More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Pemakaman Banyusumurup - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pemakaman Banyusumurup - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pemakaman Banyusumurup

  • Jawa
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pemakaman Banyusumurup adalah kompleks pemakaman yang berlokasi di Dusun Banyusumurup, Kelurahan Girirejo, Kapanewon Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Berjarak sekitar 2 km ke sebelah tenggara dari kompleks pemakaman raja-raja keturunan Mataram, Imogiri.

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Pemakaman Banyusumurup merupakan lokasi penguburan orang-orang penting dan masih kalangan berdarah biru yang dianggap membangkang atau melawan raja berkuasa[1], khususnya Amangkurat Tegalwangi I

Kompleks

[sunting | sunting sumber]

Pemakaman tersebut mula-mula dipakai untuk mengebumikan Pangeran Pekik asal Surabaya, beserta para anak dan bawahannya setelah dihukum mati oleh Amangkurat I pada 21 Februari 1659[2].

Diantara 52 nisan yang ada di situ, terdapat 32 yang berkaitan dengan Pangeran Pekik.

  1. Pangeran Pekik
  2. Ratu Pandhansari
  3. Putra Raja yang masih kecil
  4. Pangeran Lamongan
  5. RAy Tyutang
  6. RAy Kleting Wulung
  7. RAy Jambul
  8. KGP Timur
  9. Pangeran Demang
  10. Ratu Lembah
  11. Raden Kertonegoro
  12. Singolesono
  13. Martapuro
  14. Kertonadi
  15. Wongsokusumo
  16. Jagaraga
  17. Cokronogoro
  18. Singorowo
  19. Janarutro
  20. Tomo
  21. Pawiro Tarung
  22. Hanggajoyo
  23. Raden Tondo
  24. Raden Lamongan
  25. Kertopuro
  26. Koryonegoro
  27. Wirokusumo
  28. Irawongso
  29. Wongsocitro
  30. Wirosari
  31. Aryo Kusumo
  32. Atmojo Kusumo

Setelah itu, Banyusumurup juga dipakai untuk mengebumikan orang-orang yang berkhianat, memberontak, atau anti terhadap penguasa, yang masih berasal dari golongan sentono dalem (keluarga). Di antaranya adalah:

  • Roro Oyi, putri asal Surabaya yang direncanakan untuk dipinang Amangkurat I, antara 1668-1670.[3]
  • Prawirodirjo III yang didakwa berontak terhadap Belanda, 1810. Namun makam Prawirodirjo dipindahkan ke Magetan pada tahun 1957, ditempatkan di samping makam istrinya, Maduretno.[4]
  • Danurejo II, dihukum mati di dalam keraton Yogyakarta pada tanggal 28 Oktober 1811[5] kemudian dipindahkan ke Mlangi pada 1865.[6]
  • Raden Tumenggung Danukusumo I, ayah dari Danurejo II, dihukum gantung saat diasingkan menuju Pacitan, 15 Januari 1812. Kemudian dipindahkan ke Mlangi pada tahun 1812.[6]
  • Pangeran Joyokusumo I dan kedua putranya, Joyokusumo II dan Atmokusumo, yang berpihak pada Pangeran Diponegoro[7]. Tewas di Kelurahan Senggir, Kulonprogo pada 21 September 1829 dan kepalanya dipenggal oleh Tumenggung Cokrojoyo dan dibawa ke Jenderal De Kock di Magelang. Kepalanya dikebumikan di Banyusumurup[8] dan badannya dikebumikan di Senggir.[9]

Bangunan

[sunting | sunting sumber]

Kompleks Makam Banyusumurup terdiri atas dua halaman yang masing-masing dikelilingi tembok bata dan berdenah empat persegi panjang, dengan arah utara selatan.

Halaman I

[sunting | sunting sumber]

Berukuran panjang 37 m, lebar 24 m, tinggi 2, 75 m dan terdapat regol yang tinggi sampai ujung atap. Regol ini selalu ditutup dan dibuka hanya bila ada peziarah datang. Pada halaman I ini terdapat 52 makam, diantaranya makam Pangeran Pekik, Pangeran Lamongan, Rara Oyi, Pangeran Timur, kerabat dan pengikut Pangeran Pekik.

Halaman II

[sunting | sunting sumber]

Berukuran panjang 20,3 m, lebar 19,5 m dan ukuran regol sama dengan halaman I. Halaman II ini berada di luar halaman I, yaitu di sisi selatan bagian barat. Di halaman II terdapat dua bangunan yang terletak di sisi utara dan selatan yang disebut bale panyerenan, yaitu tempat untuk meletakkan jenazah sebelum dimakamkan dan tempat menunggu para peziarah.

Cagar Budaya

[sunting | sunting sumber]

Kompleks Makam Banyusumurup sudah ditetapkan sebagai Situs Cagar Budaya berdasarkan UU No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya dengan Peraturan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Republik Indonesia No. PM.89/PW.007/ MKP/2011[10].

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Kesunyian di Lembah Makam Para Hukuman Raja - Tribun Jogja". Tribun Jogja. Diakses tanggal 2018-03-05.
  2. ^ "Pangeran Pekik Korban Isu Konspirasi Pembunuhan Raja - Tribun Jogja". Tribun Jogja. Diakses tanggal 2018-03-14.
  3. ^ "Roro Oyi, Kisah Tragis Gadis Surabaya di Tangan Amangkurat I - Tribun Jogja". Tribun Jogja. Diakses tanggal 2018-03-14.
  4. ^ "Awan Gelap dan Kilatan Petir Iringi Pemindahan Makam Raden Ronggo Prawirodirdjo III - Tribun Jogja". Tribun Jogja. Diakses tanggal 2018-03-05.
  5. ^ R.,, Carey, P. B.; Bambang,, Murtianto,; Gramedia, PT. Takdir : riwayat Pangeran Diponogoro, 1785-1855. Jakarta. ISBN 9789797097998. OCLC 883389465. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Tanda baca tambahan (link)
  6. ^ a b 1948-, Carey, Peter (Peter B.R.),; M., Udiani, Christina; (Jakarta), Koninklijk Instituut voor Taal-, Land-, en Volkenkunde (KITLV) (2011). Kuasa ramalan Pangeran Diponegoro dan akhir tatanan lama di Jawa, 1785-1855 / Jilid 1. Jakarta: KITLV-Jakarta. ISBN 9789799103932. OCLC 781656725. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link) Pemeliharaan CS1: Tanda baca tambahan (link)
  7. ^ R., Carey, P. B. Kuasa ramalan : Pangeran Diponegoro dan akhir tatanan lama di Jawa, 1785-1855 (Edisi Cetakan pertama). Jakarta. ISBN 9799103959. OCLC 882551668
  8. ^ Carey, Peter (2017). Judul: Sisi Lain Diponegoro – Babat Kedung Kedo dan Historiografi Perang Jawa. Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 151. ISBN 978-602-424-680-8.
  9. ^ Media, Wisnu Wardhana - Harian Jogja Digital. "Makam Pangeran Joyokusumo Memprihatinkan". Harianjogja.com. Diarsipkan dari asli tanggal 2018-03-22. Diakses tanggal 2018-03-22.
  10. ^ https://budaya.data.kemdikbud.go.id/cagarbudaya/objek/KB001637
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pemakaman_Banyusumurup&oldid=27578038"
Kategori:
  • Galat CS1: nama berupa angka
  • Makam di Yogyakarta
Kategori tersembunyi:
  • Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list
  • Pemeliharaan CS1: Tanda baca tambahan
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Halaman yang menggunakan pranala magis ISBN

Best Rank
More Recommended Articles