More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Muhammad Nashiruddin Al-Albani - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Muhammad Nashiruddin Al-Albani - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Muhammad Nashiruddin Al-Albani

  • Acèh
  • العربية
  • مصرى
  • বাংলা
  • کوردی
  • Deutsch
  • English
  • Español
  • فارسی
  • Français
  • Hausa
  • Italiano
  • Jawa
  • Қазақша
  • कॉशुर / کٲشُر
  • മലയാളം
  • Bahasa Melayu
  • Polski
  • پنجابی
  • Русский
  • Simple English
  • Soomaaliga
  • Shqip
  • Türkçe
  • ئۇيغۇرچە / Uyghurche
  • Українська
  • اردو
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Muhammad Nasiruddin al-Albani)
Muḥammad Nāṣiruddīn al-Albānī
مُحَمَّد نَاصِر ٱلدِّيْن ٱلْأَلْبَانِي
GelarSyāikhul Īslām[1]
Informasi pribadi
Lahir(1914-08-16)16 Agustus 1914
Shkodër, Albania
Meninggal2 Oktober 1999(1999-10-02) (umur 85)
Amman, Yordania
AgamaIslam
KebangsaanAlbania
EtnisAlbania
DenominasiSunni
MazhabIjtihad
KredoAtsari
Minat utamaHadis
Akidah
Pekerjaan
  • Muhaddits
  • Faqih, historiografer
  • bibliografer
  • pembuat jam
Pemimpin Muslim
Dipengaruhi oleh
    • Ahmad bin Hanbal
    • Ibnu Taimiyyah
    • Ibnu Hazm
    • Muhammad bin Abdul Wahhab
    • Badi'uddin Syah al-Rasyidi
    • Rasyid Ridha
Pengaruh
    • Bin Baz
    • Rabi' bin Hadi al-Madkhali
    • Umar Sulaiman al-Asyqar, Muqbil bin Hadi al-Wadi'i
    • Muhammad bin Jamil Zainu
    • Abdul Qayum
    • Jusuf Barčić
PenghargaanPenghargaan Internasional Raja Faisal (pada 1999)
Bagian dari seri tentang:
Salafiyah
al liwa state
Dasar
  • Islam
  • Al-Qur'an
  • Hadis
Teologi
  • Ummah
  • Sunni
  • Jihadiyah
  • Atsariyah
  • Khilafah
  • Syari'ah
Gerakan
  • Ahlul Hadits
  • Wahhabisme
  • Hizbut Tahrir
  • Jihadisme Salafi
  • Qutbisme
  • Gerakan Sahwa (en)
  • Madkhalisme
Tokoh
  • Ibnul Qayyim
  • Ibnu Katsir
  • Ibnu Hajar
  • Adz-Dzahabi
  • Ibnu Taimiyah
  • Muhammad bin Abdul Wahhab
  • Syu'aib al-Arnauth
  • Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
  • Muhammad Nashiruddin Al-Albani
  • Muhammad bin Shalih al-Utsaimin
  • Rasyid Ridha
  • Zakir Naik
Politik dan Organisasi
  • Hizbut Tahrir
  • Taliban
  • Al-Qaeda
  • Negara Islam Irak dan Suriah
  • Ikhwanul Muslimin
  • Partai al-Nour (en)
  • l
  • b
  • s

Muhammad bin al-Haj Nuh bin Nijati bin Ādam al-Isyqudri al-Albāny al-Arnauṭi (bahasa Arab: مُحَمَّد نَاصِر ٱلدِّيْن ٱلْأَلْبَانِي الأرنؤوط), juga dikenal sebagai Albāny (16 Agustus 1914 – 2 Oktober 1999), adalah seorang ulama Islam dan pembuat jam kelahiran Albania, yang khususnya adalah seorang ulama hadis Salafi yang terkenal.[2][3] Seorang tokoh utama dari metodologi Salafi Islam,[4] membangun reputasinya di Suriah, yang mana keluarganya telah pindah ke sana dan tempat ia dididik sebagai seorang anak.[5]

Al-Albani tidak menganjurkan kekerasan, lebih memilih ketenangan dan kepatuhan kepada pemerintah yang sah.[6][7] Seorang pembuat jam tangan dalam berdagang, Al-Albani aktif sebagai penulis, terutama menerbitkan hadis dan ilmu-ilmunya. Dia juga memberi ceramah secara luas di Timur Tengah, Spanyol dan Inggris tentang gerakan kembali kepada Al-Qur'an dan Sunnah dengan pemahaman Sahabat Nabi.

