Peringkat taksonomi

Dalam klasifikasi biologis, peringkat taksonomi adalah peringkat relatif sekelompok organisme (sebuah takson) dalam hierarki taksonomi. Contoh peringkat taksonomi adalah domain, kerajaan, filum, kelas, ordo, famili, genus, spesies, dan sebagainya. Suatu peringkat taksonomi memiliki peringkat-peringkat selanjutnya di bawahnya (misalnya di bawah genus adalah spesies), yang sifatnya semakin kurang umum dan diberi deskripsi kehidupan yang semakin spesifik. Di atasnya, setiap peringkat ditempatkan dalam kategori yang lebih umum bersama dengan kelompok-kelompok organisme yang saling terkait satu sama lain melalui pewarisan sifat atau fitur dari nenek moyang yang sama. Peringkat setiap spesies dan deskripsi genusnya merupakan "dasar identifikasi", yang berarti bahwa untuk mengidentifikasi suatu organisme tertentu, biasanya tidak perlu menentukan peringkat selain genus dan spesies.[1]
Sebagai contoh, spesies rubah merah, Vulpes vulpes: peringkat berikutnya di atas, yakni genus Vulpes meliputi semua rubah "sejati". Kerabat terdekat mereka berada di peringkat selanjutnya yang lebih tinggi, yaitu keluarga Canidae yang mencakup anjing, serigala, dan semua rubah; peringkat yang lebih tinggi berikutnya, yaitu ordo Carnivora, termasuk hewan kerabat anjing (seperti beruang, anjing laut, musang, sigung, dan rakun) dan hewan kerabat kucing (seperti musang, hyena, dan luwak). Karnivora adalah salah satu kelompok hewan berambut dan berdarah panas yang menjadi anggota kelas Mammalia, yang ditempatkan lebih lanjut bersama hewan bertulang punggung di filum Chordata, dan di atasnya terdapat kerajaan bagi semua hewan, yaitu Animalia. Akhirnya, pada peringkat tertinggi, semua ini dikelompokkan bersama dengan semua organisme lain yang memiliki inti sel di domain Eukarya.
Peraturan Internasional bagi Tata Nama Zoologi mendefinisikan peringkat sebagai: "Peringkat, untuk tujuan tata nama, dari takson dalam hierarki taksonomi (misalnya semua famili untuk tujuan tata nama pada peringkat yang sama, yang terletak di antara superfamili dan subfamili)."[2]
Semua peringkat
Jumlah peringkat yang ada tidak menentu, karena seorang ahli taksonomi dapat menciptakan sebuah peringkat baru sekehendaknya, kapanpun, bila dirasa penting. Dengan demikian, terdapat beberapa batasan, yang bervariasi dengan aturan nomenklatur yang berlaku.[butuh rujukan]
Berikut adalah sebuah susunan rekayasa, dalam rangka demonstrasi peringkat absolut (namun lihat catatan), dari yang paling umum hingga paling spesifik:[3]
- Superdomain
- Domain atau Empire
- Subdomain (biologi)
- Domain atau Empire
- Dunia (dalam virologi)[4]
- Hiperkerajaan
- Superkerajaan
- Kerajaan
- Subkerajaan
- Infrakerajaan
- Parvkerajaan
- Infrakerajaan
- Subkerajaan
- Kerajaan
- Superkerajaan
- Superfilum, atau superdivisi (dalam botani)
- Filum, atau Divisi (dalam botani)
- Subfilum, atau subdivisi (dalam botani)
- Infrafilum, atau infradivisi (dalam botani)
- Subfilum, atau subdivisi (dalam botani)
- Filum, atau Divisi (dalam botani)
- Superkelas
- Kelas
- Subkelas
- Infrakelas
- Subterkelas
- Parvkelas
- Subterkelas
- Infrakelas
- Subkelas
- Kelas
- Superdivisi (dalam zoologi)[5]
- Superlegion (dalam zoologi)
- Gigaordo (dalam zoologi)[7]
- Seksi (dalam zoologi)
- Subseksi (dalam zoologi)
- Gigafamili (dalam zoologi)
- Megafamili (dalam zoologi)
- Grandfamili (dalam zoologi)
- Hyperfamili (dalam zoologi)
- Superfamili
- Epifamili (dalam zoologi)
- Seri (untuk Lepidoptera)
- Epifamili (dalam zoologi)
- Superfamili
- Hyperfamili (dalam zoologi)
- Grandfamili (dalam zoologi)
- Megafamili (dalam zoologi)
- Supertribus
- "Supergenus"
- "Kompleks spesies"
- Spesies
- Subspesies, atau "forma specialis" (untuk fungi), atau "patovar" (untuk bakteri)[8]
- Varietas (dalam botani); atau "forma" atau "morf" (dalam zoologi) atau "aberasi" (dalam lepidopterologi)
- Subvarietas (dalam botani)
- Varietas (dalam botani); atau "forma" atau "morf" (dalam zoologi) atau "aberasi" (dalam lepidopterologi)
- Subspesies, atau "forma specialis" (untuk fungi), atau "patovar" (untuk bakteri)[8]
- Spesies
Contoh
Klasifikasi bagi lima spesies berikut ini: lalat buah yang familier pada laboratorium genetika (Drosophila melanogaster), manusia (Homo sapiens), ercis yang digunakan Gregor Mendel dalam penemuannya dalam bidang genetika (Pisum sativum), jamur "agarik terbang" Amanita muscaria, dan bakteri Escherichia coli. Delapan peringkat utama ditulis dengan huruf tebal; beberapa peringkat minor juga dituliskan.
