More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Peristiwa Gerbong Maut - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Peristiwa Gerbong Maut - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Peristiwa Gerbong Maut

  • English
  • Madhurâ
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Wikimedia Commons
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Koordinat: 7°58′19″S 112°37′15″E / 7.971882°S 112.620745°E / -7.971882; 112.620745
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan. (Mei 2025)


Gerbong Maut
Salah satu "Gerbong Maut" yang disimpan di Museum Brawijaya
LokasiBondowoso, Indonesia
Koordinat7°58′19″S 112°37′15″E / 7.971882°S 112.620745°E / -7.971882; 112.620745
Tanggal23 November 1947
Korban tewas
46
PelakuTentara Belanda

Peristiwa Gerbong Maut, juga dikenal sebagai Kereta Maut Bondowoso, adalah sebuah peristiwa bersejarah yang terjadi pada tanggal 23 November 1947 di Bondowoso, Indonesia pada masa pendudukan Belanda.

Di tengah-tengah perang gerilya antara rakyat Bondowoso dan pasukan kolonial Belanda, 100 orang ditangkap karena dicurigai sebagai revolusioner. Orang-orang tersebut dimasukkan ke dalam tiga gerbong kereta api dari stasiun kereta api Bondowoso ke Penjara Kalisosok di Surabaya, sekitar 250 kilometer jauhnya karena penjara setempat diduga penuh sesak. Gerbong-gerbong yang tertutup rapat, terbuat dari kayu dan besi bergelombang, hanya memungkinkan sedikit oksigen dan menciptakan suhu yang sangat panas.[1]

Berdasarkan kesaksian salah seorang korban yang selamat, ketika kereta berhenti di peron selama 16 jam perjalanan, para tahanan memukul-mukul tembok dan berteriak meminta makanan dan air.[2] Mereka diberi tahu bahwa hanya peluru yang tersedia dan tidak akan ada yang diberikan sampai kereta mencapai Surabaya.[2] Namun, ketika kereta api sampai di tempat tujuan, hanya 12 orang yang tidak terluka karena kekurangan oksigen dan tekanan panas. Semua orang di gerbong pertama masih hidup meskipun beberapa di antaranya sakit parah. Di gerbong kedua, delapan orang meninggal. Di gerbong terakhir, tidak ada yang selamat.[3]

Monumen

[sunting | sunting sumber]
Monumen Gerbong Maut

Monumen ini terletak di pusat kota Bondowoso, di antara alun-alun dan kantor pemerintahan kabupaten. Monumen ini terdiri dari dua bagian, sebuah gerbong kereta api dan patung yang mewakili seratus tahanan Gerbong Maut. Gerbong kereta api merupakan replika dan gerbong aslinya dipajang di Museum Angkatan Darat Brawijaya di Malang.

Lihat juga

[sunting | sunting sumber]
  • Aksi Polisionil
  • Kampanye Sulawesi Selatan
  • Pembantaian Rawagede
  • Pembantaian Rengat

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ van Liempt, Ad (2014). Na de bevrijding: de loodzware jaren 1940-1945. Uitgeverij Balans. ISBN 9789460037139. Pemeliharaan CS1: Lokasi tanpa penerbit (link)
  2. ^ a b Bondowoso Tourism. "Gerbong Maut Monument". EastJava.com.
  3. ^ Graham, Duncan (November 23, 2013). "Gerbong maut: The Bondowoso death train". The Jakarta Post.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Peristiwa_Gerbong_Maut&oldid=27323645"
Kategori:
  • Indonesia dalam tahun 1947
  • Hindia Belanda dalam tahun 1947
  • Sejarah Jawa Timur
  • Monumen di Indonesia
Kategori tersembunyi:
  • Pages using gadget WikiMiniAtlas
  • Pemeliharaan CS1: Lokasi tanpa penerbit
  • Artikel tak bertuan sejak Mei 2025
  • Semua artikel tak bertuan
  • Koordinat di Wikidata

Best Rank
More Recommended Articles