More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Pemilihan umum Presiden Korea Selatan 2025 - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pemilihan umum Presiden Korea Selatan 2025 - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pemilihan umum Presiden Korea Selatan 2025

  • Català
  • Deutsch
  • Ελληνικά
  • English
  • Español
  • فارسی
  • Suomi
  • Français
  • עברית
  • Italiano
  • 日本語
  • Қазақша
  • 한국어
  • Bahasa Melayu
  • Polski
  • Português
  • Русский
  • Simple English
  • Українська
  • اردو
  • 中文
  • 閩南語 / Bân-lâm-gí
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pemilihan umum Presiden Korea Selatan 2025
Sebelum
2022
Sebelum
2030
3 Juni 2025
Jajak pendapat
Pemilih terdaftar44.391.871[1]
Kehadiran pemilih79,38% (Kenaikan 2.30)[2]
Kandidat
 
Calon Lee Jae-myung Kim Moon-soo Lee Jun-seok
Partai DP PPP RP
Suara rakyat 17.287.512[3] 14.395.638[3] 2.917.523[3]
Persentase 49,42%[3] 41,15%[3] 8,34%[3]
Peta persebaran suara
Hasil berdasarkan rekapitulasi tingkat kotamadya
Hasil berdasarkan rekapitulasi tingkat provinsi
Presiden petahana
Lee Ju-ho (pelaksana tugas)

Independen

Presiden terpilih

Lee Jae-myung
Partai Demokrat Korea

Pemilihan umum presiden sela diselenggarakan di Korea Selatan pada tanggal 3 Juni 2025.[4] Calon dari Partai Demokrat Korea dan mantan pemimpin partai Lee Jae-myung mengalahkan calon dari Partai Kekuatan Rakyat Kim Moon-soo, dan calon dari Partai Reformasi Lee Jun-seok.[5][6][7]

Sejak demokratisasi dan dibentuknya Republik Keenam Korea Selatan, ini menjadi pemilihan presiden kesembilan, pemilihan presiden kedua pasca pemakzulan presiden, dan yang pertama diadakan pada tahun yang berbeda dari yang dijadwalkan semula.[8] Awalnya dijadwalkan pada 3 Maret 2027, pemilihan umum tersebut dimajukan setelah pemakzulan dan pemecatan Yoon Suk Yeol.[9][10] Tanggal 3 Juni ditetapkan berdasarkan konstitusi Korea Selatan yang mengamanatkan agar pemilihan presiden harus diselenggarakan dalam waktu 60 hari sejak kekosongan jabatan presiden secara permanen, yang telah menjadi ketentuan sejak putusan Mahkamah Konstitusi pada 4 April untuk memperkuat mosi pemakzulan dari Majelis Nasional dan mencopot Yoon dari jabatannya. Kemudian, Pemerintah Korea Selatan mengumumkan bahwa tanggal pemilihan presiden ditetapkan pada 3 Juni.[11][12]

Lee, yang kalah tipis dalam Pemilihan presiden 2022 dari Yoon, kembali mencalonkan diri. Tingkat partisipasi pemilih mencapai 79,38%, yang menjadikannya sebagai tingkat partisipasi pemilih tertinggi sejak Pemilihan presiden 1997[13] Isu-isu kampanye meliputi darurat militer, konflik internal PPP, ekonomi, perumahan, polarisasi politik, tarif Amerika Serikat, kesetaraan gender, dan rendahnya tingkat kelahiran.

