More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Obat tidur - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Obat tidur - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Obat tidur

  • العربية
  • Беларуская
  • Беларуская (тарашкевіца)
  • Български
  • Català
  • Čeština
  • Dansk
  • Deutsch
  • Ελληνικά
  • English
  • Español
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • Gaeilge
  • עברית
  • हिन्दी
  • Hrvatski
  • Հայերեն
  • Italiano
  • 日本語
  • 한국어
  • Кыргызча
  • Latina
  • Nederlands
  • Norsk bokmål
  • Polski
  • Português
  • Română
  • Русский
  • Srpskohrvatski / српскохрватски
  • Simple English
  • Slovenčina
  • Slovenščina
  • Shqip
  • Српски / srpski
  • Svenska
  • தமிழ்
  • తెలుగు
  • ไทย
  • Türkçe
  • Українська
  • Tiếng Việt
  • 中文
  • 粵語
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
refer to caption
Zolpidem tartrat, obat penenang-hipnotik yang umum namun manjur. Digunakan untuk mengatasi insomnia berat.

Obat tidur atau hipnotik adalah jenis obat atau bahan kimia yang dapat menyebabkan seseorang tenang dan tidur. Ada beberapa jenis obat tidur:

Jenis

[sunting | sunting sumber]

Dalam bahasa Indonesia, istilah "obat tidur" dipakai untuk sejumlah istilah ilmiah berikut:

  • "Hipnotik" (Hypnotic)

Ini merupakan obat yang dapat membuat orang jatuh tertidur[1]

  • "Obat pembius" " (Anesthetic)

Ini merupakan obat yang membantu orang tetap tertidur (tak terbangun semalaman).

  • "Obat penenang"/"Sedatif" (Sedative; Transquilizer)

Ini merupakan obat yang menenangkan seseorang, tanpa membuatnya tertidur.[2]

Keaktifan

[sunting | sunting sumber]

Beberapa obat tidur dapat bereaksi cepat, seperti 10-15 menit. Orang yang berpikir untuk menenggak obat tidur harus berkonsultasi dengan dokter, yang dapat memberikan obat tidur terbaik.

Efek samping

[sunting | sunting sumber]

Sebagian besar obat tidur menyebabkan ketagihan, sehingga seseorang perlu resep obat dari dokter untuk mengonsumsi obat tidur. Obat tidur jangan diminum dalam jangka panjang sebab menimbulkan ketagihan.

Orang yang biasa minum obat tidur bisa tampak sakit dan mengantuk. Karena obat tidur memengaruhi kemampuan untuk bereaksi, ada beberapa hal yang tidak boleh dilakukan:

  • Mengoperasikan mesin
  • Mengendarai mobil
  • Meminum minuman keras (akan menyebabkan reaksi obat makin menjadi)

Beberapa orang kecanduan obat tidur. Bila mencoba menghentikannya, mereka biasa mengalami hal berikut:

  • Insomnia (tidak bisa tidur)
  • Gelisah (merasa takut)
  • Sawan

Beberapa kecanduan bisa bersifat psikologis; bila pecandunya berhenti mengonsumsi, mereka bisa merasa depresi.

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Barbiturat
  • Eter
  • Kloroform

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Dorlands Medical Dictionary:hypnotic". Mercksource.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2008-12-11. Diakses tanggal 2021-03-01.
  2. ^ Brunton, Laurence L.; Lazo, John S.; Lazo Parker, Keith L. (2006). "17: Hypnotics and Sedatives". Goodman & Gilman's The Pharmacological Basis of Therapeutics (Edisi 11th). The McGraw-Hill Companies, Inc. ISBN 0-07-146804-8. Diarsipkan dari asli tanggal 2014-02-21. Diakses tanggal 2014-02-06.

