Monumen Witkruis

Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Mei 2025.

Monumen Witkruis atau Monumen Plaasmoorde adalah kompleks monumen yang terletak di sepanjang rute N1 antara Mokopane dan Polokwane, Afrika Selatan, mencolok di lereng Ysterberg, di properti pribadi keluarga Harmse. Sejak 16 Juni 2004, salib logam yang dicat putih secara simbolis telah ditanam di area seluas sekitar 5 hektar untuk setiap kematian akibat Serangan di pertanian Afrika Selatan. Serangan-serangan ini menargetkan petani kulit putih maupun kulit hitam.^[1][2] Sebanyak 925 dari sekitar 3.000 salib logam putih di lereng tersebut disusun membentuk salib besar yang mencolok untuk menekankan sifat Kristen dari monumen tersebut. Sekitar 20 salib merah di bagian atas monumen mewakili korban setempat.^[3] Pada tahun 2020 dan 2022, monumen tambahan ditempatkan di kaki ladang salib. Pada tahun 2025, Elon Musk memposting sebuah klip yang secara keliru mengklaim bahwa salib-salib tersebut adalah "kuburan petani kulit putih di Afrika Selatan".^[1][4][5]

Pada tahun 2004, para petani mendirikan salib putih di sepanjang N1 untuk meningkatkan kesadaran tentang pembunuhan di pertanian. Namun SANRAL dan otoritas jalan menolak hal ini sehingga salib-salib tersebut harus dipindahkan lebih jauh ke atas lereng. Sebanyak 300 anggota komunitas berkumpul pada 16 Juni 2004 dan salib-salib pertama ditanam di lahan milik pemilik saat itu, Bapak Stephan van der Walt. Dr. Neels Roelofse, kriminolog dari Universitas Limpopo, dan istrinya Rina, adalah penyelenggara awal.^[3] Awalnya terdapat 1.200 salib identik, masing-masing seberat 7 kg. Pada tahun 2010 terjadi lonjakan minat terhadap monumen tersebut, di mana perusahaan festival kaul membuat perjanjian dengan pemilik tanah baru mengenai kunjungan, restorasi, penambahan, dan hari penghormatan.^[3]

Jumlah salib meningkat menjadi 2.506 pada tahun 2020, 2.575 pada tahun 2022, dan hampir 3.000 pada tahun 2023. Salah satu salib tersebut memperingati tokoh supremasi kulit putih dan neo-Nazi yang dikenal luas, Eugène Terre'Blanche, Eugène Terre'Blanche, yang dibunuh di pertaniannya di Ventersdorp oleh dua karyawannya setelah perselisihan mengenai upah yang belum dibayar.^[6]

Monumen yang terus berkembang setiap tahun ini merupakan proyek komunitas dan dipelihara secara tahunan dengan sumbangan pribadi.^[3] Lita Cross Fourie, yang kehilangan orang tua dan kenalannya dalam serangan di pertanian, memimpin kegiatan ini sejak tahun 2009 hingga wafatnya pada tahun 2023, dan menjaga statistik yang diperlukan. Karena SAPS tidak secara khusus menyimpan statistik tentang serangan dan pembunuhan di pertanian,^[7][8] statistik yang diperlukan dilengkapi dari berbagai situs web, selain dari statistik komprehensif yang disusun oleh organisasi Tabita, dan informasi yang diperoleh dari buku "Treurgrond" oleh Dirk Hermann, Chris van Zyl, dan Ilze Nieuwoudt^[3] yang mencakup periode dari tahun 1990 hingga 2012.

Sejak pertemuan tahun 2020, telah dibuat pengaturan untuk mengakses lokasi dari N1, menghindari jalur memutar sebelumnya. Pertemuan tahun 2020 dihadiri oleh lebih dari seribu orang, dan 64 salib baru ditanam.^[9] Selama program malam tahun 2023 pada tanggal 15 September, salib-salib tersebut diterangi, diikuti oleh pawai konvoi di sepanjang N1 pada pagi hari tanggal 16. Ini diikuti oleh penyerahan 47 salib baru dan penembakan replika meriam Grietjie.^[9][10]

24°04′53″S 29°12′15″E / 24.08141°S 29.20403°E / -24.08141; 29.20403