More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Ontologi - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Ontologi - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ontologi

  • Afrikaans
  • አማርኛ
  • العربية
  • Asturianu
  • Azərbaycanca
  • Беларуская
  • Български
  • বাংলা
  • Bosanski
  • Català
  • کوردی
  • Čeština
  • Чӑвашла
  • Cymraeg
  • Dansk
  • Deutsch
  • Zazaki
  • Ελληνικά
  • English
  • Esperanto
  • Español
  • Eesti
  • Euskara
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • Frysk
  • Gaeilge
  • 贛語
  • Kriyòl gwiyannen
  • Galego
  • Hausa
  • עברית
  • हिन्दी
  • Hrvatski
  • Magyar
  • Հայերեն
  • Interlingua
  • Ido
  • Íslenska
  • Italiano
  • 日本語
  • Patois
  • ქართული
  • Qaraqalpaqsha
  • Taqbaylit
  • Gĩkũyũ
  • Қазақша
  • 한국어
  • Кыргызча
  • Latina
  • Lëtzebuergesch
  • Ladin
  • Lietuvių
  • Latviešu
  • Malagasy
  • Minangkabau
  • Македонски
  • Bahasa Melayu
  • မြန်မာဘာသာ
  • Plattdüütsch
  • नेपाल भाषा
  • Nederlands
  • Norsk bokmål
  • Occitan
  • Oromoo
  • ਪੰਜਾਬੀ
  • Polski
  • پښتو
  • Português
  • Română
  • Русский
  • Sicilianu
  • سنڌي
  • Srpskohrvatski / српскохрватски
  • Simple English
  • Slovenčina
  • Slovenščina
  • Shqip
  • Српски / srpski
  • Svenska
  • Kiswahili
  • தமிழ்
  • Тоҷикӣ
  • ไทย
  • Tagalog
  • Türkçe
  • Українська
  • اردو
  • Tiếng Việt
  • Winaray
  • 吴语
  • 中文
  • 閩南語 / Bân-lâm-gí
  • 粵語
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ontologi merupakan salah satu kajian filsafat yang paling kuno dan berasal dari Yunani. Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang bersifat konkret. Tokoh Yunani yang memiliki pandangan yang bersifat ontologis dikenal seperti Thales, Plato, dan Aristoteles. Pada masanya, kebanyakan orang belum membedakan antara penampakan dengan kenyataan. Thales terkenal sebagai filsuf yang pernah sampai pada kesimpulan bahwa air merupakan substansi terdalam yang merupakan asal mula segala sesuatu. Namun yang lebih penting ialah pendiriannya bahwa mungkin sekali segala sesuatu itu berasal dari satu substansi belaka (sehingga sesuatu itu tidak bisa dianggap ada berdiri sendiri). Ontologi adalah bidang filsafat yang paling sukar, ilmu membatasi diri pada kajian yang bersifat empiris, maka ilmu membuat beberapa asumsi (andaian) mengenai objek itu. Bisa diartikan juga ontologi merupakan ilmu hakekat yang menyelidiki alam nyata ini dan bagaimana keadaaan yang sebenarnya.[1]

Hakikat kenyataan atau realitas memang bisa didekati ontologi dengan dua macam sudut pandang:

  1. kuantitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan itu tunggal atau jamak?
  2. Kualitatif, yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan (realitas) tersebut memiliki kualitas tertentu, seperti misalnya daun yang memiliki warna kehijauan, bunga mawar yang berbau harum.

Berdasarkan objek yang ditelaah dalam ilmu pengetahuan dua macam: [2]

  1. Objek material (obiectum materiale, material object) ialah seluruh lapangan atau bahan yang dijadikan objek penyelidikan suatu ilmu.
  2. Objek Formal (obiectum formale, formal object) ialah penentuan titik pandang terhadap objek material).[2]

Secara sederhana ontologi bisa dirumuskan sebagai ilmu yang mempelajari realitas atau kenyataan konkret secara kritis.

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Ilmu pengetahuan mempunyai tiga komponen sebagai tiang penyangga tubuh pengetahuan, yakni ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ontologi berasal dari kata "Ontos" artinya "yang ada". Singkatnya ontologi mengenai pertanyaan apa, epistemologi mengenai pertanyaan bagaimana, dan aksiologi mengenai pertanyaan untuk apa.[3]

