Maragat

Maragat adalah pekerjaan seseorang yang mengambil air aren dalam istilah bahasa Mandailing yang merujuk pada proses tradisional pengambilan nira dari pohon aren (Arenga pinnata). Kegiatan ini dilakuakan cukup banyak di Kabupaten Mandailing Natal Sumatera Utara Aktivitas ini merupakan bagian penting dari kehidupan masyarakat, terutama di desa-desa sekitar Taman Nasional Batang Gadis, Sumatera Utara. Maragat tidak hanya menjadi sumber penghidupan, tetapi juga mencerminkan hubungan masyarakat dengan alam serta keterampilan tradisional yang diwariskan dari generasi ke generasi.[1]
Proses Maragat
Dalam maragat, petani aren (bargot) menuju ke hutan dengan membawa peralatan sederhana seperti garigit, yaitu tabung bambu berukuran 1 hingga 1,5 meter yang digunakan untuk menampung air nira yang disadap dari pohon aren. Untuk memanjat pohon yang tinggi, petani menggunakan alat bernama sigai yang terbuat dari bambu.
Setelah air nira diambil, garigit kosong akan ditinggalkan kembali di lokasi penyadapan dan diisi lagi oleh nira yang keluar selama dua hingga tiga hari berikutnya. Nira yang berhasil dikumpulkan akan diolah menjadi produk utama seperti gula aren yang banyak digunakan dalam kuliner tradisional maupun industri modern.[2]
Referensi
- ^ Times, I. D. N.; Alamudi, Arifin Al. "Bank Mestika Kunjungi Petani dan Pengrajin Gula Aren". IDN Times Sumut (dalam bahasa In-Id). Diakses tanggal 2024-12-31. Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
- ^ KSDAE, Datin. "Maragat : Aktifitas Petani Aren di Desa Penyangga TN Batang Gadis - Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem". ksdae.menlhk.go.id. Diakses tanggal 2024-12-31.