More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Museum Sumatera Utara - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Museum Sumatera Utara - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Museum Sumatera Utara

  • العربية
  • Batak Toba
  • English
  • Jawa
  • Bahasa Melayu
  • Português
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Museum Negeri Sumatera Utara)
Museum Sumatera Utara
Museum Sumatera Utara
Peta
Didirikan19 April 1982
LokasiJln. H.M. Jhoni No. 51, Medan
Wisatawan2003 - 73.032
2004 - 80.070
2005 - 81.031
DirekturRachmat Hadi Saputra Harahap

Museum Sumatera Utara atau yang lebih dikenal warga Sumut Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara (disingkat Museum Negeri Provsu) ini terletak di Jln. H.M. Jhoni No. 51, Pasar merah, Medan.[1][2] Merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang berbagai peninggalan sejarah budaya bangsa, hasil seni dan kerajinan dari berbagai suku di Sumatera Utara. Museum ini dibangun pada tahun 1954, peletakan batu pertama berupa sepasang makara dilakukan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1954,[3] dan diresmikan pada tanggal 19 April 1982 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Daoed Joesoef.[4][1] Museum ini merupakan salah satu museum terbaik di Indonesia.[5]

Keadaan bangunan

[sunting | sunting sumber]

Bangunan museum berdiri di atas lahan seluas 10.468 m2, terdiri atas bangunan induk dua lantai yang difungsikan untuk ruang pameran tetap, ruang pameran temporer, ruang audio visual/ceramah, ruang kepala museum, tata usaha, ruang seksi bimbingan, perpustakaan, ruang mikro film, ruang komputer, serta gudang.[6][7]

Koleksi

[sunting | sunting sumber]

Sampai tahun 2005, Museum Sumatera Utara memiliki 6799 koleksi.[5] Terdiri atas replika hewan khas Sumatra, replika fosil manusia purba, diorama kehidupan prasejarah, serta beragam perkakas prasejarah.[7]

Adapun, peninggalan lain seperti arca-arca peninggalan zaman Hindu-Budha, peninggalan batu nisan, Al-Qur'an, replika Masjid Azizi ada disini, dan juga perkakas zaman Kolonial Belanda juga dikoleksi. Selain itu, terdapat pula model figur kolonial, dan replika kehidupan kota Medan zaman dulu.[7]

Benda koleksi meliputi senjata tradisional dan modern, obat-obatan tradisional, peralatan komunikasi yang digunakan melawan penjajah. Juga ditampilkan lukisan kepahlawanan dan poster propaganda masa perang. Dan terakhir, foto-foto serta lukisan dari para pahlawan dan mantan gubernur Sumatera Utara juga dikoleksi di sini.[7]

Masa Prasejarah

[sunting | sunting sumber]

ruang pertama ini ditampilkan sejarah geologi mulai terbentuknya alam semesta, pergeseran benua, dan Pulau Sumatera. Sejarah alam mengenai migrasi manusia, sebaran flora dan fauna, juga mengenai kehidupan prasejarah. Koleksi yang ditampilkan meliputi replika hewan khas Sumatera, replika fosil manusia purba, diorama kehidupan prasejarah, serta beragam perkakas prasejarah.[8]

Kebudayaan Sumatera Utara kuno

[sunting | sunting sumber]

Menampilkan jejak dari peradaban awal masyarakat Sumatera Utara, mulai dari masa megalitik tua hingga masa perundagian. Koleksi yang ditampilkan meliputi temuan budaya megalit seperti peti mati dari batu (sarkofagus), benda-benda religi berupa patung batu dan kayu, tongkat perdukunan, wadah obat dari gading, serta koleksi naskah Batak Kuno yang ditulis pada kulit kayu yang disebut Pustaha Laklak.[9]

Masa Kerajaan Hindu - Budha

[sunting | sunting sumber]

Peradaban Hindu dan Buddha menyebar ke wilayah Indonesia seiring dengan berkembangnya perniagaan Asia sekitar abad ke-2 Masehi. Ruang ini menampilkan koleksi peninggalan agama Hindu-Buddha yang ditemukan di daerah Sumatera Utara, diantaranya temuan arkeologi dari situs Percandian Padang Lawas dan situs Kota Cina. Benda koleksi meliputi arca batu, perunggu, pecahan keramik, dan mata uang kuno, juga sebuah replika candi induk dari Candi Bahal I.[9]

Masa Kerajaan Islam

[sunting | sunting sumber]

Ruang Islam menampilkan berbagai artefak peninggalan masa Islam seperti replika berbagai batu nisan dari makam Islam yang ditemukan di daerah Barus, Sumatera Utara. Serta nisan peninggalan Islam yang bercorak khas Batak, beberapa Al Qur'an, dan naskah Islam tua yang ditulis dengan tangan. Serta sebuah replika Masjid Azizi di Medan (note: tepatnya di Tanjung Pura, Langkat; negeri kelahiran Amir Hamzah).[9]

Kolonialisme di Sumatera Utara

[sunting | sunting sumber]

Sebelum Pemerintah Hindia Belanda masuk dan memerintah di wilayah Sumatera, para pengusaha dari Eropa khususnya Jerman telah datang dan membuka perkebunan di Sumatera. Koleksi masa kolonial membawa kita kembali pada masa-masa tersebut, ketika kemajuan usaha perkebunan telah melahirkan Medan sebagai kota multikultur yang kaya, unik, dan menarik. Koleksi yang ditampilkan meliputi komoditas perdagangan kolonial, alat-alat, dan mata uang perkebunan, foto-foto bersejarah yang langka, model figur kolonial, serta replika dari kehidupan kota Medan tempo dulu.[9]