Latar Belakang

[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Pemakzulan Yoon Suk Yeol

Menyusul deklarasi darurat militer oleh Presiden Yoon Suk Yeol pada 3 Desember 2024, Majelis Nasional memilih untuk memakzulkannya pada 14 Desember 2024, dimana 204 dari 300 anggota parlemen mendukung mosi pemakzulan tersebut.[9][14] Pada tanggal 4 April 2025, Mahkamah Konstitusi Korea Selatan memperkuat mosi pemakzulan tersebut, mencopot Yoon dari jabatannya dan mengosongkan jabatan presiden. Berdasarkan konstitusi, pemilihan presiden harus diadakan dalam waktu 60 hari untuk menentukan pengganti tetap Yoon sebagai presiden ke-14 negara tersebut.[15][16][17] Pada tanggal 8 April, pelaksana tugas presiden Han Duck-soo mengumumkan bahwa pemilihan presiden akan dilaksanakan pada 3 Juni 2025.[18][19]

Sistem pemilihan

[sunting | sunting sumber]
Artikel utama: Pemilihan umum di Korea Selatan

Presiden Korea Selatan dipilih melalui sistem pemungutan suara satu putaran dengan pemenang suara terbanyak untuk masa jabatan lima tahun. Presiden petahana dan mantan presiden tidak memenuhi syarat untuk mencalonkan diri lagi.[8] Berbeda dengan pemilihan presiden yang dijadwalkan secara rutin, pemenang pilpres ini akan langsung menjabat setelah hasilnya diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum Nasional, tanpa adanya masa transisi dua bulan seperti biasanya.[20]

Kandidat yang terdaftar

[sunting | sunting sumber]
No. Kandidat Afiliasi Latar belakang
1 Lee Jae-myung Demokrat Pemimpin Partai Demokrat (2022–2025)
Anggota Majelis Nasional (sejak 2022)
Gubernur Provinsi Gyeonggi (2018–2021)
2 Kim Moon-soo Partai Kekuatan Rakyat Menteri Ketenagakerjaan (2024–2025)
Gubernur Provinsi Gyeonggi (2006–2014)
Anggota Majelis Nasional (1996–2006)
3 Lee Jun-seok Partai Reformasi Pemimpin Partai Reformasi (2021–2022)
Anggota Partai Reformasi (2024)
Anggota Majelis Nasional (sejak 2024)
4 Kwon Yeong-guk Partai Demokratik Buruh Pemimpin Partai Demokratik Buruh (sejak 2024)
5 Koo Ju-hwa Partai Persatuan Liberal Pengacara
Keluar dan mendukung Partai Kekuatan Rakyat pada 19 Mei 2025.
[21]
6 Hwang Kyo-ahn Independen Pelaksana Tugas Presiden Korea Selatan (2016–2017)
Perdana Menteri Korea Selatan (2015–2017)
Pemimpin Partai Kebebasan Korea (2019–2020)
Pemimpin Partai Persatuan Masa Depan (2020)

Keluar dan mendukung Partai Kekuatan Rakyat pada 1 Juni 2025.
[22]
7 Song Jin-ho Independen Pengusaha

Perkembangan Kampanye

[sunting | sunting sumber]

Calon Presiden dari Partai Demokrat Lee Jae-myung menghadapi masalah hukum yang dapat menghalanginya untuk terpilih sebagai presiden. Berdasarkan Undang-Undang Pemilihan Pejabat Publik, kandidat yang menerima denda lebih dari 1 juta won atau hukuman penjara dilarang menjabat sebagai pejabat publik selama lima dan 10 tahun.[23] Pada 23 Maret, Pengadilan Tinggi Seoul membatalkan keputusan sebelumnya yang menjatuhkan hukuman satu tahun penjara dengan masa percobaan dua tahun kepada Lee, sehingga memungkinkannya mencalonkan diri untuk jabatan publik lagi.[24] Namun, pada tanggal 2 Mei, kelayakannya diragukan ketika putusan cepat 10-2 dari Mahkamah Agung membatalkan pembebasan pengadilan yang lebih rendah, dan mengembalikan kasus tersebut ke Pengadilan Tinggi Seoul untuk disidang ulang.[25] Tanggal persidangan ulang awalnya ditetapkan pada 15 Mei, tetapi kemudian ditunda hingga 18 Juni, yang jatuh setelah tanggal pemilihan.[26]