Biografi

[sunting | sunting sumber]

Kehidupan awal

[sunting | sunting sumber]

Albani lahir pada tahun 1914, dalam keluarga muslim miskin di kota Shkodër. Ayahnya belajar fikih di Istanbul, dan merupakan ulama rujukan Mazhab Hanafi di Albania.[8][9] Selama pemerintahan pemimpin sekuler Albania Ahmet Zogu, dan karena Shkodra benar-benar hancur oleh pengepungan Montenegro sebelumnya, keluarga Al-Albani bermigrasi ke Damaskus, Suriah. Di Damaskus, Albani menyelesaikan pendidikan dasarnya di Madrasah Wakaf al-Isaaf dengan pujian pada ijazahnya. Selain itu, karena pendapat ayahnya dari sudut pandang agama, ayahnya membuat kurikulum khusus bagi Albani yang berfokus pada pendidikan agama. Pada awalnya, ayahnya mengajari langsung Alquran, tajwid, dan al-nahwah. Albani menghafal Alquran dan mempelajari banyak buku seperti Mukhtasar al-Quduri. Fikih Hanafi dan cabang-cabang selanjutnya dari agama Islam juga ia pelajari, dibantu oleh para cendekiawan asli Suriah.[10]:63 Sementara itu, ia mencari nafkah sebagai seorang tukang kayu sebelum bergabung dengan ayahnya sebagai pembuat jam.[butuh rujukan]

Belajar

[sunting | sunting sumber]

Terlepas dari bimbingan sistematis ayahnya untuk mengikuti Mazhab Hanafi dan peringatan keras untuk tidak mempelajari ilmu hadis, Albani menjadi tertarik pada ilmu hadis. Ia pun mempelajari hadis pada usia sekitar dua puluh tahun, dipengaruhi oleh Majalah Al Manar yang didirikan oleh Muhammad Rasyid Ridha. Ia mengikuti penulisan serangkaian ceramah dan buku ini, serta menerbitkan artikel di majalah Al-Manar.[9]

Kehidupan selanjutnya dan wafat

[sunting | sunting sumber]

Mulai tahun 1954, Albani mulai memberikan pelajaran informal mingguan. Pada tahun 1960, popularitasnya mulai mengkhawatirkan pemerintah dan lalu dia ditempatkan di bawah pengawasan. Dia dipenjara dua kali pada tahun 1969.[11] Dia ditempatkan di bawah tahanan rumah lagi lebih dari satu kali pada tahun 1970-an oleh rezim Ba'ath Hafiz al-Assad.[11][12] Pemerintah Suriah menuduh Albani "mempromosikan dakwah Wahhabi, yang mendistorsi Islam dan membingungkan umat Islam."[12][butuh rujukan]

Setelah sejumlah karyanya diterbitkan, Albani diundang untuk mengajar ahadits di Universitas Islam Madinah di Arab Saudi oleh wakil presiden universitas saat itu, Abdul Aziz bin Baz.[13] Tak lama setelah kedatangannya, Albani membuat marah elite Wahhabi di Arab Saudi yang tidak menyukai sikap anti-tradisionalis dalam yurisprudensi muslim. Mereka khawatir dengan tantangan intelektual Albani terhadap mazhab Hanbali yang berkuasa tetapi tidak dapat menantangnya secara terbuka karena popularitasnya. Ketika Albani menulis sebuah buku yang mendukung pandangannya bahwa niqab, atau cadar, bukan kewajiban yang mengikat bagi wanita muslim, dia menyebabkan kegemparan kecil di negara itu. Lawannya memastikan bahwa kontraknya dengan universitas dibiarkan berakhir tanpa perpanjangan.[10]:66

Albani mengunjungi berbagai negara untuk berkhotbah dan berceramah—di antaranya Qatar, Mesir, Kuwait, Uni Emirat Arab, Spanyol, dan Inggris.[9] Dia berpindah beberapa kali antara Suriah dan beberapa kota di Yordania. Dia juga tinggal di UEA.[butuh rujukan] Setelah intervensi Bin Baz dengan manajemen pendidikan Saudi, Albani diundang ke Arab Saudi untuk kedua kalinya untuk melayani sebagai kepala pendidikan tinggi Hukum Islam di Mekah.[10]:67 Ini tidak berlangsung lama karena kontroversi di kalangan penguasa Saudi mengenai pandangan Albani.