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah ontologi adalah cabang ilmu filsafat yang berhubungan dengan hakikat hidup.[4] Webster's Third New International Dictionary daring mendefinisikan ontologi sebagai ilmu cabang metafisika khusus mempelajari sifat dan hubungan makhluk. Dapat pula didefinisikan sebagai teori tertentu tentang sifat makhluk atau jenis hal yang memiliki keberadaan.[5] Teori tentang jenis entitas dan khususnya jenis entitas abstrak yang harus diterima dalam sistem bahasa". Secara harfiah, kata Ontologi berasal dari bahasa Yunani: òn berarti: "ada", atau òntos artinya: "keberadaan", dan lògos, artinya: "pemikiran",[6] tetapi dapat juga diturunkan secara eksplisit dari (entitas) yang ditafsirkan secara beragam menurut sudut pandang filosofis yang berbeda.[1]

Aliran

[sunting | sunting sumber]

Beberapa aliran dalam bidang ontologi, yakni monisme, dualisme, pluralisme, materialisme, idealisme, naturalisme, positivisme logis, dan agnostisisme.[7]

Monisme

[sunting | sunting sumber]

Monisme adalah aliran yang mempercayai bahwa hakikat dari segala sesuatu yang ada adalah satu saja, baik yang asa itu berupa materi maupun rohani yang menjadi sumber dominan dari yang lainnya. Para filosof pra-Socrates seperti Thales, Demokritos, dan Anaximander termasuk dalam kelompok Monisme, selain juga Plato dan Aristoteles. Sementara filosof Modern seperti I. Kant dan Hegel adalah penerus kelompok Monisme, terutama pada pandangan idealisme mereka.[butuh rujukan]

Ontologi merupakan salah satu di antara lapangan-lapangan penyelidikan filsafat yang paling kuno. Pertama kali diperkenalkan oleh filosof Yunani bernama Thales atas pernungannya terhadap air yang terdapat dimana-mana, dan sampai pada kesimpulan bahwa “air merupakan substansi terdalam yang merupakan asal mula dari segala sesuatu”. Yang penting bagi kita bukanlah mengenai kesimpulannya tersebut melainkan pendiriannya bahwa mungkin segala sesuatu berasal dari satu substansi saja.[butuh rujukan]

Dualisme

[sunting | sunting sumber]

Dualisme meyakini sumber asal segala sesuatu terdiri dari dua hakikat, yaitu materi (jasad) dan jasmani (spiritual). Kedua macam hakikat itu masing-masing bebas dan berdiri sendiri, sama-sama abadi dan azali. Perhubungan antara keduanya itulah yang menciptakan kehidupan dalam alam ini. Contoh yang paling jelas tentang adanya kerja sama kedua hakikat ini ialah dalam diri manusia.[7]

Descartes adalah contoh filosof Dualis dengan istilah dunia kesadaran (rohani) dan dunia ruang (kebendaan). Aristoteles menamakan kedua hakikat itu sebagai materi dan forma (bentuk yang berupa rohani saja). Umumnya manusia dengan mudah menerima prinsip dualisme ini, karena kenyataan lahir dapat segera ditangkap panca indera kita, sedangkan kenyataan batin dapt segera diakui adanya dengan akal dan perasaan hidup.[butuh rujukan]

Materialisme

[sunting | sunting sumber]

Materialisme menganggap bahwa yang ada hanyalah materi. Roh, kesadaran dan jiwa yang merupakan bagian dari pikiran dianggap dalam teori materialisme sebagai sesuatu yang bukan kenyataan. Materialisme menganggap bahwa pikiran hanyalah bentuk dari pergerakan suatu materi.[8] Pergerakan ini terjadi dengan suatu cara tertentu.[butuh rujukan]

Materialisme terkadang disamakan orang dengan naturalisme. Namun sebenarnya terdapat perbedaan antara keduanya. Naturalisme merupakan aliran filsafat yang menganggap bahwa alam saja yang ada, yang lainnya di luar alam tidak ada. (Tuhan yang di luar alam tidak ada). Sedangkan yang dimaksud alam (natural) disana ialah segala-galanya meliputi benda dan roh. Sebaliknya materialisme menganggap roh adalah kejadian dari benda, jadi tidak sama nilainya dengan benda.[butuh rujukan]

Filsafat Yunani yang pertama kali muncul juga berdasarkan materialisme, mereka disebut filsafat alam. Mereka menyelidiki asal-usul kejadian alam ini pada unsur-unsur kebendaan yang pertama. Thales (625-545 s.M) menganggap bahwa unsur asal itu air. Anaximandros (610-545 s.M) menganggap bahwa unsur asal itu apeiron yakni suatu unsur yang tak terbatas. Anaximenes (585-528 s.M) menganggap bahwa unsur asal itu udara. Dan tokoh yang terkenal dari aliran ini adalah Demokritos (460-360 s.M) menggap bahwa hakikat alam ini merupakan atom-atom yang banyak jumlahnya tak dapat dihitung dan sangat halus. Atom-atom itulah yang menjadi asal kejadian peristiwa alam. Pada Demokritos inilah tampak pendapat materialisme klasik yang lebih tegas.[9]

