Pariwisata alternatif
Artikel ini kekurangan informasi dan perlu dikembangkan agar memenuhi standar Wikipedia.(April 2025) |
![]() | Artikel ini memiliki beberapa masalah. Tolong bantu memperbaikinya atau diskusikan masalah-masalah ini di halaman pembicaraannya. (Pelajari bagaimana dan kapan saat yang tepat untuk menghapus templat pesan ini)
|
Pariwisata alternatif merupakan produk wisata atau layanan wisata tertentu yang berbeda dari pariwisata massal, baik dari segi penawaran, cara pengelolaan, maupun sumber daya manusia yang terlibat di dalamnya. Pariwisata alternatif bertujuan untuk memperbaiki dampak negatif pada lingkungan sebagai dampak dari adanya pembangunan massal. Dengan adanya pariwisata alternatif, potensi dari suatu daerah diharapkan dapat dimanfaatkan secara optimal, sehingga memberikan hasil dan manfaat bagi generasi selanjutnya.[1]
Pariwisata alternatif menekankan berbagai nilai seperti nilai alam, sosial, serta komunitas yang memungkinkan interaksi positif, juga pengalaman berharga yang bisa dibagikan antara wisatawan maupun tuan rumah. Contoh julukan lain untuk pariwisata alternatif ini antara lain yaitu pariwisata cerdas dan pariwisata motivasi. Selain itu, pariwisata alternatif juga dipandang sebagai pendekatan yang sejalan dengan konsep pariwisata berbasis komunitas dan ekowisata karena sama-sama menekankan keberlanjutan lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan kualitas pengalaman daripada kuantitas pengunjung. Dengan demikian pengalaman yang “dibagikan” antara wisatawan dan tuan rumah menjadi pengalaman berharga yang memberi nilai edukatif, sosial, dan ekonomi jangka panjang bagi kedua belah pihak.[2]
Aktivitas pariwisata alternatif
Pariwisata alternatif menawarkan sesuatu yang berbeda dari pariwisata konvensional yang identik dengan pariwisata massal. aktivitasnya memberikan dampak bagi lingkungan maupun bagi para individunya.[3] Adapun contoh aktivitas pariwisata alternatif adalah sebagai berikut.
Referensi
- ^ Andiani, Nyoman Dini (2015). "Pengembangan Pariwisata Alternatif Melalui Pemanfaatan Potensi Budaya di Kabupaten Buleleng". Jurnal Ilmiah Pariwisata-STP Trisakti. 20 (3).
- ^ Pakpahan, Rosdiana (2018-06-28). "Implementasi Prinsip Pariwisata Berbasis Komunitas Dalam Pengembangan Desa Wisata Nglinggo Yogyakarta". Barista : Jurnal Kajian Bahasa dan Pariwisata (dalam bahasa Inggris). 5 (1): 103–116. ISSN 2622-5999.
- ^ Satriawati, Zahrotun (2023). "KAJIAN MINAT MASYARAKAT TERHADAP PARIWISATA ALTERNATIF DAN WISATA PEDESAAN MELALUI GOOGLE TRENDS". Kepariwisataan : Jurnal Ilmiah. 17 (1).