Dua kandidat konservatif utama Han Duck-soo dan Kim Moon-soo diperkirakan akan bergabung di bawah satu tiket calon Presiden, tetapi hanya membuat sedikit kemajuan dalam melakukannya.[27] Han mengatakan bahwa dia tidak akan mendaftarkan pencalonannya sampai kesepakatan akhir dicapai dengan Kim mengenai satu kandidat capres dari PPP,[28] Sementara Kim mengklaim bahwa PPP dan ketuanya, Kwon Young-se, telah bergerak secara sepihak untuk menyatukan pencalonan tanpa berkonsultasi dengannya. Kim Jae-won, Kepala Staf Kim, juga menyatakan bahwa ada kemungkinan partai akan bergerak untuk mencabut pencalonan Kim jika ia tidak setuju untuk bersatu dengan Han.[29] Setelah pertemuan antara Han dan Kim berakhir tanpa kesepakatan pada tanggal 7 Mei, pemimpin partai PPP Kwon Sung-dong memulai aksi mogok makan dalam upaya mendorong satu pencalonan yang sama.[30]

Kim dan Han bertemu di depan umum pada tanggal 8 Mei di depan Aula Sidang Majelis Nasional, dalam sebuah pertemuan yang disiarkan di televisi yang terkadang menjadi sasaran ejekan. Tidak ada kesepakatan yang dicapai, dengan keduanya berpelukan dan menyatakan keputusan harus dibuat pada hari berikutnya. Kim mengusulkan kampanye dan survei selama satu minggu untuk memilih kandidat mana yang akan memimpin. Kweon menyebut Kim "menyedihkan" karena keinginannya untuk tetap berada dalam persaingan, sementara Kim terus mengutip PPP yang mencoba menyeretnya keluar dari persaingan setelah terpilih sebagai kandidat presiden kurang dari seminggu yang lalu, mempertanyakan inti dari proses tersebut.[31][32] Pada 9 Mei, Pengadilan Distrik Selatan Seoul menolak permintaan perintah pengadilan yang diajukan Kim agar dia diakui secara resmi sebagai kandidat PPP.[33] Pada hari yang sama, Kim kembali menolak gagasan penyatuan dalam sebuah konferensi pers, dan menyatakan bahwa ia akan jauh lebih kompetitif jika kepemimpinan PPP tidak "menyabotase" dirinya. Kwon menyatakan bahwa hal itu "mengecewakan", seraya mengatakan bahwa "seorang pemimpin sejati harus tahu bagaimana melepaskan." Kim tiba-tiba meninggalkan konferensi pers di tengah-tengah pernyataannya.[34]

PPP mengummkan pada 10 Mei bahwa mereka akan membatalkan pencalonan Kim dan sebagai gantinya mencalonkan Han pada konvensi darurat di hari yang sama. Kim mengisyaratkan tindakan balasan, dengan menyatakan bahwa "demokrasi partai telah mati" dan bahwa ia akan mengambil tindakan hukum terhadap partai tersebut.[35][36] Kemudian pada hari itu, anggota PPP menolak resolusi yang menunjuk Han sebagai kandidat partai setelah pemungutan suara seluruh partai, yang mengakibatkan pencalonan Kim dipulihkan.[37] Han menyampaikan permintaan maaf atas pertikaian di PPP.[38] Pada 11 Mei, Han secara resmi mengakhiri kampanyenya,[39] dan berjanji mendukung pencalonan Kim.[40] Dia menolak tawaran Kim untuk menjabat sebagai ketua tim kampanyenya.[41][42] Pada 17 Mei, Yoon Suk Yeol keluar dari PPP dan mendukung Kim Moon-soo.[43][44]

Debat

[sunting | sunting sumber]

Pada 18 Mei, debat pertama yang disiarkan televisi untuk pemilihan presiden dilaksanakan dengan kehadiran Kim Moon-soo, Kwon Young-guk, Lee Jun-seok dan Lee Jae-myung.[45] Debat kedua bagi kandidat yang tidak lolos pada debat pertama diselenggarakan pada 19 Mei. Karena Koo Joo-wa mengundurkan diri pada hari yang sama, debat tersebut hanya menampilkan Hwang Kyo-ahn dan Song Jin-ho.[46] Debat ketiga pada 23 Mei menampilkan Lee Jae-myung, Kim Moon-soo, Lee Jun-seok dan Kwon Young-kook.[47]