Albani kembali ke Suriah, di mana dia dipenjara kembali dalam waktu singkat pada tahun 1979. Dia pindah ke Yordania dan tinggal di sana hingga akhir hidupnya. Dia meninggal pada tahun 1999 pada usia 85 tahun.[9]

Pandangan

[sunting | sunting sumber]

Albani adalah pendukung Salafisme dan dianggap sebagai salah satu tokoh utama gerakan pada abad ke-20. Albani mengkritik empat aliran utama hukum Islam dan menolak pandangan tradisional Sunni bahwa muslim harus secara otomatis beralih ke mazhab untuk fikih (yurisprudensi).[14][15] Sebaliknya, ia menghabiskan sebagian besar hidupnya secara kritis mengevaluasi kembali pustaka hadis dan mendapati bahwa banyak hadis yang diterima sebelumnya tidak sehat ('illat).[15] Hal ini menyebabkan dia untuk menghasilkan keputusan yang bertentangan dengan mayoritas Islam.[15] Meskipun Salafisme sering diasosiasikan dengan Wahhabisme, Albani membedakan antara dua gerakan tersebut—dia mengkritik Wahhabisme dan mendukung Salafisme. Dia memiliki hubungan yang kompleks dengan setiap gerakan.[10]:68[16]:220

Albani termasuk di antara beberapa ulama Salafi terkemuka yang berkhotbah selama beberapa dekade menentang apa yang mereka anggap literalisme menyesatkan dari para ekstremis. Secara politik, mereka adalah kaum pendiam yang menolak main hakim sendiri dan pemberontakan melawan negara. Mereka percaya bahwa umat Islam harus fokus pada pemurnian keyakinan dan praktik mereka dan bahwa, pada waktunya, "Allah akan membawa kemenangan atas kekuatan kepalsuan dan ketidakpercayaan."[17]

Pandangan Albani sendiri tentang fikih dan dogma telah menjadi bahan perdebatan dan diskusi. Selama kunjungan tahun 1989 ke Arab Saudi, Albani ditanya apakah dia mengikuti mazhab hukum Islam Zahiri yang kurang dikenal; dia menjawab dengan tegas.[18] Lawan Albani di kalangan arus utama telah menegaskan hal ini sebagai titik kritik. Sejumlah murid Albani telah menyangkal hubungannya dengan mazhab fikih formal mana pun.[butuh rujukan]

Albani secara terbuka mengkritik Sayyid Qutb setelah tokoh itu dieksekusi. Dia mengklaim bahwa Qutb telah menyimpang dalam keyakinan dan memegang keyakinan Wahdatul Wujud. Lebih lanjut, Albani menuduh Hassan al-Banna, pemimpin Ikhwanul Muslimin, bukan seorang ulama dan memegang "posisi yang bertentangan dengan Sunnah".[16]:86

Rumusan Salat

[sunting | sunting sumber]

Albani menulis sebuah buku di mana ia mendefinisikan kembali gerakan dan formula yang tepat pada ritual salat Muslim "menurut praktik Nabi sallallahu 'alaihi wa sallam." Ini bertentangan dengan resep semua mazhab fikih yang telah ditetapkan.[19] Karena dia berargumen bahwa beberapa detail dari salat konkret yang telah diajarkan dari generasi ke generasi didasarkan pada hadis yang meragukan, bukunya menyebabkan kegelisahan yang cukup besar.[20] Deskripsi Albani tentang pelaksanaan salat tahajjud dan tarawih sangat menyimpang dari praktik yang sudah ada.[20]

Kontroversi

[sunting | sunting sumber]

Albani memegang sejumlah pandangan kontroversial yang bertentangan dengan konsensus Islam yang lebih luas, terkhusus dengan mazhab fikih Hanbali.[19] Ini termasuk:

