2016, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyetujuinya (dalam kombinasi dengan everolimus) untuk pengobatan karsinoma sel ginjal lanjut setelah satu terapi antiangiogenik sebelumnya.[7]
Obat ini juga disetujui di AS dan Uni Eropa untuk karsinoma hepatoseluler yang tidak dapat diangkat melalui pembedahan pada pasien yang belum menerima terapi kanker melalui mulut atau suntikan.[8][11]
Efek samping
Hipertensi (tekanan darah tinggi) merupakan efek samping yang paling umum dalam penelitian (73% pasien, dibandingkan dengan 16% pada kelompok plasebo), diikuti oleh diare (67% vs. 17%) dan kelelahan (67% vs. 35%).[10] Efek samping umum lainnya termasuk penurunan nafsu makan, hipotensi (tekanan darah rendah), trombositopenia (jumlah trombosit darah rendah), mual, nyeri otot dan tulang.[9]
Interaksi
Karena lenvatinib memperpanjang waktu QT secara moderat, penambahan obat lain dengan sifat ini dapat meningkatkan risiko jenis irama jantung abnormal, yaitu torsade de pointes. Tidak ada interaksi yang relevan dengan penghambat dan penginduksi enzim yang diharapkan.[10]
Farmakologi
Mekanisme kerja
Lenvatinib bekerja sebagai penghambat kinase ganda. Obat ini menghambat tiga reseptor faktor pertumbuhan endotel vaskular utama VEGFR1, 2, dan 3, serta reseptor faktor pertumbuhan fibroblast (FGFR) 1, 2, 3, dan 4, reseptor faktor pertumbuhan turunan trombosit (PDGFR) alfa, c-Kit, dan proto-onkogen RET. Beberapa protein ini berperan dalam jalur pensinyalan karsinogenik. Penghambatan VEGFR2 dianggap sebagai alasan utama untuk efek samping yang paling umum, yakni hipertensi.[9]
Farmakokinetik
Lenvatinib diserap dengan cepat dari usus, mencapai konsentrasi plasma darah puncak setelah satu hingga empat jam (tiga hingga tujuh jam jika dikonsumsi bersama makanan). Bioavailabilitas diperkirakan sekitar 85%. Zat tersebut hampir seluruhnya (98–99%) terikat pada protein plasma, terutama albumin.[9]

Lenvatinib dimetabolisme oleh enzim hati CYP3A4 menjadi desmetil-lenvatinib (M2). M2 dan lenvatinib sendiri dioksidasi oleh aldehida oksidase (AO) menjadi zat yang disebut M2' dan M3',[12] metabolit utama dalam feses. Metabolit lain, yang juga dimediasi oleh enzim CYP, aadalah N-oksida M3. Metabolisme non-enzimatik juga terjadi, sehingga menghasilkan potensi interaksi yang rendah dengan penghambat dan penginduksi enzim.[9]
Waktu paruh terminal adalah 28 jam, dengan sekitar dua pertiganya dikeluarkan melalui feses, dan seperempatnya melalui urin.[9]
Kimia
Lenvatinib digunakan dalam bentuk garam mesilatnya (Nomor CAS 857890-39-2 ).
Referensi
- ^ Matsui J, Funahashi Y, Uenaka T, Watanabe T, Tsuruoka A, Asada M (September 2008). "Multi-kinase inhibitor E7080 suppresses lymph node and lung metastases of human mammary breast tumor MDA-MB-231 via inhibition of vascular endothelial growth factor-receptor (VEGF-R) 2 and VEGF-R3 kinase". Clinical Cancer Research. 14 (17): 5459–65. doi:10.1158/1078-0432.CCR-07-5270. PMID 18765537.
- ^ Glen H, Boss D, Evans TR, Roelvink M, et al. (2007). "A phase I dose finding study of E7080 in patients (pts) with advanced malignancies". Journal of Clinical Oncology, ASCO Annual Meeting Proceedings Part I. 25 (18S): 14073. Diarsipkan dari asli tanggal 2012-02-24. Diakses tanggal 2009-09-02.
- ^ Nomor uji klinis NCT01321554 for "A Trial of E7080 in 131I-Refractory Differentiated Thyroid Cancer" di ClinicalTrials.gov
- ^ "Phase III trial shows lenvatinib meets primary endpoint of progression free survival benefit in treatment of radioiodine-refractory differentiated thyroid cancer" (PDF). Eisai. 3 February 2014.
- ^ U.S. Food and Drug Administration. Hematology/Oncology (Cancer) Approvals & Safety Notifications. [1]
- ^ "Summary of the European public assessment report (EPAR) for Lenvima". European Medicines Agency. 17 September 2018. Diarsipkan dari asli tanggal 20 June 2018. Diakses tanggal 9 January 2016.
- ^ a b "Lenvatinib in combination with Everolimus". U.S. Food and Drug Administration (FDA). 16 May 2016.
- ^ a b "FDA approves lenvatinib for unresectable hepatocellular carcinoma". U.S. Food and Drug Administration (FDA). 16 August 2018. Diakses tanggal 2018-08-16.
- ^ a b c d e f Haberfeld H, ed. (2015). Austria-Codex (dalam bahasa German). Vienna: Österreichischer Apothekerverlag. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
- ^ a b c FDA Professional Drug Information for Lenvima.
- ^ "Lenvima". European Medicines Agency. 2015-05-28.
- ^ a b Inoue K, Mizuo H, Kawaguchi S, Fukuda K, Kusano K, Yoshimura T (August 2014). "Oxidative metabolic pathway of lenvatinib mediated by aldehyde oxidase". Drug Metabolism and Disposition. 42 (8): 1326–33. doi:10.1124/dmd.114.058073. PMID 24914245. S2CID 206497491.