Debat terakhir yang disiarkan di televisi selama masa kampanye diadakan pada 27 Mei, dengan kehadiran Lee Jae-myung, Kwon Young-kook, Kim Moon-soo dan Lee Jun-seok. Selama debat, Kim mengatakan bahwa menyebut pernyataan darurat militer Yoon Suk Yeol sebagai upaya kudeta sebelum dapat diputuskan demikian oleh pengadilan adalah tindakan yang prematur dan menyesatkan, yang menyebabkan Lee Jae-myung mengkritiknya karena membela "rezim kudeta".[48] Sementara itu, Lee Jun-seok menggunakan bahasa grafis tentang tubuh wanita saat bertengkar dengan Kwon Young-kook, yang menyebabkan Lee meminta maaf keesokan harinya setelah menerima kritik.[49]

Pemilihan umum Presiden Korea Selatan 2025
Tanggal Penyelenggara Moderator  P  Partisipan  I  Diundang  NI  Tidak diundang

 A  Absen

Catatan Ref.
Lee Jae-myung Kim Moon-soo Lee Jun-seok Kwon Yeong-guk Hwang Kyo-ahn Song Jin-ho
DP PPP RP JP Independen Independen
18 Mei
20.00 KST
Komite Debat Pemilihan umum Pusat Pyeon Sang-wook (SBS) P P P P NI NI Video debat
19 Mei
22.00 KST
Komite Debat Pemilihan umum Pusat Ko Hee-kyung (SBS) NI NI NI NI P P Video debat
23 Mei 20.00 KST Komite Debat Pemilihan umum Pusat Lee Yoon-hee (KBS) P P P P NI NI Video debat
27 Mei 20.00 KST Komite Debat Pemilihan umum Pusat Joon Jong-hwan (MBC) P P P P NI NI Video debat

Pemungutan suara

[sunting | sunting sumber]

Pemungutan suara di luar negeri dilaksanakan pada 19 Mei, dimana lebih dari 258.000 warga negara Korea Selatan di luar negeri menyalurkan hak suaranya di 223 tempat pemungutan suara (TPS) di 118 negara hingga 25 Mei.[50] Partisipasi pemilih diluar negeri diperkirakan mencapai 79,5%, menjadikannya sebagai yang tertinggi semenjak diperkenalkannya pemungutan suara yang diwakilkan di Korea Selatan pada 2012.[51]

Pemungutan suara di luar negeri di Toronto.

Pemungutan suara awal di Korea Selatan dilaksanakan pada tanggal 29 dan 30 Mei, dengan tingkat partisipasi pemilih sebesar 34,74%.[52] Pada 29 Mei, seorang pegawai kontrak NEC ditangkap di Gangnam dan kemudian dipecat karena memberikan suara atas nama suaminya sebelum memberikan suara lagi untuk dirinya sendiri.[53] Ketua NEC Roh Tae-ak dan sekretaris jenderal Kim Yong-bin meminta maaf di tengah kritik atas insiden manajemen surat suara yang buruk selama pemungutan suara awal, termasuk insiden pemungutan suara ganda saat surat suara dibawa keluar tempat pemungutan suara oleh pemilih yang sedang mengantre. Roh juga menuduh kelompok masyarakat yang mengajukan klaim kecurangan pemilu telah secara sistematis mencampuri jalannya pemungutan suara, dengan mengatakan bahwa beberapa pekerja NEC mengalami cedera dan bahwa pembobolan terjadi di kantor pengawas pemilu.[54]

Exit poll

[sunting | sunting sumber]

Pada 3 Juni, jajak pendapat keluar (exit poll) menunjukan bahwa Lee Jae-myung memperoleh jumlah suara tertinggi sebesar 51,7%, dan karenanya diproyeksikan akan memenangkan pemilihan umum dan menjadi presiden Korea Selatan ke-14 setelah Yoon Suk Yeol. Kim Moon-soo memperoleh jumlah suara tertinggi kedua dengan 39,3%, diikuti oleh Lee Jun-seok dengan 7,7% suara.[55]

