More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Nyaki Ehet - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Nyaki Ehet - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Nyaki Ehet

Tambah pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini membutuhkan lebih banyak pranala ke artikel lain untuk meningkatkan kualitasnya. Silakan mengembangkan artikel ini dengan menambahkan pranala yang relevan ke konteks pada teks eksisting. (Juni 2025) (Pelajari cara dan kapan saatnya untuk menghapus pesan templat ini)
Peralatan yang digunakan dalam ritual Nyaki Ehet.

Nyaki Ehet adalah salah satu ritual dalam kepercayaan Kaharingan suku Dayak yang diperuntukkan pada wanita hamil. Nyaki Ehet secara bahasa berasal dari dua kata, Nyaki atau mamaras/mamalas yang secara harfiah berarti melukis atau mengoleskan, dan Ehet yang berarti “menghamili” atau “hamil”.[1]

Seorang wanita yang baru menikah atau sedang hamil, dan juga ketika baru melahirkan, maka ia dipercaya memiliki rohani yang sangat lemah dan gampang sekali terpengaruh oleh kekuatan-kekuatan di luar dirinya. Maka, dalam keadaan demikian, ia harus mentaati syarat-syarat tertentu demi melindungi dirinya dari bahaya.[2]

Ritual Manyaki Ehet yaitu memoleskan darah hewan kepada seorang perempuan yang sedang mengandung atau hamil anak pertama dalam masyarakat Hindu Kaharingan suku Dayak Ngaju. Pelaksanaan ritual Manyaki Ehet berfungsi sebagai penyucian terhadap perempuan yang sedang mengandung beserta calon bayi. Upacara ini juga dimaksud agar sang bayi tumbuh kuat dan menjadi orang yang berbudi luhur, berguna bagi keluarga dan masyarakat, serta memohon restu keselamatan kepada Ranying Hatalla Langit untuk si ibu dan calon buah hati agar sehat dan selamat sewaktu melahirkan.[2]

Waktu Pelaksanaan Ritual

[sunting | sunting sumber]

Ritual manyaki ehet dilaksanakan pada saat usia kandungan calon ibu memasuki usia tujuh bulan. Sementara rentang waktu ritual boleh dilakukan ketika bulan sabit muncul, sampai bulan purnama atau bulan hidup, yang dipercayai sebagai simbol kehidupan.

Pemilihan waktu antara bulan sabit sampai purnama penuh dimaknai sebagai harapan agar kelak calon bayi yang akan lahir ke dunia, dalam kehidupannya akan memperoleh masa depan yang cerah terang seperti halnya terangnya bulan purnama, kemudian dijauhkan dari segala macam marabahaya yang dapat mencelakai sang bayi .[2]

Tahapan Pelaksanaan Ritual

[sunting | sunting sumber]

Persiapan

[sunting | sunting sumber]

Sebelum memasuki tahap pelaksanaan ritual manyaki ehet, keluarga pelaksana perlu untuk bermusyawarah dan membahas segala persiapan materi maupun non-materi yang diperlukan, salah satunya untuk menyepakati rohaniawan yang dianggap mampu dan dipercaya dapat memimpin ritual pelaksanaan manyaki ehet. Biasanya rohaniawan yang dipercaya untuk memimpin ritual adalah basir pisor penalatah gawi, atau para orang tua beragama Hindu Kaharingan yang dipercaya memiliki keahlian di bidang spiritual.[2]

Rohaniawan tersebut akan memberitahukan tempat pelaksanaan ritual manyaki ehet. Lokasinya harus dilakukan di tempat yang sesuai dengan aturan dan tidak ada pelanggaran terhadap pali (pantangan), juga jauh dari kebisingan agar proses ritual berjalan dengan khusyuk. Sementara untuk sarana dan prasarana yang diperlukan umumnya adalah behas tawur atau beras, telur ayam kampung, tampung tawar, tambak, parapen, manyan atau garu, dahae metu, minyak kelapa, ketupat, hampatung sadiri, satu ekor babi, dan satu ekor ayam kampung.[2]

Tahap Inti

[sunting | sunting sumber]

Tahap inti pelaksanaan ritual manyaki ehet yang terdiri dari beberapa kegiatan yang harus dipimpin oleh rohaniawan basir pisor sebagai perantara, dengan alur sebagai berikut

  1. Penombakan hewan kurban yaitu babi dan ayam. Hal ini dilakukan pada saat matahari terbit, yang dilakukan oleh sang suami serta didampingi basir, lalu darahnya ditampung di dalam bokor kecil (sangku) atau bisa juga ditempatkan di mangkuk kecil yang bewarna putih polos. Darah diambil sebagai sarana untuk manyaki mamalas.
  2. Basir melaksanakan tawur, yaitu membaca mantra atau doa kepada Ranying Hatalla Langit agar berkenan menerima persembahan berupa sesajen yang telah dihaturkan, serta berkenan menyertai dan melindungi ibu dan calon buah hati yang dikandung, agar terhindar dari marabahaya, baik yang bersifat sakala maupun niskala (gaib dan tidak gaib).
  3. Basir memimpin ritual manyaki mamalas, yaitu mengoleskan darah babi atau ayam, yang dilakukan oleh calon ayah kepada istrinya, ibu mertua, didampingi oleh basir yang memandu jalannya ritual. Manyaki mamalas dilaksanakan dengan harapan agar nantinya bayi yang ada dalam kandungan mendapat berkat, anugerah, sehat, dan selalu dalam lindungan Ranying Hatalla Langit, serta lahir dengan lancar tanpa adanya halangan.[2]
  1. ^ Hendri (2023). "Upacara Nyaki Ehet Menurut Agama Hindu Kaharingan Suku Dayak Murung Perspektif Pendidikan Agama Hindu". Widyalaya: Jurnal Ilmu Pendidikan: 102.
  2. ^ a b c d e f Lingei; Suasta, Wayan; Eka, Nali (2023). "Ritual Manyaki Ehet Dayak Ngaju Hindu Kaharingan di Kota Palangkaraya". Hapakat. 2 (2): 92.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Nyaki_Ehet&oldid=27680619"
Kategori:
  • Artikel yang kekurangan pranala Juni 2025
  • Semua artikel yang kekurangan pranala
  • Budaya Kalimantan Tengah
Kategori tersembunyi:
  • Articles with invalid date parameter in template
  • Pages using the JsonConfig extension

Best Rank
More Recommended Articles