More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Metode sejarah - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Metode sejarah - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Metode sejarah

  • العربية
  • Azərbaycanca
  • Български
  • Català
  • کوردی
  • Čeština
  • Dansk
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • فارسی
  • Français
  • עברית
  • हिन्दी
  • Magyar
  • Հայերեն
  • 日本語
  • 한국어
  • Kurdî
  • Nederlands
  • Polski
  • Português
  • Русский
  • Simple English
  • Slovenščina
  • Shqip
  • Svenska
  • Українська
  • Oʻzbekcha / ўзбекча
  • Tiếng Việt
  • 中文
  • 粵語
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
"Sejarah ilmiah" beralih ke halaman ini. Untuk kajian perkembangan ilmu, lihat Sejarah ilmu pengetahuan.
Thucydides (ca 460-ca 400 BC) disebut juga "bapak sejarah ilmiah"

Metode sejarah adalah langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian sejarah.[1] Tujuan dari metode sejarah adalah mengumpulkan sumber-sumber sejarah secara efektif, menilainya secara kritis, dan menyajikan suatu sintesis tertulis atas hasil yang dicapai. Metode sejarah merupakan suatu sistem prosedur yang benar untuk pencapaian kebenaran melalui tahapan heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Tahapan-tahapan dalam metode sejarah dilakukan setelah penentuan topik penelitian dan perumusan permasalahan dan pertanyaan penelitian sejarah. Pencapaian tujuan metode sejarah dilakukan dengan memberikan prinsip dan aturan yang disusun secara sistematis untuk membantu pengumpulan sumber-sumber sejarah.[2]

Kritik sumber

[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Kritik sumber

Kritik sumber (atau evaluasi informasi) adalah proses mengevaluasi kualitas dari sumber informasi, seperti validitas, reliabilitas, dan relevansi terhadap subjek yang sedang diteliti.

Gilbert J Garraghan membagi kritik sumber menjadi enam bagian:[3]

  1. Kapan sumber, tertulis atau tidak, dibuat (tanggal)?
  2. Dimana sumber, dibuat (lokalisasi)?
  3. Oleh siapa sumber dibuat (kepenulisan)?
  4. Dalam bentuk asli apa itu dibuat (integritas)?
  5. Apa nilai bukti dari isinya (kredibilitas)?

Empat bagian pertama dikenal sebagai kritik lebih tinggi; yang kelima dikenal sebagai kritik lebih rendah; dan jika digabung dikenal sebagai kritik sumber.

R. J. Shafer mengenai kritik eksternal: "Kadang kritik sumber berfungsi negatif, hanya menyelamatkan kita dari penggunaan bukti palsu; sedangkan kritik internal memiliki fungsi positif dengan memberi tahu kita bagaimana menggunakan bukti yang terkonfirmasi."[4]

Melihat bahwa sedikit dokumen yang diterima sebagai tepercaya sepenuhnya, Louis Gottschalk membuat peraturan umum, "untuk setiap dokumen, proses untuk menentukan kredibilitasnya harus dilakukan secara terpisah tanpa memperhatikan kredibilitas umum dari penulisnya." Kepercayaan seorang penulis dalam secara umum membentuk probablitias latar belakang untuk pertimbangan setiap pernyataannya, tapi setiap potong bukti yang diambil harus dinilai secara individu.

Tahapan

[sunting | sunting sumber]

Metode sejarah telah digunakan sejak penulisan sejarah dilakukan secara ilmiah. Para sejarawan melakukan penulisan sejarah melalui prosedur kerja yang didasarkan pada peninggalan-peninggalan peristiwa masa lalu atau sumber-sumber sejarah. Metode sejarah diawali dengan mencari jejak-jejak masa lampau dan meneliti jejak-jejak tersebut secara kritis. Berdasarkan informasi yang telah diperoleh dari jejak-jejak tersebut, dilakukan penggambaran tentang kejadian masa lampau lalu hasil-hasil rekonstruksi imijinatif tentang masa lampau dibentuk menjadi suatu imajinasi yang bersifat ilmiah.[5]

Persiapan

[sunting | sunting sumber]

Metode sejarah diawali dengan persiapan yaitu memilih dan menentukan topik. Penentuan topik diawali dengan melakukan identifikasi masalah dan pemilihan dan pengumpulan sumber-sumber informasi. Tahap persiapan dilanjutkan ke kegiatan verifikasi dan validasi serta penyusunan secara teratur dan penulisannya.[6]

Heuristik

[sunting | sunting sumber]