Jajak pendapat keluar KBS, MBC, dan SBS (margin of error: 0,8%)[56]

Kandidat Persentase yang diperkirakan
Lee Jae-myung 51,7%
Kim Moon-soo 39.3%
Lee Jun-seok 7,7%
Rincian exit poll KBS/MBC/SBS
Kelompok demografi Lee Jae-myung Kim Moon-soo Lee Jun-seok
Jumlah suara 51,7 39,3 7,7
Jenis kelamin
Pria 48,3 39,4 11,1
Wanita 55,1 39,2 4,3
Usia
18–29 tahun 41,3 30,9 24,3
30–39 tahun 47,6 32,7 17,7
40–49 tahun 72,7 22,2 4,2
50–59 tahun 69,8 25,9 3,3
60–69 tahun 48,0 48,9 2,3
70 tahun keatas 34,0 64,0 1,5
Usia menurut jenis kelamin
Pria berusia 18–29 tahun 24,0 36,9 37,2
Wanita berusia 18–29 tahun 58,1 25,3 10,3
Pria berusia 30–39 tahun 37,9 34,5 25,8
Pria berusia 30–39 tahun 57,3 31,2 9,3
Pria berusia 40–49 tahun 72,8 21,0 5,3
Wanita berusia 40–49 tahun 72,6 23,4 3,0
Pria berusia 50–59 tahun 71,5 24,2 3,2
Wanita berusia 50–59 tahun 68,1 27,6 3,3
Pria berusia 60–69 tahun 48,6 47,7 2,7
Wanita berusia 60–69 tahun 47,5 50,0 1,9
Pria berusia 70 tahun keatas 31,3 65,8 2,1
Wanita berusia 70 tahun keatas 36,2 62,6 1,0

Jajak pendapat keluar mendalam KBS, MBC, dan SBS (margin of error: 2,2%)

Kelompok demografi Lee Jae-myung Kim Moon-soo Lee Jun-seok
Ideologi
Konservtif 18,0 74,8 6,8
Moderat 59,4 29,0 10,0
Progresif 87,3 7,7 2,7
Pemilu Presiden 2022
Yoon Suk Yeol 9,2 82,6 7,5
Lee Jae-myung 93,0 3,5 2,7
Isu Tujuan memilih
Untuk membuat kandidat menang Untuk mencegah kubu lawan menang
Lee Jae-myung 77,1 18,4
Kim Moon-soo 57,1 40,6
Lee Jun-seok 56,8 33,0

Jajak pendapat keluar MBN

Kandidat Perkiraan Persentasi
Lee Jae-myung 49,1%
Kim Moon-soo 41,7%

Jajak pendapat keluar Channel A

Kandidat Perkiraan Persentasi
Lee Jae-myung 51,1%
Kim Moon-soo 38,9%

Jajak pendapat keluar JTBC

Kandidat Perkiraan Persentasi
Lee Jae-myung 50,6%
Kim Moon-soo 39,4%
Lee Jun-seok 7,9%

Hasil

[sunting | sunting sumber]
CalonPartaiSuara%
Lee Jae-myungPartai Demokrat Korea17.287.51349.42
Kim Moon-sooPartai Kekuatan Rakyat14.395.63941.15
Lee Jun-seokPartai Reformasi2.917.5238.34
Kwon Yeong-gukPartai Demokratik Buruh344.1500.98
Song Jin-hoIndependen35.7910.10
Jumlah34.980.616100.00
Suara sah34.980.61699.27
Suara tidak sah/kosong255.8810.73
Jumlah suara35.236.497100.00
Pemilih terdaftar/tingkat partisipasi44.391.87179.38
Sumber: Komisi Pemilihan Umum Nasional Korea Selatan