Perjuangan rakyat Sumatera Utara

[sunting | sunting sumber]

Seperti halnya daerah lain di Indonesia, di Sumatera Utara telah tumbuh benih-benih perlawanan terhadap penjajah jauh sebelum kemerdekaan. Ruang perjuangan menceritakan sejarah perjuangan masyarakat Sumatera Utara sejak sebelum 1908 sampai masa revolusi fisik 1945-1949, juga ditampilkan sejarah perjuangan pers di Sumatera Utara. Benda koleksi meliputi senjata tradisional dan modern, obat-obatan tradisional, peralatan komunikasi yang digunakan melawan penjajah. Juga ditampilkan lukisan kepahlawanan dan poster propaganda masa perang.[9]

Gubernur dan Pahlawan Sumatera Utara

[sunting | sunting sumber]

Ruang ini menampilkan para pahlawan nasional yang berasal dari provinsi Sumatera Utara, juga para mantan gubernur yang telah berjasa membangun dan memajukan provinsi Sumatera Utara. Koleksi berupa foto-foto serta lukisan dari para pahlawan dan mantan gubernur Sumatera Utara.[9]

Perkembangan

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2003 jumlah pengunjung mencapai 73.032, tahun 2004 naik menjadi 80.070, tahun 2005 pengunjung sebanyak 81.031 dan tahun ini hingga bulan Juli sebanyak 34.074 pengunjung. Maka, ia pada tahun 2006 merencanakan untuk memproyeksikan pengunjung museum sebanyak 90 ribuan.[4]

Pada tahun 2006, museum itu dilengkapi fasilitas znimasi dan layar sentuh. Ini dilakukan untuk meningkatkan jumlah pengunjung menjadi 90 ribuan. Menurut pemaparan Sri Hartini, Kepala Museum Sumatera Utara, bahwa dengan teknologi animasi itu, anak-anak banyak yang terpancing.[4] Selain itu pula, disiapkan bagi pengunjung lanjut usia yang kesuliatan naik turun tangga ke ruang koleksi dilantai II dan III, cukup melihat di layar lebar dengan teknologi layar sentuh, seluruh ruangan museum sudah bisa dikunjungi.[4]

Andika, Staf Bimbingan dan Edukasi Museum Negeri Provsu menceritakan dulunya kebanyakan masyarakat terutama anak-anak banyak yang tidak mau datang ke museum ini, dikarenakan bangunan yang angker. Namun, sekarang tidak.[1]

Andika juga menuturkan bahwa pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Thailand untuk mempromosikan budaya mereka ke sini (Medan) dan begitu juga sebaliknya. Juga, diketahui pengunjung museum ini tidak hanya berasal dari wisatawan lokal saja, tetapi wisatawan mancanegara yang juga datang semisal dari Australia, Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand dan China.[1]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Daftar museum di Sumatera Utara
  • Daftar museum di Indonesia

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e Sabhaini, M. "Mengunjungi Museum Negeri Sumatera Utara:Dari Asal Usul Manusia hingga Keberagaman Etnis". Harian Sumut Pos. Diakses tanggal 23 November 2012.
  2. ^ "DAFTAR MUSEUM KEBUDAYAAN PER KEC. Medan Kota". Pusdatin Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Diakses tanggal 31 Mei 2025. ;
  3. ^ Rusmiyati, dkk. (2018). Katalog Museum Indonesia Jilid I (PDF). Direktorat Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman. hlm. 40. ISBN 978-979-8250-66-8. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  4. ^ a b c d Simatupang, Sahat (1 September 2006). "Fasilitas Baru di Museum Sumatera Utara". Tempo.co. Diarsipkan dari asli tanggal 2012-08-23. Diakses tanggal 2020-02-18.
  5. ^ a b "Museum Sumatera Utara". punyamarga.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2012-08-23. Diakses tanggal 23 August 2012.
  6. ^ Sari Suwito (24 November 2011). "Sejenak Berkeliling Museum Negeri Sumatera Utara Medan". detikcom. Diarsipkan dari asli tanggal 2012-08-23. Diakses tanggal 2012-08-23.
  7. ^ a b c d "Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara". Museum Indonesia. Diarsipkan dari asli tanggal 2012-08-23. Diakses tanggal 23 August 2012.
  8. ^ Akbar, Ali (2011). Museum di Indonesia: Kendala dan Harapan. Jakarta. Pemeliharaan CS1: Lokasi tanpa penerbit (link)
  9. ^ a b c d e f "Museum Negeri Provinsi Sumatera Utara". museum.co.id. Diakses tanggal 2025-05-21.

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
Wikimedia Commons memiliki media mengenai Museum Sumatera Utara.
  • Museum Sumatera Utara di WikiMapia
  • Museum Sumatera Utara[pranala nonaktif permanen] di Tiket.com
  • Museum Sumatera Utara Diarsipkan 2012-11-09 di Wayback Machine. di Infoliburan.com
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Museum_Sumatera_Utara&oldid=27341280"
Kategori:
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif Mei 2021
  • Tempat wisata di Kota Medan
  • Museum di Sumatera Utara
  • Tempat wisata di Sumatera Utara
  • Sumatera Utara
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: karakter tidak terlihat
  • Galat CS1: tanggal
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Pemeliharaan CS1: Lokasi tanpa penerbit
  • Mapframe Infobox tanpa hubungan OSM di Wikidata
  • Pages using infobox museum with unsupported parameters
  • Pranala Commons ditentukan secara lokal
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif
  • Artikel dengan paramater tanggal tidak valid pada templat
  • Artikel dengan pranala luar nonaktif permanen
  • Templat webarchive tautan wayback
  • Halaman yang menggunakan ekstensi Kartographer

Best Rank
More Recommended Articles