  • pandangannya bahwa mihrab—ceruk yang ditemukan di masjid-masjid yang menunjukkan arah Mekah—adalah bid'ah (inovasi).[19]
  • pandangannya bahwa boleh salat di masjid dengan menggunakan alas kaki.[19]
  • seruannya kepada orang-orang Palestina untuk meninggalkan wilayah pendudukan karena, menurutnya, mereka tidak dapat mempraktikkan iman mereka di sana sebagaimana mestinya.[16]:87[19] Pandangan ini juga kontroversial di dalam gerakan Salafi.[21]
  • pandangannya bahwa wanita dilarang memakai gelang emas.[22]
  • pandangannya bahwa tidak perlu bagi perempuan untuk menutupi wajah mereka.[22]
  • pandangannya bahwa penguasa muslim harus dari suku Quraisy.[23]

Ilmu hadis

[sunting | sunting sumber]

Al-Albani memiliki ijazah hadis dari ‘Allamah Muhammad Ragib al-Tabbag, yang kepadanya ia mempelajari ilmu hadis. Albani juga memiliki ijazah tingkat lanjut dari Bahjah al-Baitar (Isnad al-Syaikh terhubung ke Imam Ahmad).

Karya-karyanya sangat banyak, yang kecil maupun yang besar (tebal), bahkan ada yang berjilid-jilid, yang lengkap maupun yang belum, yang sudah dicetak maupun yang masih berbentuk manuskrip. Selama hidupnya, Albani telah banyak meneliti dan men-ta'liq banyak silsilah perawi hadis pada hadis-hadis yang sudah tak terhitung jumlahnya secara pasti, serta menghabiskan waktu puluhan tahun untuk belajar buku-buku hadis.[24]

Cara Pandang

[sunting | sunting sumber]

Penolakan terhadap ideologi radikal

[sunting | sunting sumber]

Didalam kitab Fitnatut Takfiir, al-Albani banyak sekali menjelaskan kesalahan-kesalahan dan fatalnya pemikiran takfiri (mudah mengkafirkan seseorang), mulai dari bahaya yang berkaitan dengan akidah (keyakinan) orang yang melakukan takfir secara serampangan hingga bahaya secara dzahir yang bisa diakibatkan oleh pemikiran ini terhadap orang yang ditakfir (divonis kafir secara serampangan), dan kesalahan pemikiran bahwa karena seseorang dianggap kafir maka darahnya menjadi halal untuk ditumpahkan. Takfir inilah yang menyebabkan banyak sekali tindak terorisme dan kejahatan atas nama "jihad".[25]

Wafatnya

[sunting | sunting sumber]

Di akhir-akhir masa usianya, al-Albani melemah hingga mengalami sakit dan sempat beberapa kali masuk rumah sakit. Sesekali al-Albani keluar rumah sakit dalam kondisi yang tampak sehat. Pada akhir sakitnya, al-Albani dibawa ke rumah sakit di Yordania untuk menjalani perawatan yang intensif. Pada hari sabtu tanggal 2 Oktober 1999, beberapa saat sebelum magrib, al-Albani pun mengembuskan nafas terakhirnya.[26]

Penghargaan

[sunting | sunting sumber]

Albani dianugerahi Penghargaan Internasional Raja Faisal pada tahun 1999 sebelum kematiannya atas kontribusinya pada studi islam. Panitia penghargaan mendeskripsikan Albani "dianggap oleh banyak akademisi sebagai, mungkin, ulama Islam terbesar abad ke-20."[9][27]

Selama periode enam puluh tahun, ceramah dan buku-buku Albani yang diterbitkan sangat berpengaruh dalam bidang studi Islam, dan banyak dari karyanya menjadi banyak dirujuk oleh para ulama Islam lainnya.[9] Muhibbuddin Al-Khatib, seorang ulama kontemporer, berujar tentang Albani:[28]

Dan dari para penyeru Sunnah yang mengabdikan hidup mereka untuk menghidupkannya kembali adalah saudara kita Muhammad Nashiruddin Nuh Najati Al-Albani.