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ 선거인명부 확정상황, Komisi Pemilihan Umum Nasional Korea Selatan, 3 Juni 2025, diakses tanggal 4 Juni 2025
  2. ^ 투표진행상황, Komisi Pemilihan Umum Nasional Korea Selatan, 3 Juni 2025, diakses tanggal 4 Juni 2025
  3. ^ a b c d e f 개표진행상황, Komisi Pemilihan Umum Nasional Korea Selatan, 3 Juni 2025, diakses tanggal 4 Juni 2025
  4. ^ "South Korea sets June 3 as date of election to replace Yoon". Al Jazeera English (dalam bahasa Inggris). 8 April 2025. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 8 April 2025. Diakses tanggal 8 April 2025.
  5. ^ Alisha Rahaman Sarkar (3 June 2025). "Exit polls in South Korea election show huge victory for left-wing leader Lee". The Independent (dalam bahasa Inggris).
  6. ^ "Liberal Lee set to win South Korea's presidential election: Exit poll". Al Jazeera (dalam bahasa Inggris).
  7. ^ "South Koreans vote for new president in wake of Yoon's ouster". France 24 (dalam bahasa Inggris). 3 Juni 2025. Diakses tanggal 4 Juni 2025.
  8. ^ a b "Republic of Korea: Election for President". IFES (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 21 Januari 2025.
  9. ^ a b Rashid, Raphael; McCurry, Justin (14 December 2024). "South Korean parliament votes to impeach president". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 14 Desember 2024. Diakses tanggal 14 Desember 2024.
  10. ^ Nauman, Qasim (3 April 2025). "South Korea Awaits Court Ruling on Impeached President's Fate". The New York Times (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 5 April 2025. Diakses tanggal 3 April 2025.
  11. ^ Ji-Hwan, Paik (7 April 2025). "Gov't sets snap presidential election for June 3". Korea JoongAng Daily (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 8 April 2025. Diakses tanggal 6 April 2025.
  12. ^ "South Korea sets snap presidential election for June 3, drawing out contenders". Reuters (dalam bahasa Inggris). 8 April 2025. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 9 April 2025.
  13. ^ Quillen, Stephen (3 Juni 2025). "South Korea election results 2025 live: Lee Jae-myung projected to win". Al Jazeera (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 4 Juni 2025.
  14. ^ Wong, Tessa; Mackenzie, Jean; Kwon, Jake; Choi, Leehyun (14 Desember 2024). "South Korea's president impeached by parliament after mass protests over short-lived martial law". BBC News (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 14 Desember 2024. Diakses tanggal 14 Desember 2024.
  15. ^ "Yoon Suk Yeol removed as South Korea's president over short-lived martial law". AP News (dalam bahasa Inggris). 4 April 2025. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 8 April 2025.
  16. ^ "South Korea's president has been removed from power: What happens now?". BBC (dalam bahasa Inggris). 4 April 2025. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 4 April 2025.
  17. ^ "South Korea's Yoon removed from office over martial law, election looms". Reuters (dalam bahasa Inggris). 5 April 2025. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 8 April 2025.
  18. ^ "South Korea to hold presidential election on 3 June". BBC (dalam bahasa Inggris). 8 April 2025. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 8 April 2025.
  19. ^ "정부, 21대 대통령 선거 6월 3일 확정‥임시공휴일 지정". MBC News (dalam bahasa Korea). 8 April 2025. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 9 April 2025. Diakses tanggal 9 April 2025.
  20. ^ "Acting president discusses snap election process with NEC chief". The Korea Herald (dalam bahasa Inggris). 4 April 2025. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 8 April 2025.
  21. ^ "구주와 자유통일당 대통령 후보 사퇴…김문수 지지 선언" (dalam bahasa Korea). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 21 Mei 2025.
  22. ^ "Hwang Kyo-ahn quits presidential race to back Kim Moon-soo" (dalam bahasa Inggris). Chosun Ilbo. 1 Juni 2025.
