More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Pertamina Retail - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pertamina Retail - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pertamina Retail

Tambah pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
PT Pertamina Retail
Nama sebelumnya
PT Pertajaya Lubrindo
Jenis perusahaan
Perseroan terbatas
IndustriPerdagangan
Didirikan17 Juni 1997; 28 tahun lalu (1997-06-17)
Kantor pusatJakarta, Indonesia
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh kunci
Iin Febrian[1]
(Direktur Utama)
Muhammad Idris Froyoto Sihite[2]
(Komisaris Utama)
Produk
  • SPBU
  • SPBG
  • minimarket
  • kafe
  • bengkel
Merek
  • Bright
  • Hub Community
JasaKeagenan Bright Gas
PendapatanRp 10,702 triliun (2020)[3]
Laba bersih
Rp 128,204 miliar (2020)[3]
Total asetRp 1,837 triliun (2020)[3]
Total ekuitasRp 1,124 triliun (2020)[3]
PemilikPertamina Patra Niaga (99,9996%)
Pertamina Pedeve (0,0004%)
Karyawan
6.110 (2020)[3]
Situs webwww.pertaminaretail.com

PT Pertamina Retail adalah anak usaha dari Pertamina Patra Niaga yang berbisnis di bidang pengelolaan stasiun pengisian bahan bakar. Hingga akhir tahun 2020, perusahaan ini mengelola 181 unit SPBU, 16 unit SPBG, dan 451 unit Pertashop yang tersebar seluruh Indonesia.[3]

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Perusahaan ini memulai sejarahnya pada bulan Juni 1997 dengan nama PT Pertajaya Lubrindo dengan bisnis di bidang perdagangan pelumas. Pada bulan September 2005, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang, dan pada bulan Maret 2006, perusahaan ini mulai berbisnis di bidang pengelolaan SPBU. Pada tahun 2013, perusahaan ini mengakuisisi delapan unit SPBU milik Petronas di Indonesia.[4] Pada tahun 2015, perusahaan ini mulai mengelola sendiri bengkel yang terletak di dalam SPBU miliknya.[5]

Pada tahun 2020, perusahaan ini mulai mendirikan Pertashop, yakni SPBU berukuran kecil untuk memudahkan masyarakat pedesaan dalam membeli bahan bakar yang kualitas dan harganya sama dengan SPBU biasa. Pada tanggal 1 September 2021, Pertamina resmi menyerahkan 99,99996% saham perusahaan ini ke Pertamina Patra Niaga, yang sebelumnya telah ditunjuk sebagai induk dari subholding Komersial & Perdagangan di lingkungan Pertamina.[3][6]

Kontroversi

[sunting | sunting sumber]

Oktan Pertamax rendah dan berkontaminan di Kalimantan Timur

[sunting | sunting sumber]

Pada masa Lebaran tahun 2025, terjadi peristiwa brebet atau mogok massal kendaraan di seluruh Kalimantan Timur (Kaltim), termasuk Samarinda.[7] Pada tanggal 5 Mei 2025, Pemerintah Samarinda melalui Politeknik Negeri Samarinda mengungkap uji laboratorium bahwa BBM Pertamax yang seharusnya beroktan 92 ternyata malah beroktan 86, sampai 91. Kandungan timbal kelewat tinggi yakni 66 PPM, sedangkan 50 PPM saja sudah merupakan indikator yang terlalu besar.[8]

Pertamax juga mengandung air sebanyak 742 PPM, total aromatik 51,16% serta benzen 8,38% v/v. Terdapat pula sedimen logam berat diantaranya timah, rhenium dan timbal. Akibatnya, terbentuk gum atau residu lengket yang merusak sistem bahan bakar kendaraan secara massal di Kaltim.[8]

Hasil uji laboratorium Pertamax tersebut akan diserahkan Pemerintah Samarinda ke kepolisian agar segera dilakukan penindakan.[7] YLKI Kaltim menuntut Pertamina mengganti rugi kerusakan seluruh kendaraan masyarakat Kaltim akibat kasus penipuan ini.[9]

Sementara masyarakat Samarinda yang diwakili 8 korban telah mengajukan gugatan hukum terhadap Pertamina Patra Niaga di Pengadilan Negeri Samarinda.[10]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Dewan Direksi". PT Pertamina Retail. Diakses tanggal 8 Desember 2021.
  2. ^ "Dewan Komisaris". PT Pertamina Retail. Diakses tanggal 8 Desember 2021.
  3. ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2020" (PDF). PT Pertamina Retail. Diakses tanggal 8 Desember 2021.
  4. ^ Amri, Asnil Bambani (16 Agustus 2013). "Pertamina akuisisi SPBU Petronas di Bandung". Kontan. Diakses tanggal 5 Maret 2025.
  5. ^ Supriyanto, Bambang (27 Januari 2014). "Pertamina Retail Swakelola Bright Oli Mart, Gelar Super Promo Sebulan". Bisnis Indonesia. Diakses tanggal 5 Maret 2025.
  6. ^ "Sejarah Perusahaan". PT Pertamina Retail. Diakses tanggal 8 Desember 2021.
  7. ^ a b "Motor Brebet Massal di Samarinda, Andi Harun: Kualitas BBM Yang Rusak". Natmed. Diakses tanggal 6 May 2025.
  8. ^ a b "Pemkot Samarinda Beberkan Temuan BBM Bermasalah: Timbal Tinggi, RON Turun". Disway. Diakses tanggal 6 May 2025.
  9. ^ "YLKI Kaltim Tagih Tanggung Jawab Pertamina, Tanggapi Dugaan BBM Jadi Penyebab Kendaraan Brebet". Radar Tarakan. Diakses tanggal 6 May 2025.
  10. ^ "Sidang Gugatan Korban BBM Bermasalah terhadap Pertamina Patra Niaga Ditunda, Konsumen Desak Penarikan Produk". Kaltim Today. Diakses tanggal 8 May 2025.
  • l
  • b
  • s
Perusahaan stasiun pengisian bahan bakar umum di Indonesia
Beroperasi
  • AKR Corporindo
    • BP-AKR
  • Mobil Indostation
  • Pertamina
    • Pertamina Retail
  • Shell Indonesia
  • Vivo Energy Indonesia
Ditutup
  • Petronas
  • TotalEnergies
Ikon rintisan

Artikel bertopik korporasi atau perusahaan Indonesia ini adalah sebuah rintisan. Anda dapat membantu Wikipedia dengan mengembangkannya.

  • l
  • b
  • s
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pertamina_Retail&oldid=27726880"
Kategori:
  • Pertamina
  • Stasiun pengisian bahan bakar di Indonesia
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Semua artikel rintisan
  • Semua artikel rintisan selain dari biografi
  • Rintisan bertopik perusahaan Indonesia
  • Semua artikel rintisan Agustus 2025

Best Rank
More Recommended Articles