More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Masjid An-Nawier - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Masjid An-Nawier - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Masjid An-Nawier

  • العربية
  • English
  • Oʻzbekcha / ўзбекча
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Koordinat: 6°08′29″S 106°48′16″E / 6.141518°S 106.804522°E / -6.141518; 106.804522
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Masjid An-Nawier, Pekojan, Jakarta

Masjid An-Nawier, Masjid An-Nawir, atau juga dikenal sebagai Masjid Pekojan di Jakarta, adalah salah satu masjid tertua di Kota Jakarta. Masjid yang terletak di Jl. Pekojan no 79, Pekojan, Tambora, Jakarta Barat, ini dibangun pada tahun 1760 oleh Sayid Abdullah bin Husein Alaydrus.[1]:221 Masjid ini dianggap sebagai simbol peradaban Arab di Jakarta.[2]

Sejarah

[sunting | sunting sumber]
Masjid An-Nawier
Masjid An-Nawier
Lokasi di Indonesia
Wikipedia | Kode sumber | Tata penggunaan
PetaKoordinat: 6°8′28″S 106°48′14″E / 6.14111°S 106.80389°E / -6.14111; 106.80389Lihat peta diperbesar
Wikipedia | Kode sumber | Tata penggunaan
PetaKoordinat: 6°8′28″S 106°48′14″E / 6.14111°S 106.80389°E / -6.14111; 106.80389Lihat peta diperkecil
WilayahTambora
Lokasi
LokasiJakarta
NegaraIndonesia
Masjid An-Nawier di Indonesia
Masjid An-Nawier
Shown within Indonesia
Koordinat6°08′29″S 106°48′16″E / 6.141518°S 106.804522°E / -6.141518; 106.804522
Arsitektur
Rampung1760
Spesifikasi
Kapasitas1000
Luas interior1,500 meter persegi

Pekojan merupakan salah satu tempat bersejarah di Jakarta. Nama Pekojan menurut Van den Berg berasal dari kata koja atau khoja, istilah yang pada masa itu digunakan untuk menyebut penduduk keturunan India yang beragama Islam.[3] Kampung ini kemudian juga dikenal sebagai kampung Arab, karena Pemerintah Hindia Belanda pada abad ke-18 pernah mewajibkan para imigran yang datang dari Hadramaut (Yaman Selatan) untuk tinggal lebih dulu di sini. Sayid Abdullah bin Husein Alaydrus sendiri berasal dari Hadramaut.

Masjid ini berdiri di atas lahan yang diyakini diwakafkan oleh Syarifah Baba Kecil, keturunan Nabi Muhammad yang berasal dari Hadramaut. Syarifah Baba Kecil kini dimakamkan di bagian depan masjid.[4]

Masjid Pekojan juga merupakan salah satu masjid tempat mengajar Habib Usman bin Yahya, pengarang sekitar 50 buku (kitab kuning) berbahasa Melayu Arab gundul. Ia pernah diangkat sebagai mufti Betawi pada 1862 (1279 H). Salah seorang muridnya adalah Habib Ali Alhabsji (meninggal 1968) yang mendirikan Majelis Taklim Kwitang.

Fisik bangunan

[sunting | sunting sumber]

Luas bangunan masjid An-Nawier lk. 1.500 m²,[1] dengan lahan keseluruhan seluas lk. 2.000 m².[4] Gaya bangunannya bercorak Arab bercampur unsur-unsur barat, terutama neo-klasik. Agaknya masjid ini tidak dibangun sekaligus jadi, melainkan bertahap.[1]:222 Masjid An-Nawier memang telah mengalami beberapa kali pemugaran dan pemeliharaan, termasuk renovasi pada tahun 1800 yang paling mengubah fisik masjid.[4]

Masjid yang kini dapat menampung sekitar seribu orang jamaah ini memiliki 33 buah tiang di dalamnya. Pintu masuk masjid ada tiga buah, dengan pintu utama berada di sebelah timur. Pintu masuk selatan berada di sisi Jalan Pekojan, berhadapan dengan Jembatan Kambing.[2] Mimbarnya terbuat dari kayu yang berukir indah, berwarna coklat tua dengan beberapa bagian keemasan. Mimbar ini konon merupakan hadiah dari salah satu sultan Pontianak.[1]:222[2]

Menara masjid berbentuk unik, bulat torak serupa mercu suar.[1]:221[2]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e Heuken, A. 2016. Tempat-tempat bersejarah di Jakarta. Jakarta:Cipta Loka Caraka.
  2. ^ a b c d Kurniawan, Alek. "Masjid An Nawier, Simbol Peradaban Arab di Kampung Pekojan". Kompas.com. Diakses tanggal 27-08-2017.
  3. ^ Shahab, A. 2009. Kampung Koja dan Komunitas India, situs web Djakarta Tempo Doeloe, 7 Agustus 2009. Diakses 27-08-2017.
  4. ^ a b c Arief, Valdy. Wardhani, Anita K (ed.). "Masjid Jami' An Nawier, Berusia Lebih Dua Abad dan Dibangun Keturunan Nabi Muhammad". Tribunnews.com. Diakses tanggal 27-08-2017.
  • l
  • b
  • s
Masjid di Indonesia
Sumatera
Aceh · Sumatera Utara · Sumatera Barat · Riau · Kepulauan Riau · Jambi · Bengkulu · Kepulauan Bangka Belitung · Sumatera Selatan · Lampung
Jawa
Jakarta · Jawa Barat · Banten · Jawa Tengah · Yogyakarta · Jawa Timur
Kalimantan
Kalimantan Barat · Kalimantan Selatan · Kalimantan Tengah · Kalimantan Timur · Kalimantan Utara
Sulawesi
Sulawesi Utara · Sulawesi Barat · Sulawesi Selatan · Sulawesi Tengah · Sulawesi Tenggara · Gorontalo
Nusa Tenggara
Bali · Nusa Tenggara Barat · Nusa Tenggara Timur
Maluku
Maluku · Maluku Utara
Papua
Papua · Papua Barat · Papua Barat Daya · Papua Pegunungan · Papua Selatan · Papua Tengah
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Masjid_An-Nawier&oldid=23153729"
Kategori:
  • Infobox religious building with unknown affiliation
  • Masjid di Jakarta
  • Bangunan bersejarah di Jakarta
Kategori tersembunyi:
  • Pages using gadget WikiMiniAtlas
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: tanggal
  • Mapframe Infobox tanpa hubungan OSM di Wikidata
  • Koordinat di Wikidata
  • Halaman yang menggunakan ekstensi Kartographer

Best Rank
More Recommended Articles