  23. ^ "PUBLIC OFFICIAL ELECTION ACT | 국가법령정보센터 | 영문법령 > 본문". law.go.kr (dalam bahasa Korea). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 15 Mei 2025. Diakses tanggal 29 Mei 2025.
  24. ^ Na-yeon, Gu (26 March 2025). "이재명 선거법 위반 2심 무죄‥1심 판단 뒤집혀". MBC News (dalam bahasa Korea). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 26 Maret 2025. Diakses tanggal 7 Mei 2025.
  25. ^ "With retrial ordered, Lee Jae-myung faces uncertain legal fate even if elected". The Chosun Daily (dalam bahasa Inggris). 1 Mei 2025. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 2 Mei 2025. Diakses tanggal 7 Mei 2025.
  26. ^ "DP candidate Lee Jae-myung's retrial rescheduled to after the June 3 election". Korea JoongAng Daily (dalam bahasa Inggris). 7 Mei 2025. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 7 Mei 2025. Diakses tanggal 29 Mei 2025.
  27. ^ "Candidate merger failure would be 'betrayal and treachery,' says Han Duck-soo". Korea JoongAng Daily (dalam bahasa Inggris). 6 May 2025. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 6 Mei 2025. Diakses tanggal 7 Mei 2025.
  28. ^ "(LEAD) Ex-PM Han says won't register for presidential race if no agreement with PPP on unified candidacy" (dalam bahasa Inggris). Yonhap News Agency. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 7 Mei 2025. Diakses tanggal 7 Mei 2025.
  29. ^ "PPP presidential candidate Kim Moon-soo claims party is leaving him out in the cold" (dalam bahasa Inggris). Korea JoongAng Daily. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 6 Mei 2025. Diakses tanggal 7 Mei 2025.
  30. ^ "PPP floor leader launches hunger strike to urge candidacy unification" (dalam bahasa Inggris). Yonhap News Agency. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 7 Mei 2025. Diakses tanggal 7 Mei 2025.
  31. ^ Yi, Wonju. "South Korea presidential hopefuls square off over conservative candidacy" (dalam bahasa Inggris). Reuters. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 9 Mei 2025. Diakses tanggal 8 Mei 2025.
  32. ^ Park, Ju-min. "2nd meeting between Kim, Han on candidacy merger ends without agreement" (dalam bahasa Inggris). Yonhap News. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 8 Mei 2025. Diakses tanggal 8 Mei 2025.
  33. ^ Lee, Haye-ah. "Court dismisses injunction seeking to recognize Kim Moon-soo as PPP presidential candidate" (dalam bahasa Inggris). Yonhap News. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 12 Mei 2025. Diakses tanggal 8 Mei 2025.
  34. ^ "'I cannot accept that': PPP's Kim Moon-soo rejects merging candidacy with Han Duck-soo" (dalam bahasa Inggris). Korean JoongAng Daily. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 9 Mei 2025. Diakses tanggal 9 Mei 2025.
  35. ^ So-yeon, Yoon. "PPP to remove Kim Moon-soo as presidential candidate, replace him with Han Duck-soo" (dalam bahasa Inggris). Korean JoongAng Daily. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 10 Mei 2025. Diakses tanggal 9 Mei 2025.
  36. ^ Ji-hye, Yang. "김문수 "국민의힘 후보 자격 불법 박탈…법적·정치적 대응"" (dalam bahasa Korea). Chosun. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 10 Mei 2025. Diakses tanggal 29 Mei 2025.
  37. ^ Oh, Seok-min. "(5th LD) PPP members vote down motion to switch presidential candidate from Kim to Han" (dalam bahasa Inggris). Yonhap. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 10 Mei 2025. Diakses tanggal 29 Mei 2025.
  38. ^ Oh, Seok-min. "Former PM Han apologizes for conservative party's presidential candidacy disarray" (dalam bahasa Inggris). Yonhap. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 12 Mei 2025. Diakses tanggal 10 Mei 2025.
  39. ^ "South Korea's former PM Han drops presidential bid, ending rift among conservatives". Reuters (dalam bahasa Inggris). 10 Mei 2025. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 12 Mei 2025. Diakses tanggal 11 Mei 2025.