— Al-Khatib[28]

Karya

[sunting | sunting sumber]

Al-Albani menulis 217 buku, terutama dalam ilmu hadis tetapi juga fikih dan akidah.[29][membutuhkan kutipan untuk dapat dipastikan]

Karya Albani dalam Bidang hadis dan ilmu-ilmunya
Judul Jilid Deskripsi
At-Targhib wa't-Tarhib Jilid 1–4
At-Tasfiyah wa't-Tarbiyah
At-Tawassulu: Anwa'uhu wa Ahkamuhu Tawassul: Jenis-Jenisnya & Hukumnya) (pranala ke terjemahan Bahasa Inggris)
Irwa al-Ghalil Jilid 1–9
Talkhis Ahkam al-Jana'iz
Sahih wa Da'if Sunan Abu Dawud Jilid 1–4
Sahih wa Da'if Sunan at-Tirmidzi Jilid 1–4
Sahih wa Da'if Sunan Ibnu Majah Jilid 1–4
Al-Aqidah at-Tahawiyyah Sharh wa Ta'liq
Sifatu Salati An-Nabiyy (pranala ke terjemahan Bahasa Inggris)
Silsalat al-Hadith ad-Da'ifah Jilid 1–14
Silsalat al-Hadith as-Sahihah Jilid 1–11
Salat ut-Tarawih Kemudian ringkasan buku ini diterbitkan oleh al-Albani – Qiyamu Ramadhan

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]
  • Portal Biografi
  • Portal Islam
  • Rasyid Ridha
  • Ibnu Taimiyyah
  • Ibnu al-Qayyim al-Jauziyyah
  • Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz
  • Muhammad bin Shalih al-Utsaimin
  • Muhammad Asadullah Al-Ghalib
  • Pandangan tentang Mu'awiyah bin Abu Sufyan

