More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Pertanian tradisional Mandailing - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pertanian tradisional Mandailing - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pertanian tradisional Mandailing

Tambah pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Petani sedang membersihkan Lupak di sawah (Mandailing)

Pertanian tradisional Mandailing adalah kegiatan untuk mengelolas sawah di Mandailing Natal, ada beberapa tahapan dalampertanian di Mandailing yang menggunakan cara tradisional, bagian penting dari kehidupan masyarakat yang diwariskan secara turun-temurun. Sistem ini menggambarkan kearifan lokal dan hubungan yang harmonis dengan alam dan para masyarakat, serta menjadi salah satu fondasi utama dalam aspek ekonomi, budaya, dan sosial masyarakat Mandailing.[1]

Metode Pertanian

[sunting | sunting sumber]

Praktik pertanian tradisional di Mandailing mengutamakan pendekatan organik dan berkelanjutan. Pemanfaatan pupuk alami, seperti kotoran hewan dan sisa-sisa tanaman, menjadi ciri khas utamanya. Hingga saat ini petani lebih sering menggunakan pupuk yang bersifat kimia Lahan pertanian umumnya berbentuk terasering, yang mengoptimalkan sumber daya air dari sungai atau mata air pegunungan.

Hasil pertanian utama meliputi padi, jagung, ubi kayu, dan aneka jenis sayuran. Selain bertani, masyarakat sering mengintegrasikan kegiatan peternakan, seperti memelihara kambing, atau ayam. Hasilnya dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari atau dijual di pasar lokal.[2]

Peralatan Tradisional

[sunting | sunting sumber]

Dalam aktivitas pengolahan lahan, masyarakat Mandailing menggunakan alat-alat sederhana yang kebanyakan terbuat dari bahan kayu atau logam, seperti cangkul, bajak tradisional yang ditarik oleh kerbau, serta sabit. Peralatan ini tidak hanya mencerminkan kemampuan teknis, tetapi juga nilai-nilai budaya yang terus diwariskan. Masyarakat mandailing juga menerapkan gotong royong yang tertudang dalam marsialap ari untuk turun ke sawah.

Pengelolaan irigasi menjadi aspek krusial dalam pertanian tradisional Mandailing. Air dialirkan melalui saluran-saluran kecil yang digali secara manual untuk mendistribusikan air secara merata ke seluruh area sawah. Sistem ini terbukti efektif dalam mendukung kebutuhan pengairan.[3]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Dinas Ketahanan Pangan Mandailing natal". distapang.madina.go.id (dalam bahasa American English). Diakses tanggal 2024-12-31.
  2. ^ "Dinas Pertanian Madina Bersama TNI Polri Lakukan Gerak Tanam". Info Madina. 2024-12-24.
  3. ^ "Mengenal Mandailing Serta 4 Fakta Uniknya yang Jarang Diketahui". https://bolumenara.co.id (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-12-31.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pertanian_tradisional_Mandailing&oldid=27848899"
Kategori:
  • Pertanian di Indonesia
  • Budaya Sumatera Utara
  • Kabupaten Mandailing Natal
Kategori tersembunyi:
  • CS1 sumber berbahasa American English (en-us)
  • Galat CS1: tanpa nama
  • Galat CS1: pranala luar
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)

Best Rank
More Recommended Articles