Idealisme

[sunting | sunting sumber]

Idealisme merupakan lawan dari materialisme yang juga dinamakan spiritualisme. Aliran menganggap bahwa hakikat kenyataan yang beraneka warna itu semua berasal dari roh (sukma) atau yang sejenis dengan itu. Intinya sesuatu yang tidak berbentuk dan yang tidak menempati ruang. Menurut aliran ini materi atau zat itu hanyalah suatu jenis daripada penjelmaan roh. Alasan yang terpenting dari aliran ini adalah “manusia menganggap roh lebih berharga, lebih tinggi nilainya dari materi bagi kehidupan manusia. Roh dianggap sebagai hakikat yang sebenarnya, sehingga materi hanyalah badannya, bayangan atau penjelmaan saja.[10]

Agnostisisme

[sunting | sunting sumber]

Agnostisisme adalah paham yang mengingkari bahwa manusia mampu mengetahui hakikat yang ada baik yang berupa materi ataupun yang ruhani. Aliran ini juga menolak pengetahuan manusia tentang hal yang transenden. Contoh paham Agnostisisme adalah para filosof Eksistensialisme, seperti Jean Paul Sartre yang juga seorang Ateis. Sartre menyatakan tidak ada hakikat "ada" manusia, tetapi yang ada adalah "keberadaan"-nya.[butuh rujukan]

Istilah istilah terpenting yang terkait dengan ontologi adalah:[butuh rujukan]

  • yang-ada
  • kenyataan/realitas
  • eksistensi
  • esensi
  • substansi
  • perubahan
  • tunggal
  • jamak

Ontologi ini pantas dipelajari bagi orang yang ingin memahami secara menyeluruh tentang dunia ini dan berguna bagi studi ilmu-ilmu empiris (misalnya antropologi, sosiologi, ilmu kedokteran, ilmu budaya, fisika, ilmu teknik dan sebagainya).[11]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Theory and History of Ontology