Pustaka tambahan

[sunting | sunting sumber]
Lihat entri obat tidur di kamus bebas Wikikamus.
  • Harrison, Neil; Mendelson, Wallace B.; de Wit, Harriet (2000). "Barbiturates". Neuropsychopharmacology. Diakses tanggal 8 February 2014. discusses Barbs vs. benzos
  • Buysse, D. J. (20 February 2013). "Insomnia". JAMA. 309 (7): 706–16. doi:10.1001/jama.2013.193. PMC 3632369. PMID 23423416. publikasi akses terbuka - bebas untuk dibuka
  • Huedo-Medina, T. B.; Kirsch, I.; Middlemass, J.; Klonizakis, M.; Siriwardena, A. N. (17 December 2012). "Effectiveness of non-benzodiazepine hypnotics in treatment of adult insomnia: meta-analysis of data submitted to the Food and Drug Administration". BMJ. 345: e8343. doi:10.1136/bmj.e8343. PMC 3544552. PMID 23248080. publikasi akses terbuka - bebas untuk dibuka
  • Roehrs, T.; Roth, T. (October 2012). "Insomnia pharmacotherapy". Neurotherapeutics. 9 (4): 728–38. doi:10.1007/s13311-012-0148-3. PMC 3480571. PMID 22976558. publikasi akses terbuka - bebas untuk dibuka
  • Passos, G. S.; Poyares, D. L.; Santana, M. G.; Tufik, S.; Mello, M. T. (2012). "Is exercise an alternative treatment for chronic insomnia?". Clinics (Sao Paulo). 67 (6): 653–60f. PMC 3370319. PMID 22760906. publikasi akses terbuka - bebas untuk dibuka
  • Becker, D. E. (Spring 2012). "Pharmacodynamic considerations for moderate and deep sedation". Anesth Prog. 59 (1): 28–42. doi:10.2344/0003-3006-59.1.28. PMC 3309299. PMID 22428972. publikasi akses terbuka - bebas untuk dibuka
  • Godard, M.; Barrou, Z.; Verny, M. (December 2010). "[Geriatric approach of sleep disorders in the elderly]". Psychol Neuropsychiatr Vieil. 8 (4): 235–41. doi:10.1684/pnv.2010.0232. PMID 21147662. publikasi akses terbuka - bebas untuk dibuka
  • Scammell, T. E.; Winrow, C. J. (2011). "Orexin receptors: pharmacology and therapeutic opportunities". Annu Rev Pharmacol Toxicol. 51: 243–66. doi:10.1146/annurev-pharmtox-010510-100528. PMC 3058259. PMID 21034217. publikasi akses terbuka - bebas untuk dibuka
  • Sukys-Claudino, L.; Moraes, W. A.; Tufik, S.; Poyares, D. (September 2010). "[The newer sedative-hypnotics]". Rev Bras Psiquiatr. 32 (3): 288–93. PMID 20945020. publikasi akses terbuka - bebas untuk dibuka
  • Uzun, S.; Kozumplik, O.; Jakovljević, M.; Sedić, B. (March 2010). "Side effects of treatment with benzodiazepines". Psychiatr Danub. 22 (1): 90–3. PMID 20305598. publikasi akses terbuka - bebas untuk dibuka
  • Pigeon, W. R. (February 2010). "Diagnosis, prevalence, pathways, consequences & treatment of insomnia". Indian J Med Res. 131: 321–32. PMID 20308757. publikasi akses terbuka - bebas untuk dibuka
  • Hoque, R.; Chesson Jr., A. L. (15 October 2009). "Zolpidem-induced sleepwalking, sleep related eating disorder, and sleep-driving: fluorine-18-flourodeoxyglucose positron emission tomography analysis, and a literature review of other unexpected clinical effects of zolpidem". J Clin Sleep Med. 5 (5): 471–6. PMC 2762721. PMID 19961034. publikasi akses terbuka - bebas untuk dibuka
Pengawasan otoritas Sunting ini di Wikidata
Umum
  • Integrated Authority File (Jerman)
Perpustakaan nasional
  • Prancis (data)
  • Amerika Serikat
  • Jepang
Lain-lain
  • Microsoft Academic
    • 2
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Obat_tidur&oldid=26694750"
Kategori:
  • Hipnotik
  • Farmasi
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • Artikel Wikipedia dengan penanda GND
  • Artikel Wikipedia dengan penanda BNF
  • Artikel Wikipedia dengan penanda LCCN
  • Artikel Wikipedia dengan penanda NDL
  • Artikel Wikipedia dengan penanda MA
  • Artikel Wikipedia dengan penanda ganda

Best Rank
More Recommended Articles