More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Peradaban Barat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Peradaban Barat - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Peradaban Barat

  • العربية
  • বাংলা
  • English
  • Français
  • Interlingua
  • Lingua Franca Nova
  • Nederlands
  • پنجابی
  • Türkçe
  • اردو
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Peradaban Barat terbentuk sebagai hasil perpaduan antara unsur-unsur peradaban Yunani Kuno, Kekristenan, Mediterania dan tradisi paganisme di Eropa. Pada masa modern, peradaban Barat berkembang dengan pola pikir sekularisme dan liberalisme. Namun doktrin kekristenan masih berpengaruh, khususnya dalam konsep Gold, Gospel, Glory yang berkembang di era kolonialisme. Peradaban Barat juga masih memperoleh pengaruh dari kekristenan hingga abad ke-17.

Pembentukan

[sunting | sunting sumber]

Peradaban Barat terbentuk sebagai hasil perpaduan antara unsur-unsur peradaban Yunani Kuno, Kekristenan, dan tradisi paganisme di Eropa. Sentimen keagamaan Kristen tetap mempengaruhi peradaban Barat meskipun pola pemikirannya telah cenderung ke sekularisme dan liberalisme. Pada masa klasik diliputi oleh kolonialisme.

Pandangan dan perlakuan terhadap wanita

[sunting | sunting sumber]

Pandangan masyarakat abad ke-17

[sunting | sunting sumber]

Sebuah buku yang ditulis oleh Phillip J. Adler menjelaskan tentang kekejaman peradaban Barat dalam memandang wanita. Buku ini berjudul World Civilization yang diterbitkan pada tahun 2000. Adler menyebutkan dalam bukunya bahwa wanita di Eropa masih dianggap sebagai jelmaan atau alat bagi setan untuk menggoda manusia. Anggapan ini masih berlaku hingga abad ke-17. Pemikiran ini memperoleh pengaruh dari pemikiran Kristen tentang Hawa yang digoda oleh setan sehingga menjerumuskan Adam ke dalam dosa. Selain itu, perempuan dianggap tidak sempurna mulai dari awal penciptaannya.[1]

Adler juga mengutip sebuah ungkapan dari seorang penulis Jerman abad ke-17. Kutipan ini menyatakan bahwa dalam kenyataannya perempuan memiliki iman yang lebih lemah kepada Tuhan. Penyebut perempuan dalam bahasa Yunani yaitu femina. Kata ini kemudian berkembang menjadi female dalam bahasa Jerman. Kata femina merupakan gabungan dari dua kata, yaitu fe dan minus. Kata fe artinya kepercayaan, sementara minus berarti kekurangan iman. Adler melanjutkan pengutipannya yang menyatakan bahwa penamaan tersebut menegaskan bahwa wanita merupakan makhluk yang jahat secara alami.[2]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Husaini 2005, hlm. 19.
  2. ^ Husaini 2005, hlm. 19-20.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peradaban_Barat&oldid=27108754"
Kategori:
  • Peradaban Barat

Best Rank
More Recommended Articles