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b Huda, Sholihul (2023). Dasar-Dasar Filsafat Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Samudra Biru. hlm. 13. ISBN 978-623-261-617-2. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  2. ^ a b Juairiah, Juairiah (2020-06-24). "ANALISIS ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN AKSIOLOGI ILMU PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI (Sebuah Kajian Filsafat Ilmu dan Keislaman)". Pustaka Karya : Jurnal Ilmiah Ilmu Perpustakaan dan Informasi. 8 (1): 46. doi:10.18592/pk.v7i15.3758. ISSN 2723-7699.
  3. ^ Azwar, Welhendri; Muliono (2021). Filsafat Ilmu Cara Mudah Memahami Filsafat Ilmu. Jakarta: Prenada Media. hlm. 23. ISBN 9786232180086.
  4. ^ "ontologi". kbbi.kemdikbud.go.id. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Diakses tanggal 2021-12-31.
  5. ^ "ontology". merriam-webster.com (dalam bahasa Inggris). Webster New International Dictionary Daring. Diakses tanggal 2021-12-30.
  6. ^ Sawir, Muhammad (2021). Ilmu Administrasi Dan Analisis Kebijakan Publik Konseptual Dan Praktik. Sleman, Yogyakarta: Deepublish. hlm. 15. ISBN 9786230231803. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  7. ^ a b "ONTOLOGI". uin-malang.ac.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2023-01-31.
  8. ^ Yunus, Firdaus M. (September 2019). Amin, Husna (ed.). Materialisme (PDF). Banda Aceh: PT. Bambu Kuning Utama. hlm. 3. ISBN 978-623-91121-8-9. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  9. ^ Huda, Sholihul (2023). Dasar-Dasar Filsafat Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Samudra Biru. hlm. 16. ISBN 978-623-261-617-2. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  10. ^ Jumadi (2017). Perkembangan Filsafat Abad Modern. Diterjemahkan oleh Dewanti, Nur Laila Khurnia. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. hlm. 51. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  11. ^ Endraswara, Suwardi (2021). Filsafat Ilmu (Edisi Revisi). Yogyakarta: CAPS (Center of Academic Publishing Service). hlm. 97. ISBN 978-602-9324-97-6. Pemeliharaan CS1: Status URL (link)
  • l
  • b
  • s
Metafisika
Metafisikawan
  • Parmenides
  • Plato
  • Aristoteles
  • Plotinus
  • Duns Scotus
  • Thomas Aquinas
  • Francisco Suárez
  • Nicolas Malebranche
  • René Descartes
  • John Locke
  • David Hume
  • Thomas Reid
  • Immanuel Kant
  • Isaac Newton
  • Arthur Schopenhauer
  • Baruch Spinoza
  • Georg W. F. Hegel
  • George Berkeley
  • Gottfried Wilhelm Leibniz
  • Henri Bergson
  • Friedrich Nietzsche
  • Charles Sanders Peirce
  • Joseph Maréchal
  • Ludwig Wittgenstein
  • Martin Heidegger
  • Alfred N. Whitehead
  • Bertrand Russell
  • Dorothy Emmet
  • G. E. Moore
  • Jean-Paul Sartre
  • Gilbert Ryle
  • Hilary Putnam
  • P. F. Strawson
  • R. G. Collingwood
  • Adolph Stöhr
  • Rudolf Carnap
  • Saul Kripke
  • Willard V. O. Quine
  • G. E. M. Anscombe
  • Donald Davidson
  • Michael Dummett
  • David Malet Armstrong
  • David Lewis
  • Alvin Plantinga
  • Peter van Inwagen
  • Derek Parfit
  • lihat selengkapnya ...
Teori-teori
  • Teori objek abstrak
  • Teori aksi
  • Antirealisme
  • Determinisme
  • Dualisme
  • Enaktivisme
  • Esensialisme
  • Eksistentialisme
  • Kehendak bebas
  • Idealisme
  • Libertarianisme
  • Kebebasan
  • Materialisme
  • Makna kehidupan
  • Monisme
  • Naturalisme
  • Nihilisme
  • Fenomenalisme
  • Realisme filosofis
  • Fisikalisme
  • Metafisika kualitas Pirsig
  • Idealisme platonik
  • Relativisme
  • Realisme ilmiah
  • Solipsisme
  • Subjektivisme
  • Teori substansi
  • Jenis teori
Konsep-konsep
  • Objek abstrak
  • Anima mundi
  • Keberadaan
  • Kategori keberadaan
  • Kausalitas
  • Pilihan
  • Cogito ergo sum
  • Konsep
  • Kognisi menubuh
  • Entitas
  • Esensi
  • Eksistensi
  • Pengalaman
  • Abstraksi hipostatik
  • Gagasan
  • Identitas
  • Identitas dan perubahan
  • Informasi
  • Pencerahan
  • Kecerdasan
  • Intensi
  • Modalitas linguistik
  • Materi
  • Makna
  • Memetika
  • Representasi mental
  • Budi
  • Gerakan
  • Kepentingan
  • Pendapat
  • Objek
  • Pola
  • Persepsi
  • Tubuh fisik
  • Prinsip
  • Kekayaan
  • Qualia
  • Kualitas
  • Realitas
  • Jiwa
  • Subjek
  • Bentuk substansi
  • Pikiran
  • Waktu
  • Kebenaran
  • Pembedaan jenis
  • Universal
  • Tak terobservasi
  • Nilai
  • lihat selengkapnya ...
Topik terkait
  • Aksiologi
  • kosmologi
  • Epistemologi
  • Metafisika feminis
  • Penafsiran mekanika quantum
  • Meta-
  • Ontologi
  • Filsafat budi
  • Filsafat psikologi
  • Filsafat diri
  • Filsafat ruang dan waktu
  • Teleologi
  • Fisika teoretis
  • Category Kategori
  • Portal Portal
Pengawasan otoritas Sunting ini di Wikidata
Umum
  • Integrated Authority File (Jerman)
Perpustakaan nasional
  • Spanyol
  • Prancis (data)
  • Amerika Serikat
  • Latvia
  • Jepang
  • Republik Ceko
Lain-lain
  • Faceted Application of Subject Terminology
  • Microsoft Academic
  • Encyclopedia of Islam


Ikon rintisan

Artikel bertopik filsafat ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ontologi&oldid=27569211"
Kategori:
  • Ontologi
  • Filsafat makna
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Pemeliharaan CS1: Status URL
  • Galat CS1: parameter kosong tidak dikenal
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • Semua artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
  • Artikel dengan pernyataan yang tidak disertai rujukan
  • Artikel Wikipedia dengan penanda GND
  • Artikel Wikipedia dengan penanda BNE
  • Artikel Wikipedia dengan penanda BNF
  • Artikel Wikipedia dengan penanda LCCN
  • Artikel Wikipedia dengan penanda LNB
  • Artikel Wikipedia dengan penanda NDL
  • Artikel Wikipedia dengan penanda NKC
  • Artikel Wikipedia dengan penanda FAST
  • Artikel Wikipedia dengan penanda MA
  • Artikel Wikipedia dengan penanda TDVİA
  • Semua artikel rintisan
  • Semua artikel rintisan selain dari biografi
  • Rintisan bertopik filsafat
  • Semua artikel rintisan Juli 2025

Best Rank
More Recommended Articles