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Ayd al-Hilali Abu Usamah, Selim Ibn (2012). Al-Imam al-Albani Shaykh al-Islam wa Imam Ahl al-Sunnah wal Jama'ah Fee 'Ayoon A'alaam al-'Ulamaa' wa Fahool al-Adabaa' [Imam Al-Albani, Sheikh al-Islam and Imam of Ahlus-Sunnah wal-Jama’ah, in the eyes of notable scholars and virtuous writers]. Dar Al-Imaam Ahmad. Diarsipkan dari asli tanggal Oktober 16, 2021.
  2. ^ Gauvain, Richard (2015). Salafi Ritual Purity. Routledge. ISBN 9780710313560.
  3. ^ Mustafa, Abdul-Rahman, and Mustafa Abdul Rahman. On Taqlid: Ibn Al Qayyim's Critique of Authority in Islamic Law. Oxford University Press, 2013. p.10
  4. ^ Lauzière, Henri (2015). "Islamic Reform in the Twentieth Century". The Making of Salafism: Islamic Reform in the Twentieth Century. Columbia University Press. hlm. 10. ISBN 9780231540179. JSTOR 10.7312/lauz17550. Diarsipkan dari asli tanggal April 4, 2019. Diakses tanggal Desember 29, 2021 – via De Gruyter.
  5. ^ Hamdeh, Emad (Juli 2016). "The Formative Years of an Iconoclastic Salafi Scholar". The Muslim World. 106 (3): 411–432. doi:10.1111/muwo.12157. ISSN 0027-4909.
  6. ^ Haykel, Bernard (2009). "Ahlussunah Groups". Dalam John L. Esposito (ed.). The Oxford Encyclopedia of the Islamic World. Oxford: Oxford University Press. doi:10.1093/acref/9780195305135.001.0001. ISBN 9780195305135.
  7. ^ Adis Duderija (Januari 2010). "Constructing the religious Self and the Other: neo-traditional Salafi manhaj". Islam and Christian–Muslim Relations. Vol. 21, no. 1. hlm. 75–93. Diakses tanggal Mei 23, 2019. In addition, Salafism is a term that has a broader base in Islamic tradition and is more encompassing than Ahl-Hadith, which has more sectarian implications. Among the most influential exponents of NTS are some contemporary Middle Eastern Muslim scholars such as Muhammad Nasir al-Din al-Albani (d. 1999), 'Abd al-'Aziz bin Baz (d. 1999), Muhammad Salih al-'Uthaymin (d. 2001), and Yahya al-Hajuri, to name but a few, who held senior positions on religious councils responsible for issuing fatwas (legal opinions) and/or were lecturers in Islamic sciences at traditional Islamic institutions such as the Universities of Medina and Riyadh.
  8. ^ Joas Wagemakers (2016). Salafism in Jordan: Political Islam in a Quietist Community. Cambridge, UK: Cambridge University Press. hlm. 100. ISBN 978-1-10716-366-9.
  9. ^ a b c d e f Sheikh Mohammad Nasir Ad-Din Al-Albani Diarsipkan 2017-06-03 di Wayback Machine., situs resmi Penghargaan Internasional Raja Faisal. Diakses pada 26 November 2014.
  10. ^ a b c d Meijer, Roel (Oktober 1, 2009). Global Salafism: Islam's new religious movement. New York, USA: C. Hurst & Co., Columbia University Press. hlm. 63–68. ISBN 9781850659792. Dengan cara ini ia menjadi ahli otodidak tentang Islam, belajar dari buku-buku daripada dari ulama. Salah satu penulis biografinya bahkan menyatakan bahwa al-Albani dibedakan di kalangan agama dengan betapa sedikitnya ijazah (sertifikat) yang dia miliki.[pranala nonaktif permanen]
  11. ^ a b Jacob Olidort (Februari 2015), The Politics of "Quietist" Salafism, Brookings Institution, hlm. 14
  12. ^ a b Abu Rumman, Mohammad; Abu Hanieh, Hassan (2011). Jordanian Salafism: A Strategy for the "Islamization of Society"and an Ambiguous Relationship with the State (PDF). Friedrich-Ebert-Stiftung. hlm. 43. ISBN 978-0-6740-4964-2. Des 2010
  13. ^ Thomas Hegghammer; Stéphane Lacroix (Februari 2007). "Rejectionist Islamism in Saudi Arabia: The Story of Juhayman al-ʿUtaybi Revisited". International Journal of Middle East Studies. 39 (1): 109. JSTOR 4129114.
  14. ^ Hamdeh, Emad (Juni 9, 2017). "Qurʾān and Sunna or the Madhhabs?: A Salafi Polemic Against Islamic Legal Tradition". Islamic Law and Society. 24 (3): 211–253. doi:10.1163/15685195-00240A01. ISSN 1568-5195.
  15. ^ a b c Inge, Anabel (Januari 1, 2016). The Making of a Salafi Muslim Woman: Paths to Conversion. Oxford University Press. hlm. 25. ISBN 9780-1-9061-1675.
  16. ^ a b c Lacroix, Stephane; Holoch, George (Agustus 15, 2011). Awakening Islam. Harvard University Press. hlm. 68–220. ISBN 978-0-6740-6107-1.
  17. ^ A. C. Brown, Jonathan (2014). Misquoting Muhammad: The Challenge and Choices of Interpreting the Prophet's Legacy. Oneworld Publications. hlm. 129. ISBN 978-1780744209.
  18. ^ Al-Albani (1989), Shareet al-Khobar, Khobar, Saudi Arabia Pemeliharaan CS1: Lokasi tanpa penerbit (link)
  19. ^ a b c d e Stephane Lacroix (Spring 2008), Al-Albani's Revolutionary Approach to Hadith (PDF), Leiden University's ISIM Review, hlm. 6, diarsipkan dari asli (PDF) tanggal Oktober 10, 2017, diakses tanggal Februari 13, 2013
  20. ^ a b Bruinessen, Martin van; Allievi, Stefano (Juni 17, 2013). Producing Islamic Knowledge: Transmission and Dissemination in Western Europe. Routledge. hlm. 5. ISBN 978-1-1369-3286-1.
  21. ^ Batrawi, Samar (Oktober 28, 2015). "What ISIS Talks About When It Talks About Palestine". Foreign Affairs. Foreign Affairs. Diakses tanggal Juni 5, 2016.
  22. ^ a b Brown, Jonathan (Juni 5, 2007). The Canonization of Al-Bukhari and Muslim: The Formation and Function of the Sunni Hadith Canon. Brill. hlm. 325. ISBN 978-9004158399.
  23. ^ Kahn, Jonathan; Lloyd, Vincent (Maret 22, 2016). Race and Secularism in America. Columbia University Press. hlm. 130. ISBN 978-0-2315-4127-5.
  24. ^ Safahaat baydhaa min hayaat Shaykhinaa al-Albaanee – Page 40, Shaykh 'Ashees
  25. ^ Bahkan beredar pula rekaman Syekh al-Albani saat beliau berdialog dengan kaum takfiri, rekaman itu salah satunya bisa didengarkan disini atau disini Diarsipkan 2014-01-21 di Wayback Machine..
  26. ^ AsySyariah Vol. VII/No. 77/1432/2011 hal 19, Qomar Suaidi, Lc
  27. ^ ["Albani 1999 pemenang KFIP"]
  28. ^ a b Al-Khatib, Muhibbud-Din, Al-Asalaah, hlm. 76–77
  29. ^ Hamdeh, Emad (2021). Salafisme dan Tradisionalisme: Otoritas Cendekiawan dalam Islam Modern. Cambridge University Press. hlm. 41. ISBN 9781108621076.

