More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Obskurantisme - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Obskurantisme - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Obskurantisme

  • العربية
  • Беларуская (тарашкевіца)
  • Català
  • Чӑвашла
  • Dansk
  • Deutsch
  • Ελληνικά
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • Euskara
  • فارسی
  • Français
  • Galego
  • Italiano
  • 日本語
  • Қазақша
  • 한국어
  • Limburgs
  • Malagasy
  • Кырык мары
  • Nederlands
  • Norsk bokmål
  • Polski
  • Português
  • Română
  • Русский
  • Sicilianu
  • Српски / srpski
  • Türkçe
  • Українська
  • اردو
  • Tiếng Việt
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Cendekiawan humanis Johannes Reuchlin (1455–1522) secara aktif menentang obskurantisme yang bersifat religius.

Obskurantisme adalah tindakan yang dengan sengaja menyajikan informasi dengan cara yang berkesan kabur dan sukar dimengerti dengan tujuan agar tidak ada yang mencoba bertanya atau memahami lebih lanjut.[1] Istilah ini juga dapat mengacu kepada pembatasan pengetahuan secara sengaja agar pengetahuan tersebut tidak menyebar.

Istilah ini berasal dari judul satir Epistolæ Obscurorum Virorum yang berasal dari tahun 1515–19. Isi satir tersebut didasarkan pada perdebatan intelektual antara humanis Jerman Johann Reuchlin melawan biarawan Johannes Pfefferkorn dari Ordo Dominikan mengenai apakah semua buku Yahudi harus dibakar akibat bidaah terhadap agama Kristen. Awalnya, pada tahun 1509, biarawan Pfefferkorn telah mendapatkan izin dari Maximilian I, Kaisar Romawi Suci (1486–1519), untuk membakar semua salinan Talmud di Kekaisaran Romawi Suci. Epistolæ Obscurorum Virorum merupakan satir argumen-argumen sang biarawan yang berupaya mendukung pembakaran karya-karya yang tidak sesuai dengan ajaran Kristen.

Pada abad ke-18, para filsuf Abad Pencerahan menggunakan istilah "obskurantis" untuk semua musuh pencerahan intelektual dan penyebaran pengetahuan. Pada abad ke-19, untuk membedakan antara ragam-ragam obskurantisme di dalam bidang metafisika dan teologi dari obskurantisme yang lebih "halus" di dalam filsafat kritis Immanuel Kant, Friedrich Nietzsche berkata: "Unsur penting dalam seni hitam obskurantisme bukanlah upaya untuk menggelapkan pemahaman individual, tetapi ingin menggelapkan gambaran kita atas dunia, serta menggelapkan gagasan kita mengenai eksistensi."[2]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Oxford English Dictionary (Edisi 3rd). Oxford University Press. 2004. Opposition to inquiry, enlightenment, or reform ...
  2. ^ Nietzsche, F. (1878) Human, All Too Human Vol. II, Part 1, 27. Cambridge University Press; 2 edition (13 November 1996). ISBN 978-0-521-56704-6
Ikon rintisan

Artikel bertopik filsafat ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Obskurantisme&oldid=17371592"
Kategori:
  • Teori filsafat
  • Pengetahuan
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Galat CS1: periode diabaikan
  • Semua artikel rintisan
  • Rintisan bertopik filsafat
  • Semua artikel rintisan September 2020

Best Rank
More Recommended Articles