More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Minyak asiri - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Minyak asiri - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Minyak asiri

  • Afrikaans
  • العربية
  • Asturianu
  • Azərbaycanca
  • Беларуская
  • Български
  • বাংলা
  • Bosanski
  • Català
  • کوردی
  • Čeština
  • Dansk
  • Deutsch
  • Ελληνικά
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • Eesti
  • Euskara
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • Gaeilge
  • Galego
  • עברית
  • हिन्दी
  • Hrvatski
  • Magyar
  • Հայերեն
  • Ido
  • Italiano
  • 日本語
  • Jawa
  • Қазақша
  • ಕನ್ನಡ
  • 한국어
  • Lombard
  • Lietuvių
  • Latviešu
  • Македонски
  • മലയാളം
  • Bahasa Melayu
  • Nederlands
  • Norsk nynorsk
  • Norsk bokmål
  • Polski
  • Português
  • Română
  • Русский
  • Srpskohrvatski / српскохрватски
  • සිංහල
  • Simple English
  • Slovenčina
  • Slovenščina
  • Српски / srpski
  • Sunda
  • Svenska
  • தமிழ்
  • తెలుగు
  • ไทย
  • Türkçe
  • Тыва дыл
  • Українська
  • Oʻzbekcha / ўзбекча
  • Tiếng Việt
  • 吴语
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Minyak asiri[1] atau minyak pati (bahasa Inggris: essential oil, volatile oil)[a] adalah kelompok besar minyak nabati yang berwujud cairan kental pada suhu ruang namun mudah menguap sehingga memberikan aroma yang khas. Minyak asiri merupakan bahan dasar dari wangi-wangian atau minyak gosok (untuk pengobatan) alami. Di dalam perdagangan, hasil sulingan minyak asiri dikenal sebagai "bibit minyak wangi".

Para ahli biologi menganggap minyak asiri sebagai metabolit sekunder yang biasanya berperan sebagai alat pertahanan diri agar tidak dimakan oleh hewan (hama) ataupun sebagai agensi untuk bersaing dengan tumbuhan lain (lihat alelopati) dalam mempertahankan ruang hidup. Walaupun hewan kadang-kadang juga mengeluarkan bau-bauan (seperti kesturi dari beberapa musang atau cairan yang berbau menyengat dari beberapa kepik), zat-zat yang terkandung dalam minyak asiri sangat berguna untuk konsumsi manusia.

Proses pembuatan

[sunting | sunting sumber]

Salah satu proses pembuatan minyak asiri adalah dengan menggunakan teknik distilasi air. Sampel tanaman dicampur dengan air. Lalu, campuran tersebut dididihkan. Air dan minyak asiri yang terkandung dalam tanaman akan menguap, sementara sisa tanaman yang tidak mengandung minyak asiri akan tetap. Uap campuran air dan minyak asiri didinginkan, lalu tambahkan natrium sulfat anhidrat (Na2SO4) untuk memisahkan air dari minyak asiri.[2]

Ciri-ciri

[sunting | sunting sumber]

Minyak asiri bersifat mudah menguap karena titik uapnya rendah. Selain itu, susunan senyawa komponennya kuat memengaruhi saraf manusia (terutama di hidung) sehingga sering kali memberikan efek psikologis tertentu. Setiap senyawa penyusun memiliki efek tersendiri, dan campurannya dapat menghasilkan rasa yang berbeda. Karena pengaruh psikologis ini, minyak asiri merupakan komponen penting dalam aromaterapi atau kegiatan-kegiatan liturgi dan olah pikiran/jiwa, seperti yoga atau ayurveda.

Sebagaimana minyak lainnya, sebagian besar minyak asiri tidak larut dalam air dan pelarut polar lainnya. Dalam parfum, pelarut yang digunakan biasanya alkohol. Dalam tradisi timur, pelarut yang digunakan biasanya minyak yang mudah diperoleh, seperti minyak kelapa.

Secara kimiawi, minyak asiri tersusun dari campuran yang rumit berbagai senyawa, tetapi suatu senyawa tertentu biasanya bertanggung jawab atas suatu aroma tertentu. Sebagian besar minyak asiri termasuk dalam golongan senyawa organik terpena dan terpenoid yang bersifat larut dalam minyak (lipofil).

Beberapa minyak asiri penting

[sunting | sunting sumber]

Minyak asiri biasanya dinamakan menurut sumber utamanya, seperti

  • Minyak adas (fennel/foeniculi oil)
  • Minyak cendana sandalwood oil)
  • Minyak bunga cengkih (eugenol oil) dan minyak daun cengkih (leaf clove oil)
  • Minyak kayu putih (cajuput oil)
  • Minyak bunga kenanga (ylang-ylang oil)
  • Minyak lawang
  • Minyak mawar
  • Minyak nilam
  • Minyak serai

Selain itu, dikenal pula beberapa "minyak" (atau dalam bentuk salep) yang sebenarnya merupakan kombinasi antara beberapa minyak asiri. Contohnya adalah

  • Minyak telon
  • Minyak tawon
  • Minyak angin
  • Beberapa minyak gosok dan salep gosok.

Rujukan

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ (Indonesia) Arti kata minyak asiri dalam situs web Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
  2. ^ Sri Budi Sulianti. 2008. Studifitokimia Ocimum spp : Komponen Kimia Minyak Atsiri Kemangi dan Ruku-Ruku. Berita Biologi 9(3) - Desember 2008

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Essential oils.
  • (Indonesia) Minyak Asiri
  • (Indonesia) "Apa Itu Essential Oil?" Diarsipkan 2019-02-07 di Wayback Machine.

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Disebut juga minyak eteris (aetheric oil), minyak esensial (essential oil), minyak aromatik (aromatic oil), minyak terbang, serta minyak sari.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Minyak_asiri&oldid=27170306"
Kategori:
  • Minyak atsiri
Kategori tersembunyi:
  • Pranala kategori Commons ada di Wikidata
  • Templat webarchive tautan wayback

Best Rank
More Recommended Articles