More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Marda Sarjono - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Marda Sarjono - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Marda Sarjono

Tambah pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Marda Sarjono
Informasi pribadi
Lahir(1975-03-02)2 Maret 1975
Jakarta, Indonesia
Meninggal20 Desember 2015(2015-12-20) (umur 40)
Yogyakarta
KebangsaanIndonesia
Suami/istriNy. Dian Ambarwati
Anak1. Nabila Shafa Nur Aliyyah
2. Asyifa Dianda Nur Aliyyah
3. Hanif Fadhlurrahman Nur Sarjono
AlmamaterAkademi Angkatan Udara (1997)
Karier militer
Pihak Indonesia
Dinas/cabang TNI Angkatan Udara
Masa dinas1997 - 2015
Pangkat Letnan Kolonel
SatuanKorps Penerbang (Tempur)
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Letkol Pnb. (Anumerta) Marda Sarjono, (2 Maret 1975 – 20 Desember 2015) adalah Perwira Menengah TNI Angkatan Udara yang gugur dalam kecelakaan pesawat T-50 Golden Eagle. Ia merupakan lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 1997 dengan jabatan terahir Komandan Skadron Udara 15. Dia adalah putra seorang prajurit Kopasandha (Kopassus saat ini) Peltu (Anumerta) Ngadino yang gugur dalam Operasi Seroja di Timor Timur pada tahun 1976.

Saat ini namanya di abadikan menjadi nama Mes Perwira "Marda Sarjono" di Detasemen TNI AU Pacitan.

Karier

[sunting | sunting sumber]

Ia pertama kali belajar menerbangkan pesawat dari Sekolah Penerbang TNI AU (Sekbang) Lanud Adisutjipto dan pesawat pertama yang dikemudikannya adalah pesawat buatan Amerika jenis AS 202 Bravo dan T-34 Charlie. Sedangkan pesawat terlama yang dikemudikannya adalah pesawat jenis Hawk MK-53 yang dikemudikannya kurang lebih 15 tahun. Ia berhasil meraih 1.000 jam terbang dengan Hawk setelah selama tujuh tahun menggeluti pesawat tempur tersebut pada 2009. Ia mendapatkan prestasi tersebut saat kurang lebih satu tahun Skadron Udara 15 tidak dapat menghasilkan para penerbang yang mampu mencapai angka 1.000 jam terbang.[1][2]

Penerbangan Terahkir Hawk MK-53 TT-5309

[sunting | sunting sumber]

Pesawat Tempur Hawk MK-53 berkode TT-5309 yang dioperasikan di Skadron Udara 15 Lanud Iswahyudi secara resmi telah memasuki purna tugas, 35 tahun menjaga kedaulatan wilayah NKRI. Untuk terakhir kalinya Hawk MK-53 diterbangkan. Pesawat buatan Inggris yang dibeli pemerintah Indonesia pada 1978 lalu. Kini “si elang” digantikan dengan pesawat tempur T-50 Golden Eagle, buatan Korean Aerospace Industries. Pesawat tersebut memiliki panjang 43 kaki dengan kecepatan 1.600 km per jam. Sebagai pesawat tempur milik TNI, pesawat T-50 Golden Eagle juga akan dilengkapi dengan radar udara, sehinga dapat digunakan dalam setiap misi operasi TNI Angkatan Udara. Pesawat ini bisa menembakan peluru hingga 2.000 butir peluru per menitnya. Pesawat tempur taktis ini terbang dari Lanud Iswahyudi, Madiun ke Lanud Adi Sutjipto, Yogyakarta.[3] Dan Selanjutnya pesawat ini akan dihibahkan ke Museum Pusat TNI AU Dirgantara Mandala Yogyakarta. TNI Angkatan Udara khusus menggelar farewell flight atau terbang perpisahan untuk Hawk MK-52. Komandan Skadron Udara 15 Letkol Pnb Marda Sarjono tampak terharu. Alumnus AAU tahun 1997 ini telah memiliki 1.000 jam lebih menggunakan Hawk MK-53. Dalam Farewell Flight ini, Letkol Pnb Marda Sarjono didampingi Lettu Pnb Kurniadi Sukmo Djatmiko yang merupakan alumnus AAU tahun 2007.[4][5]

Tragedi T-50 Golden Eagle

[sunting | sunting sumber]

Ia gugur saat menerbangkan pesawat T-50 Golden Eagle dalam Gebyar Dirgantara HUT Sekolah Penerbang TNI AU ke-70 di Kota Yogyakarta, Insiden ini juga menewaskan Co-Pilot Kapten Pnb Dwi Cahyadi asal Maguwoharjo, Sleman Yogyakarta. Letkol Pnb Marda Sarjono dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP)[6] Kota Madiun dan Kapten Pnb Dwi dimakamkan di Sleman.

Jabatan militer

[sunting | sunting sumber]
  • Komandan Flight Ops A Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi (2009-2010)
  • Kepala Standardisasi dan Evaluasi (Kastandeval) Wing 3 Lanud Iswahjudi (2010-2011)
  • Kepala Pembinaan Latihan (Kabinlat) Wing 3 Lanud Iswahjudi
  • Komandan Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi (2011-2012)

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Profil Letkol Marda, Ayah 3 Anak yang Lahir dari Keluarga TNI"
  2. ^ "Letkol Marda Sarjono Selalu Cium Pesawat Usai Terbang"
  3. ^ "Foto-foto penerbangan terakhir pesawat Hawk MK-53"
  4. ^ "Penerbangan terakhir Hawk MK-53, Letkol Marda cium pesawatnya"
  5. ^ "Letkol Pnb Marda dan Lettu Pnb Kurniadi Penerbang Terakhir Hawk MK-53"
  6. ^ ""Jenazah Pilot Letkol Marda Sarjono Dimakamkan di TMP Madiun"". Metrotvnews.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2016-03-08. Diakses tanggal 2016-03-08.
Jabatan militer
Didahului oleh:
Letkol Pnb Wastum, S.E., MMP.
Komandan Skadron Udara 15 Lanud Iswahyudi
2014 - 2015
Diteruskan oleh:
Letkol Pnb Budi Susilo
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Marda_Sarjono&oldid=27759831"
Kategori:
  • Kelahiran 1975
  • Kematian 2015
  • Meninggal usia 40
  • Tokoh dari Jakarta
  • Tokoh Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara
Kategori tersembunyi:
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Artikel biografi dengan tabel penghargaan
  • Pages using infobox officeholder with unknown parameters
  • Semua orang yang sudah meninggal
  • Tanggal kelahiran 2 Maret
  • Tanggal kematian 20 Desember
  • Artikel dengan templat lahirmati
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi Agustus 2025

Best Rank
More Recommended Articles