Heuristik merupakan kegiatan menemukan dan mengumpulkan sumber atau data atau pembuktian sejarah. Sumber sejarah yang dikumpulkan dapat dalam bentuk tertulis, lisan atau benda. Sumber tertulis ditemukan di berbagai tempat yang mengoleksi bahan tertulis, seperti perpustakaan dan arsip. Sumber lisan dapat diperoleh melalui wawancara dengan para pelaku sejarah, saksi sejarah atau orang yang memiliki masa hidup yang sama dengan para saksi. Sumber lisan dimanfaatkan untuk melengkapi sumber tertulis dan sebagai sumber utama untuk peristiwa-peristiwa yang tidak ditemukan sumber tertulisnya. Sedangkan sumber benda dapat ditemukan pada tempat yang mengoleksi benda seperti di museum dan di lapangan. Sumber informasi berbentuk benda dapat berupa gambar, foto-foto, denah, bangunan, pakaian, dan hasil rekaman audio visual. [7]

Kritik

[sunting | sunting sumber]

Dalam metode sejarah, kritik merupakan keraguan atau kesangsian terhadap semua sumber sejarah yang sudah ditemukan dan dikumpulkan. Sejarawan menggunakan sikap kritis terhadap semua sumber tanpa ada pembedaan. Kritik tetap dilakukan meski sumber informasi sulit diperoleh, memerlukan waktu yang sangat lama untuk diperoleh maupun memerlukan biaya yang besar untuk diperoleh.[8]

Kritik bertujuan untuk meningkatkan mutu kebenaran sejarah. Dalam melakukan kritik, dilakukan berbagai macam teknik penelitian dan penggunaan ilmu-ilmu pendukung. Kritik dilakukan dengan keterbukaan terhadap ilmu sosial dan humaniora serta keterampilan khusus dalam berbagai cabang keilmuan sejarah. Konsep-konsep yang dikembangkan dalam ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaan digunakan dalam ilmu sejarah untuk menghasilkan kritik yang tepat. Sedangkan keahlian khusus diperlukan karena ilmu sejarah telah terbagi menjadi cabang-cabang keilmuan yang makin berkembang.[9]

Interpretasi

[sunting | sunting sumber]

Tahap interpretasi dilakukan terhadap fakta dari sumber yang telah teruji. Proses interpretasi dilakukan dengan memberikan uraian dan menyatukan pernyataan. Penjelasan mengenai fakta-fakta sejarah diuraikan dengan menggunakan teori atau konsep-konsep ilmu sosial.[10] Tahap analisis dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan pemahaman. Interpretasi dilakukan dengan mempertimbangkan masalah seleksi dan keahlian dalam mengorganisir atau mengelompokkan data. Selain itu, dilakukan penyusunan perencanaan jangka pendek sebagai langkah persiapan di dalam penulisan sejarah.[11]

Historiografi

[sunting | sunting sumber]

Historiografi adalah proses membangun ulang penjelasan masa lampau dengan membentuk kisah secara imajinasi. Keruntutan kejadian sejarah dilakukan dengan penulisan dan penyusunan laporan berdasarkan serialisasi dalam bentuk kronologis, kausalitas dan imajinasi. Dalam penulisan sejarah, aspek kronologi digunakan untuk membentuk pemikiran yang sistematis.[12] Dalam ilmu sejarah, perubahan sosial tidak dibedakan berdasarkan bidang keilmuan. Ilmu sejarah menerapkan penjelasan mengenai perubahan sosial dengan mengurutkan kronologi terjadinya peristiwa.[13]

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]
  • Arkeologi
  • Kritik sejarah
  • Historiografi
  • Daftar jurnal sejarah
  • Filsafat sejarah
  • Metode ilmiah
  • Kritik sumber

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Irwanto dan Syair 2014, hlm. 10.
  2. ^ Wilaela 2016, hlm. 23.
  3. ^ Gilbert J. Garraghan and Jean Delanglez A Guide to Historical Method p. 168
  4. ^ A Guide to Historical Method, p. 118
  5. ^ Irwanto dan Syair 2014, hlm. 11-12.
  6. ^ Irwanto dan Syair 2014, hlm. 11.
  7. ^ Wilaela 2016, hlm. 24.
  8. ^ Miftahuddin 2020, hlm. 22.
  9. ^ Miftahuddin 2020, hlm. 24.
  10. ^ Thohir, dkk. (2018). Historiografi dan Sejarah Islam Indonesia. Bandung: Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M UIN Sunan Gunung Djati Bandung. hlm. 1–2. ISBN 978-602-51281-6-5. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  11. ^ Wilaela 2016, hlm. 33.
  12. ^ Sudrajat, dkk. 2017, hlm. 152.
  13. ^ Sudrajat, dkk. 2017, hlm. 152-153.

