Maria Johanna de Vries
![]() | Artikel ini memiliki beberapa masalah. Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan masalah-masalah ini di halaman pembicaraannya. (Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat untuk menghapus templat pesan ini)
|
Maria Johanna de Vries | |
---|---|
Lahir | Leiden, Belanda | 14 Maret 1870
Meninggal | 7 Oktober 1955 Den Haag, Belanda | (umur 85)
Kebangsaan | Belanda |
Pekerjaan | Tokoh masyarakat, filantropis |
Dikenal atas | Kegiatan sosial di Batavia, dukungan pendidikan di Hindia Belanda |
Suami/istri | Willem van der Meer Sr. |
Anak | Cornelis Willem van der Meer |
Maria Johanna de Vries (bahasa Belanda: maˈrija joˈɦanna də ˈvris; 14 Maret 1870 – 7 Oktober 1955 (umur 85)) adalah seorang tokoh perempuan Belanda yang dikenal karena perannya dalam kegiatan sosial dan pendidikan di Hindia Belanda. Ia adalah istri dari Willem van der Meer Sr., seorang pengusaha dan pejabat kolonial, serta ibu dari Cornelis Willem van der Meer, Bupati Batavia pada periode 1926–1939.
Kehidupan awal
Maria Johanna de Vries lahir di Leiden, Belanda, pada 14 Maret 1870. Ia berasal dari keluarga terpelajar; ayahnya, Johannes de Vries, merupakan profesor hukum di Universitas Leiden, sedangkan ibunya, Anna Margaretha van Loon, adalah penulis buku anak-anak terkenal pada masanya.
Pernikahan dan keluarga
Pada tahun 1910, Maria menikah dengan Willem van der Meer Sr., seorang pengusaha perdagangan rempah yang aktif di jaringan perdagangan Amsterdam–Batavia. Pernikahan ini membawanya pindah ke Hindia Belanda. Pasangan ini memiliki satu anak, Cornelis Willem van der Meer, yang kelak menjadi salah satu pejabat kolonial paling berpengaruh di Batavia.
Kegiatan sosial
Maria dikenal aktif dalam kegiatan sosial di kalangan warga Belanda dan masyarakat pribumi di Batavia. Ia mendirikan Vereniging voor Onderwijs en Welzijn Batavia (Perhimpunan Pendidikan dan Kesejahteraan Batavia), yang menggalang dana untuk membangun perpustakaan sekolah dan menyediakan beasiswa bagi anak-anak pegawai kolonial. Kegiatan amalnya meliputi penyediaan buku pelajaran dari Belanda, pelatihan keterampilan menjahit untuk perempuan pribumi, dan bantuan darurat untuk korban bencana alam di Batavia.
Peran di Hindia Belanda
Sebagai istri pejabat kolonial, Maria sering menjadi tuan rumah acara resmi dan pertemuan diplomatik yang melibatkan pejabat Belanda, bangsawan Jawa, serta tokoh perdagangan Tionghoa. Ia dikenal karena kemampuannya menjembatani komunikasi antara komunitas Belanda dan elit pribumi.
Kembali ke Belanda dan wafat
Maria kembali ke Belanda pada tahun 1939, menjelang Perang Dunia II. Ia menetap di Den Haag hingga wafat pada 7 Oktober 1955, pada usia 85 tahun. Maria dimakamkan di Begraafplaats Oud Eik en Duinen, Den Haag.
Warisan
Warisan Maria terletak pada kontribusinya dalam memajukan pendidikan di Batavia dan mempererat hubungan sosial antara Belanda dan masyarakat pribumi. Namanya tercatat dalam arsip pendidikan kolonial dan surat kabar era 1920–1930-an.
Lihat pula
Referensi
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "archief1928" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
Kesalahan pengutipan: Tag <ref>
dengan nama "obit1955" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.
<ref>
dengan nama "bio1920" yang didefinisikan di <references>
tidak digunakan pada teks sebelumnya.