Pelita Indonesia Djaya

PT Pelita Indonesia Djaya
Nama dagang	Pelni Services
Nama sebelumnya	PT Pelita Indonesia Djaya Corporation (1969-2001)
Jenis perusahaan	Perseroan terbatas
Industri	Penyantunan
Didirikan	29 September 1969; 55 tahun lalu
Kantor pusat	Jakarta Pusat, DKI Jakarta
Wilayah operasi	Indonesia
Tokoh kunci	Sukendra; (Direktur Utama); Mardiyanto; (Komisaris Utama)
Produk	Kapal pinisi dan hotel
Merek	Bahtera; Surya; Arunika;
Jasa	Pengamanan, pembersihan, perbaikan, dan pengelolaan fasilitas kapal; Penyediaan bahan makanan; Penyediaan tenaga kerja alih daya; Penyewaan kendaraan bermotor; ITSM; Pergudangan; Bongkar muat;
Pendapatan	Rp 457,529 miliar (2022)
Laba operasi	Rp 26,728 miliar (2022)
Laba bersih	Rp 25,925 miliar (2022)
Total aset	Rp 333,349 miliar (2022)
Total ekuitas	Rp 186,926 miliar (2022)
Pemilik	Pelayaran Nasional Indonesia
Karyawan	1.492 (2022)
Anak usaha	PT Pelita Bandar Nasional
Situs web	www.pelniservices.co.id

PT Pelita Indonesia Djaya (berbisnis dengan nama Pelni Services) adalah anak usaha dari Pelni yang menyediakan berbagai layanan pendukung pelayaran.^[2]

Sejarah

Perusahaan ini didirikan oleh Pelni pada bulan September 1969 dengan nama PT Pelita Indonesia Djaya Corporation. Pada tahun 1970, pemerintah Indonesia menetapkan perusahaan ini sebagai sebuah persero, karena perusahaan ini didirikan dengan menggunakan modal milik negara yang ditanam di Pelni.^[3] Pada tahun 1984, pemerintah resmi menyerahkan seluruh saham perusahaan ini ke Pelni.^[4] Pada bulan Juni 1989, perusahaan ini mendirikan Pelita Bandar Nasional untuk berbisnis di bidang bongkar muat.

Pada bulan September 2001, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang. Pada bulan September 2014, perusahaan ini mulai menggunakan nama dagang "Pelni Services" untuk menegaskan statusnya sebagai anak usaha dari Pelni.^[2] Pada bulan Juli 2019, perusahaan ini mulai mengoperasikan satu unit kapal pinisi yang dapat disewa untuk berlayar di sekitar Labuan Bajo.^[5] Pada bulan Juni 2021, perusahaan ini menjalin kerja sama dengan Food Station Tjipinang mengenai penyediaan bahan makanan untuk kapal-kapal milik Pelni.^[6]

Referensi

^ ^a ^b "Komisaris & Direksi". PT Pelita Indonesia Djaya. Diakses tanggal 30 Januari 2024.
^ ^a ^b ^c ^d ^e ^f ^g ^h "Laporan Tahunan 2022" (PDF). PT Pelita Indonesia Djaya. Diakses tanggal 30 Januari 2024.
^ "Peraturan Pemerintah nomor 37 tahun 1970" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 30 Maret 2024.
^ "Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 1984" (PDF). Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Diakses tanggal 30 Maret 2024.
^ Pratama, Akhdi Martin (23 Juli 2019). "Pelni Incar Pendapatan Rp 1 Miliar dari Pengoperasian Kapal Wisata di Labuan Bajo". Kompas. Diakses tanggal 30 Maret 2024.
^ Paat, Yustinus (9 Juni 2021). "PT Food Station Siap Pasok Logistik untuk Kapal dan Karyawan Pelni". Investor.id. Diakses tanggal 30 Maret 2024.

[direksi-1] "Komisaris & Direksi". PT Pelita Indonesia Djaya. Diakses tanggal 30 Januari 2024.

[annual-2] ^ ^a ^b ^c ^d ^e ^f ^g ^h "Laporan Tahunan 2022" (PDF). PT Pelita Indonesia Djaya. Diakses tanggal 30 Januari 2024.

[pidc-3] "Peraturan Pemerintah nomor 37 tahun 1970" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 30 Maret 2024.

[pelni-4] "Peraturan Pemerintah nomor 16 tahun 1984" (PDF). Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia. Diakses tanggal 30 Maret 2024.

[bajo-5] Pratama, Akhdi Martin (23 Juli 2019). "Pelni Incar Pendapatan Rp 1 Miliar dari Pengoperasian Kapal Wisata di Labuan Bajo". Kompas. Diakses tanggal 30 Maret 2024.

[fs-6] Paat, Yustinus (9 Juni 2021). "PT Food Station Siap Pasok Logistik untuk Kapal dan Karyawan Pelni". Investor.id. Diakses tanggal 30 Maret 2024.

[1]

[2]

[3]

[4]

[5]

[6]