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Irwanto, D. dan Syair, A. (2014). Metodologi dan Historiografi Sejarah. Yogyakarta: Eja Publisher. ISBN 978-1407-41-7. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  • Miftahuddin (2020). Metodologi Penelitian Sejarah Lokal (PDF). Yogyakarta: UNY Press. ISBN 978-602-498-139-6. Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  • Sudrajat, dkk. (2017). Meneguhkan Ilmu-ilmu Sosial Keindonesiaan (PDF). Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta. ISBN 978-602-60578-2-2. Diarsipkan (PDF) dari versi aslinya tanggal 2022-04-03. Diakses tanggal 2021-01-04. Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan (link)
  • Wilaela (2016). Sejarah Islam Klasik (PDF). Pekanbaru: Fakultas Ushuluddin, UIN Sultan Syarif Kasim Riau. ISBN 978-602-6302-02-1. Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan (link) Pemeliharaan CS1: Status URL (link)

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]
  • Gilbert J. Garraghan, A Guide to Historical Method, Fordham University Press: New York (1946). ISBN 0-8371-7132-6
  • Louis Gottschalk, Understanding History: A Primer of Historical Method, Alfred A. Knopf: New York (1950). ISBN 0-394-30215-X.
  • Martha Howell and Walter Prevenier, From Reliable Sources: An Introduction to Historical Methods, Cornell University Press: Ithaca (2001). ISBN 0-8014-8560-6.
  • C. Behan McCullagh, Justifying Historical Descriptions, Cambridge University Press: New York (1984). ISBN 0-521-31830-0.
  • R. J. Shafer, A Guide to Historical Method, The Dorsey Press: Illinois (1974). ISBN 0-534-10825-3.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • Introduction to Historical Method oleh Marc Comtois
  • Philosophy of History Diarsipkan 2005-09-05 di Wayback Machine. oleh Paul Newall
  • Federal Rules of Evidence dalam hukum Amerika Serikat
  • l
  • b
  • s
Historiografi
  • Metode sejarah
  • Sejarah
  • Sejarah besar
  • sejarah
  • teori sejarah
  • Historiografi
  • sejarawan
Sumber sejarah
Jenis
  • Sumber primer
  • Sumber sekunder
  • Sumber tersier
Sumber
  • Arsip
  • Artefak
  • Situs arkeologi
  • Kodeks
  • Akta
  • Faksimili
  • Temuan
  • Hieroglif
  • Dokumen bersejarah
  • Manuskrip
  • Papirus
  • Teks religius
  • Gulungan
Organisasi, Institusi
  • Masyarakat sejarah
  • Masyarakat Sejarawan Indonesia
  • Institut Sejarah Sosial Indonesia
Konsep (pilihan)
  • Pax Sinica
  • Krisis paruh baya politik
  • Renaisans
  • Translatio imperii
  • Pertempuran untuk Australia
Metodologi, Aliran (pilihan)
  • Aliran Annales
    • Sejarah mentalitas
    • Sejarah baru
  • Sejarah mikro
  • Studi kasus
  • Linguistik sejarah
  • Teori Orang Besar
    • Teori kepahlawanan penemuan dan pengembangan ilmiah
  • Pengulangan sejarah
  • Antroplogi sejarah
  • Determinisme sejarah
  • Realisme sejarah
  • Historisisme
  • Historiometri
    • Kliometrika
  • Historisme
  • Historiografi Marxis
    • Materialisme sejarah
  • Kodikologi
  • Palaeografi
  • Sejarah intelektual
    • Gagasan kemajuan
    • Sejarah teori modernisasi
  • Kritik sejarah
  • Geografi sejarah
    • Sistem informasi geografis sejarah
Negara
  • Indonesia
  • Yunani
  • Romawi
  • Tiongkok
  • Jerman
  • Jepang
  • Uni Soviet
  • Britania Raya
  • Amerika Serikat
Lainnya
  • Historiografi ilmu pengetahuan
  • Historiografi Revolusi Mei
  • Historiografi Perang Dunia II
  • Fungsionalisme versus intensionalisme
  • Historiografi Islam awal
Terkait
  • Fiksi sejarah
  • Revisionisme sejarah
  • Negasionisme sejarah
  • Historiografi dan nasionalisme
  • Penanda sejarah
  • Daftar sejarawan
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Metode_sejarah&oldid=26099925"
Kategori:
  • Historiografi
  • Metodologi
  • Sejarah
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • Articles with hatnote templates targeting a nonexistent page
  • Missing redirects
  • Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list
  • Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Templat webarchive tautan wayback

Best Rank
More Recommended Articles