More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Pangeran Surowiyoto - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pangeran Surowiyoto - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pangeran Surowiyoto

Tambah pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pangeran Surowiyoto atau Surawiyata alias Raden Kikin atau lebih dikenal dengan sebutan Pangeran Sekar Seda ing Lepen (artinya: "Bunga yang gugur di Sungai") adalah merupakan seorang Adipati di wilayah Babagan Caruban Lasem yang memerintah pada pertengahan abad ke-16, ia juga merupakan Putra Mahkota dari Kesultanan Demak. Riwayat mengenai Pangeran Surowiyoto tercantum dalam beberapa serat dan babad yang ditulis ulang pada periode bahasa Jawa Baru (abad ke-19), seperti Babad Tanah Jawi, Babad Lasem dan Babad Demak. Makam Pangeran Surowiyoto berada di Desa Gedong Mulyo Kecamatan Lasem, Kabupaten Rembang. Disini beliau juga dikenal dengan sebutan seorang Raja Tanpa Mahkota

Silsilah

[sunting | sunting sumber]

Menurut Serat dan babad, Pangeran Surowiyoto lahir di Lasem pada tahun 1477 adalah putra pertama dari Raden Fatah Sultan Demak. Ibunya adalah Retna Ayu Kumala Puteri dari Dyah Ranawijaya, Isterinya Bernama Raden Ayu Sholihah/Dewi Panggung Cucu dari Raden Rahmat atau Sunan Ampel, anak dari pasangan Pangeran Wironegoro adipati Lasem dengan Nyai Ageng Malokha alias Syari'ah, sehingga Pangeran Surowiyoto juga mewarisi kedudukan Ibu nya sebagai Adipati Jipang. Pangeran Surowiyoto juga memiliki seorang adik perempuan bernama Ratu Mas Wulan yang menjadi menantu dari Syarif Hidayatulloh alias Sunan Gunung Jati Cirebon.

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 1521 suami dari anak pertama Raden Fatah yang bernama Pati Unus (orang Portugis menyebutnya Pate Unus, dikenal juga sebagai Pangeran Sabrang Lor anak dari Raja Adipati Jepara Mohammad Yunus, melakukan penyerangan ke Portugis di Malaka. Pati Unus gugur dalam perang. Dikisahkan bahwa Trenggana adik dari Pate Unus berebut takhta dengan Pangeran Surowiyoto alias R. Kikin.

Pangeran Surowiyoto atau Raden Kikin memiliki 2 orang putra yang bernama R. Arya Penangsang dan R. Arya Mataram, sedangkan Trenggana memiliki putra pertama bernama R. Mukmin atau yang disebut juga sebagai Sunan Prawoto . Putra Pertama Trenggana Raden Mukmin dikisahkan membunuh Raden Kikin sepulang sholat Jumat di tepi sebuah sungai di Lasem dengan menggunakan keris Kyai Setan Kober milik Sunan Kudus yang diambilnya secara diam - diam. Kematian Pangeran Surowiyoto Sang Putra Mahkota membuat Trenggana menjadi Sultan ketiga dari Kerajaan Demak. Sejak itu Pangeran Surowiyoto atau Raden Kikin dikenal dengan sebutan Pangeran Sekar Seda ing Lepen, artinya "Bunga yang gugur di sungai".

Pustaka

[sunting | sunting sumber]
  • Babad Tanah Jawi, Mulai dari Nabi Adam Sampai Tahun 1647. (terj.). 2007. Yogyakarta: Narasi
  • H.J.de Graaf dan T.H. Pigeaud. 2001. Kerajaan-Kerajaan Islam Pertama di Jawa. Terj. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti
  • Pra. Barik Barliyan Surowiyoto, SH.

Yayasan Keraton Djipang

Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pangeran_Surowiyoto&oldid=27567714"
Kategori:
  • Pangeran

Best Rank
More Recommended Articles