Peringkat | Lalat buah | Manusia | Ercis | Agarik terbang | E. coli |
---|---|---|---|---|---|
Domain | Eukarya | Eukarya | Eukarya | Eukarya | Bacteria |
Kerajaan | Animalia | Animalia | Plantae | Fungi | |
Filum atau Divisi | Arthropoda | Chordata | Magnoliophyta (Tracheophyta) | Basidiomycota | Proteobacteria |
Subfilum atau subdivisi | Hexapoda | Vertebrata | Magnoliophytina (Euphyllophytina) | Agaricomycotina | |
Kelas | Insecta | Mammalia | Magnoliopsida (Equisetopsida) | Agaricomycetes | Gammaproteobacteria |
Subkelas | Pterygota | Theria | Rosidae (Magnoliidae) | Agaricomycetidae | |
Superordo | Panorpida | Euarchontoglires | Rosanae | ||
Ordo | Diptera | Primates | Fabales | Agaricales | Enterobacterales |
Subordo | Brachycera | Haplorrhini | Fabineae | Agaricineae | |
Famili | Drosophilidae | Hominidae | Fabaceae | Amanitaceae | Enterobacteriaceae |
Subfamili | Drosophilinae | Homininae | Faboideae | Amanitoideae | |
Tribus | Hominini | ||||
Genus | Drosophila | Homo | Pisum | Amanita | Escherichia |
Spesies | D. melanogaster | H. sapiens | P. sativum | A. muscaria | E. coli |
Referensi
- ^ "International Code of Nomenclature for algae, fungi, and plants – Melbourne Code". IAPT-Taxon.org. 2012. Articles 2 and 3. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-06-10. Diakses tanggal 2020-01-04.
- ^ International Commission on Zoological Nomenclature (1999), International Code of Zoological Nomenclature. Fourth Edition, International Trust for Zoological Nomenclature, diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-21, diakses tanggal 2020-11-25
- ^ For the general usage of zoological ranks between the phylum and family levels, including many intercalary ranks, see Carroll (1988). For additional intercalary ranks in zoology, see especially Gaffney & Meylan (1988); McKenna & Bell (1997); Milner (1988); Novacek (1986, cit. in Carroll 1988: 499, 629); and Paul Sereno's 1986 classification of ornithischian dinosaurs as reported in Lambert (1990: 149, 159). For botanical ranks, including many intercalary ranks, see Willis & McElwain (2002).
- ^ a b Kesalahan pengutipan: Tag
<ref>
tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernamaICTV_2018
- ^ a b c d These are movable ranks, most often inserted between the class and the legion or cohort. Nevertheless, their positioning in the zoological hierarchy may be subject to wide variation. For examples, see the Benton classification of vertebrates Diarsipkan 16 January 2019 di Wayback Machine. (2005).
- ^ a b c d In zoological classification, the cohort and its associated group of ranks are inserted between the class group and the ordinal group. The cohort has also been used between infraorder and family in saurischian dinosaurs (Benton Diarsipkan 16 January 2019 di Wayback Machine. 2005). In botanical classification, the cohort group has sometimes been inserted between the division (phylum) group and the class group: see Willis & McElwain (2002: 100–101), or has sometimes been used at the rank of order, and is now considered to be an obsolete name for order: See International Code of Nomenclature for algae, fungi, and plants, Melbourne Code 2012, Article 17.2.
- ^ a b c d e The supra-ordinal sequence gigaorder–megaorder–capaxorder–hyperorder (and the microorder, in roughly the position most often assigned to the parvorder) has been employed in turtles at least (Gaffney & Meylan 1988), while the parallel sequence magnorder–grandorder–mirorder figures in recently influential classifications of mammals. It is unclear from the sources how these two sequences are to be coordinated (or interwoven) within a unitary zoological hierarchy of ranks. Previously, Novacek (1986) and McKenna-Bell (1997) had inserted mirorders and grandorders between the order and superorder, but Benton (2005) now positions both of these ranks above the superorder.
- ^ Additionally, the terms biovar, morphovar, phagovar, and serovar designate bacterial strains (genetic variants) that are physiologically or biochemically distinctive. These are not taxonomic ranks, but are groupings of various sorts which may define a bacterial subspecies.