  40. ^ Park, Boram. "Ex-PM Han says he 'humbly accepts' party's rejection of his presidential candidacy" (dalam bahasa Inggris). Yonhap. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 12 Mei 2025. Diakses tanggal 11 Mei 2025.
  41. ^ Kim, Eun-jung. "Former PM rejects PPP candidate's offer to serve as election campaign chairman" (dalam bahasa Inggris). Yonhap. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 12 Mei 2025. Diakses tanggal 12 Mei 2025.
  42. ^ Bahk, Eun-ji. "Kim Moon-soo apologizes for martial law, calls former leader's decision wrong" (dalam bahasa Inggris). The Korea Times. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 15 Mei 2025. Diakses tanggal 15 Mei 2025.
  43. ^ Jung, Min-kyung. "What Yoon's 'decision to leave' means for People Power Party" (dalam bahasa Inggris). The Korea Herald. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 19 Mei 2025. Diakses tanggal 19 Mei 2025.
  44. ^ "South Korea ex-President Yoon leaves conservative party as candidate trails liberal frontrunner". Reuters (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 17 Mei 2025. Diakses tanggal 17 Mei 2025.
  45. ^ "Presidential candidates set to face off in 1st TV debate". Yonhap (dalam bahasa Inggris). 18 Mei 2025. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 18 Mei 2025.
  46. ^ "Koo Joo-wa withdraws from presidential race, endorses Kim Moon-soo". ChosunBiz (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 21 Mei 2025. Diakses tanggal 19 Mei 2025.
  47. ^ "(2nd LD) Presidential candidates debate on health care reforms, energy in 2nd TV debate". Yonhap (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 24 Mei 2025.
  48. ^ "Candidates clash over corruption, martial law in last TV debate before vote". The Korea Times (dalam bahasa Inggris). 27 Mei 2025. Diakses tanggal 29 Mei 2025.
  49. ^ "Minor party's Lee apologizes for using violent language about female body in TV debate". Yonhap (dalam bahasa Inggris). 28 Mei 2025. Diakses tanggal 29 Mei 2025.
  50. ^ Kim, Seung-yeon (20 Mei 2025). "Overseas voting begins in presidential election" (dalam bahasa Inggris). Yonhap. Diarsipkan dari versi aslinya tanggal 21 Mei 2025. Diakses tanggal 31 Mei 2025.
  51. ^ "Tentative overseas voter turnout for June presidential election at record high of 79.5 pct" (dalam bahasa Inggris). The Korea Herald. Diakses tanggal 26 Mei 2025.
  52. ^ Son, Ji-hyoung (30 Mei 2025). "Turnout for early voting falls short of 2022 at 34.74%" (dalam bahasa Inggris). The Korea Herald. Diakses tanggal 31 Mei 2025.
  53. ^ "Election worker apprehended after allegedly casting vote on husband's behalf" (dalam bahasa Inggris). The Korea Times. 30 Mei 2025. Diakses tanggal 31 Mei 2025.
  54. ^ Kim, Soo-yeon (31 Mei 2025). "Election watchdog head apologizes over poor management of early voting" (dalam bahasa Inggris). Yonhap. Diakses tanggal 2 Juni 2025.
  55. ^ Sri Rahayu, Listye (3 Juni 2025). "Exit Poll: Lee Jae-myung Diproyeksikan Menangkan Pilpres Korsel". detikNews.
  56. ^ Choi, Hye-seung; Kim, Mi-geon (3 Juni 2025). "Lee Jae-myung 51.7%, Kim Moon-soo 39.3% in presidential election exit polls". The Chosun Daily (dalam bahasa Inggris).

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • Komisi Pemilihan Umum Nasional Republik Korea
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pemilihan_umum_Presiden_Korea_Selatan_2025&oldid=27362612"
Kategori:
  • Pemilihan umum di Korea Selatan tahun 2025
  • Pemilihan umum Presiden Korea Selatan
  • Korea Selatan dalam tahun 2025
Kategori tersembunyi:
  • Halaman dengan argumen ganda di pemanggilan templat
  • CS1 menggunakan skrip berbahasa Korea (ko)
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • CS1 sumber berbahasa Korea (ko)

Best Rank
More Recommended Articles