More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Logika diode–transistor - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Logika diode–transistor - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Logika diode–transistor

  • العربية
  • Català
  • Deutsch
  • English
  • Español
  • فارسی
  • Français
  • Magyar
  • Italiano
  • 日本語
  • Jawa
  • Қазақша
  • ಕನ್ನಡ
  • 한국어
  • Македонски
  • Русский
  • Српски / srpski
  • Svenska
  • Türkçe
  • Українська
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Logika dioda–transistor)
Logika diode–transistor
Skema gerbang NAND DTL yang disederhanakan
Simbolbervariasi
Tiperangkaian terintegrasi
Kategorigerbang logika
Komponen sejenisDL, RTL, TTL, ECL, I2L, NMOS, CMOS
Kemasanbiasanya DIL 8-14 Pin 0,1 in
  • l
  • b
  • s

Logika dioda–transistor adalah sebuah keluarga gerbang logika yang terdiri dari transistor dwikutub, dioda dan resistor, ini adalah pendahulu dari logika transistor–transistor. Disebut demikian karena fungsi penggerbangan dilakukan oleh jaringan dioda dan fungsi penguatan dilakukan oleh transistor.

Cara kerja

[sunting | sunting sumber]

Dengan sirkuit sederhana yang ditampilkan dalam gambar, tegangan panjar pada basis diperlukan untuk mencegah ketakstabilan dan kesalahan operasi. Pada versi sirkuit terintegrasi, dua dioda menggantikan R3 untuk mencegah arus basis apapun saat masukan pada keadaan rendah. Selain itu, untuk menambah sebaran keluar (fan-out), dapat digunakan dioda dan transistor tambahan.[1] IBM 1401 menggunakan sirkuit ini yang hampir sama dengan sirkuit sederhana ini, tetapi menggunakan gerbang NPN dan PNP pada tegangan catu yang berbeda untuk menyelesaikan masalah panjar basis daripada menggunakan dioda tambahan.

Kekurangan kecepatan

[sunting | sunting sumber]

Keuntungan utama logika dioda–transistor dibanding pendahulunya, logika resistor–transistor adalah penambahan sebaran masuk (fan-in). Namun, tundaan penyebaran masih relatif tinggi. Ketika transistor jenuh ketika semua masukan tinggi, muatan disimpan di daerah basis. Ketika keluar dari daerah jenuh (salah satu masukan rendah), muatan ini harus dihilangkan terlebih dahulu, yang membutuhkan beberapa saat. Salah satu cara untuk mempercepat adalah dengan menghubungkan resistor dari basis transistor ke catu negatif yang akan membantu mengikangkan pembawa minoritas pada basis. Masalah di atas telah diatasi TTL dengan mengganti dioda pada sirkuit ini dengan transistor multi-emitor, yang juga mengurangi area yang dibutuhkan tiap gerbang pada implementasi sirkuit terintegrasi.

CTDL

[sunting | sunting sumber]

Cara lain untuk mempercepat logika ini adalah dengan menambahkan kondensator membentangi R3, dan induktor kecil berderet dengan R2. Teknik yang digunakan pada IBM 1401 ini disebut CTDL (complemented transistor diode logic).[2][3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Jacob Millman, (1979). Microelectronics Digital and Analog Circuits and Systems. New York: McGraw-Hill Book Company. hlm. 141–143. ISBN 007042327X. Pemeliharaan CS1: Tanda baca tambahan (link)
  2. ^ "IBM 1401 logic" (PDF). Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2008-10-06. Diakses tanggal 2008-04-23.
  3. ^ Form 223-688, IBM (1960). Form 223-6889-Transistor Component Circuits (PDF). IBM. Diarsipkan dari asli (PDF) tanggal 2006-05-22. Diakses tanggal 2008-04-23. Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list (link)

Lihat Pula

[sunting | sunting sumber]
  • Logika pass-transistor
  • l
  • b
  • s
Gerbang Logika
Logika dasar

Logika dioda–resistor (DL) · Logika resistor–transistor (RTL) · Logika dioda–transistor (DTL) · Logika transistor–transistor (TTL) · Logika pass–transistor (PTL) · Logika tergandeng–emitor (ECL) · Logika nMOS · Logika CMOS · Logika injeksi terintegrasi (I2L)

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Logika_diode–transistor&oldid=26998388"
Kategori:
  • Pemeliharaan CS1: Tanda baca tambahan
  • Gerbang logika
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Pemeliharaan CS1: Nama numerik: authors list

Best Rank
More Recommended Articles