Bacaan lanjutan

[sunting | sunting sumber]
  • Bruinessen, Martin van; Allievi, Stefano (Juni 17, 2013). Producing Islamic Knowledge: Transmission and dissemination in Western Europe. Routledge. ISBN 978-1-1369-3285-4.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Wikiquote memiliki koleksi kutipan yang berkaitan dengan: Muhammad Nasiruddin al-Albani.
  • Situs Albaani – Terjemahan dari Karyanya – Diperbarui Secara Teratur
  • Situs Resmi Syekh Al-Albani
  • Halaman 6-7: Pendekatan Revolusioner Al-Albani terhadap Hadis - Artikel 2 halaman tentang metodologi hadits Al-Albani dengan latar belakang nepotisme di kalangan ulama Salafi di Arab Saudi
Pengawasan otoritas Sunting ini di Wikidata
Umum
  • Integrated Authority File (Jerman)
  • ISNI
    • 1
  • VIAF
    • 1
  • WorldCat (via VIAF)
Perpustakaan nasional
  • Prancis (data)
  • Amerika Serikat
  • Belanda
  • Swedia
Basis data ilmiah
  • CiNii (Jepang)
Lain-lain
  • Faceted Application of Subject Terminology
  • SUDOC (Prancis)
    • 1
  • Encyclopedia of Islam
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Muhammad_Nashiruddin_Al-Albani&oldid=26771253"
Kategori:
  • Pemeliharaan CS1: Lokasi tanpa penerbit
  • Articles having different image on Wikidata and Wikipedia
  • Kelahiran 1914
  • Kematian 1999
  • Meninggal usia 85
  • Cendekiawan Muslim
  • Cendekiawan Sunni
  • Ulama
  • Ulama Sunni
  • Tokoh Albania
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen
  • Halaman Wikipedia dengan templat perlindungan salah
  • Artikel mengandung aksara Arab
  • Semua orang yang sudah meninggal
  • Tanggal kelahiran 16 Agustus
  • Tanggal kematian 2 Oktober
  • Artikel dengan templat lahirmati
  • Semua artikel biografi
  • Artikel biografi Januari 2025
  • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
  • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan Januari 2025
  • Use dmy dates from June 2011
  • Artikel yang memiliki kalimat yang harus diperbaiki
  • Artikel Wikipedia dengan penanda GND
  • Artikel Wikipedia dengan penanda ISNI
  • Artikel Wikipedia dengan penanda VIAF
  • Artikel Wikipedia dengan penanda BNF
  • Artikel Wikipedia dengan penanda LCCN
  • Artikel Wikipedia dengan penanda NTA
  • Artikel Wikipedia dengan penanda SELIBR
  • Artikel Wikipedia dengan penanda CINII
  • Artikel Wikipedia dengan penanda FAST
  • Artikel Wikipedia dengan penanda SUDOC
  • Artikel Wikipedia dengan penanda TDVİA
  • Artikel Wikipedia dengan penanda WorldCat-VIAF
  • Tokoh yang tahun kelahirannya tidak diketahui (orang hidup)

Best Rank
More Recommended Articles