More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Pertempuran Melaka (1641) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pertempuran Melaka (1641) - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Pertempuran Melaka (1641)

  • English
  • Français
  • Italiano
  • Bahasa Melayu
  • Русский
  • 中文
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
  • Switch to legacy parser
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pertempuran Melaka
Bagian dari Perang Belanda-Portugal
Tanggal1641
LokasiMelaka, Malaysia
Hasil Kemenangan Belanda
Pihak terlibat
 Belanda
Johor Kesultanan Johor
 Portugal
Tokoh dan pemimpin
Willmsoon Cartekoe
Tun Abdul Jamil
Manuel de Sousa Coutinho
Korban
Tidak diketahui Tidak diketahui
  • l
  • b
  • s
Konflik kolonial Belanda
abad ke-17
  • Banten (1601)
  • Melaka (1606)
  • Tanjung Rachado (1606)
  • Kepulauan Banda (1609―1621)
  • Makau (1622)
  • Pescadores (1622―1624)
  • Bahia (1624)
  • Teluk Persia (1625)
  • Elmina (1625)
  • Kuba (1628)
  • Batavia (1628―1629)
  • Recife (1630)
  • Albrolhos (1631)
  • Teluk Liao luo (1633)
  • Taiwan (1635—1636)
  • Pulau Lamey (1636)
  • Elmina (1637)
  • Vietnam (1637—1643)
  • Goa (1638)
  • Bahia I (1638)
  • Bahia II (1638)
  • Mormugão (1639)
  • Itamaracá (1640)
  • Ceylon (1640)
  • Melaka (1641)
  • Luanda (1641)
  • Taiwan (1641)
  • Taiwan (1642)
  • Chili (1643)
  • Kamboja (1643—1644)
  • Belanda Baru (1643–1645)
  • Tabocas (1645)
  • Filipina (1646)
  • Kombi (1647)
  • Guararapes (1648)
  • Guararapes (1649)
  • Taiwan (1652)
  • Kolombo ke-2 (1654)
  • Belanda Baru (1659—1663)
  • Taiwan (1661–1662)
  • Jawa (1674—1680)
Abad ke-18
  • Jawa (1704–1707)
  • Jawa (1719–1723)
  • India (1739–1741)
  • Jawa (1741–1743)
  • Penfui (1749)
  • Jawa (1749–1757)
  • Sumatra (1781)
  • India (1781)
  • Ceylon (1782)
  • Pantai Emas (1782)
  • Tanjung Koloni (1795)
Abad ke-19
  • Suriname (1804)
  • Tanjung Koloni (1806)
  • Jawa (1810—1811)
    • Batavia (1811)
  • Maluku (1810)
  • Jawa (1811)
  • Algiers (1816)
  • Palembang I (1819)
  • Palembang II (1821)
  • Sumatra (1821–1837)
  • Borneo (1823)
  • Bone (1824)
  • Bone (1825)
  • Diponegoro (1825–1830)
  • Aceh (1831)
  • Ahanta (1837–1839)
  • Bali I (1846)
  • Bali II (1848)
  • Bali III (1849)
  • Palembang (1851–1859)
  • Montrado (1854–1855)
  • Nias (1855–1864)
  • Bali IV (1858)
  • Bone (1859-1860)
  • Borneo (1859–1863)
  • Jepang (1863–1864)
  • Pasoemah (1864–1868)
  • Pantai Emas (1869–1870)
  • Aceh (1873–1913)
  • Mandor (1884–1885)
  • Jambi (1885)
  • Idi (1890)
  • Lombok dan Karangasem (1894)
  • Pedir (1897–1898)
Abad ke-20
  • Kerinci (1903)
  • Bone (1905–1906)
  • Bali (1906)
  • Bali (1908)
  • Venezuela (1908)
  • Perang dengan Jepang (1941–1945)
  • Revolusi Indonesia (1945–1949)
  • l
  • b
  • s
Perang Belanda-Portugal
  • Banten
  • Malaka
  • Tanjung Rachado
  • Swally
  • Makau
  • Bahia I
  • Teluk Persia
  • Bahia II
  • Elmina I
  • Recife
  • Albrolhos
  • Elmina 2
  • Goa
  • Bahia 3
  • Bahia 4
  • Mormugão
  • Itamaracá
  • Malaka
  • Luanda I
  • Tabocas
  • Kombi
  • Luanda II
  • Guararapes I
  • Guararapes II
  • Recife
  • Kolombo I
  • Kolombo II

Pertempuran Melaka (2 Agustus 1640 – 14 Januari 1641) merupakan pertempuran antara Portugis dengan Belanda dengan keberhasilan Belanda merebut Melaka dari Portugis.

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Pada awal abad ke-17, Perusahaan Hindia Timur Belanda (Verenigde Oostindische Compagnie, VOC) memulai kampanye untuk menghapuskan pengaruh Portugis di Timur.[1] Pada saat yang bersamaan, Portugis telah membangun kubu pertahanan (Fortaleza de Malaca), mengawal Selat Melaka dan mengawal perdagangan rempah-rempah di Melaka. Pada pertempuran pertama dalam menyerbu Melaka pada tahun 1606, Belanda gagal dalam misinya tersebut, tetapi telah menyebabkan Armada Afonso de Castro mengalami cedera parah.

Pengepungan

[sunting | sunting sumber]

Belanda sekali lagi bersepakat dengan Kesultanan Johor untuk menyerang Melaka. Pada bulan Juni 1640 armada Belanda di bawah Laksamana Villmsona Kartek dengan bantuan dari Kesultanan Johor[2] mengepung benteng Portugis di Melaka.[3]

Usaha Belanda-Johor bergabung untuk mengalahkan Portugis berhasil ketika mereka mampu mengalahkan Postugis. Melaka yang menjadi benteng terakhir kekuatan Portugis telah dikuasai sekaligus mengakhiri pengaruh Portugis di Nusantara. Sesuai dengan perjanjian dengan Johor pada 1606, pihak Belanda mengambil alih pemerintahan Melaka dan setuju untuk tidak menuntut wilayah atau berperang dengan kerajaan-kerajaan Melayu.

Konsekuensi

[sunting | sunting sumber]

Setelah jatuhnya Melaka, kepentingannya[4] sebagai gudang maritim utama di Asia Tenggara, yang menghubungkan India dan Tiongkok, telah menurun tajam.[5][6] Dan Kesultanan Johor dan Pattani menjadi lebih dikenal karena perdagangan dan perang regional.[6]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]
  • Pengepungan Malaka (1606)

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ↑ Ricklefs, Merle Calvin. (2002). A history of modern Indonesia since C. 1200 (Edisi 3rd). Stanford University Press. hlm. 38. ISBN 0-8047-4479-3.
  2. ↑ Eveland, Jennifer. (2011). Frommer’s Singapore and Malaysia (Edisi 7th). Hoboken, NJ: John Wiley & Sons. hlm. 225. ISBN 978-1-118-08581-3.
  3. ↑ Jaques, Tony. (2007). Dictionary of Battles and Sieges: F-O. Vol. II. Greenwood Publishing Group. hlm. 620. ISBN 978-0-313-33537-2.
  4. ↑ "History of Malacca" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal 2013-02-13. Diakses tanggal 2013-02-05. ;
  5. ↑ "Sultanate of Malacca in the Encyclopædia Britannica Online" (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari asli tanggal 2013-02-13. Diakses tanggal 2013-02-05. ;
  6. 1 2 Lach, Donald F.; Van Kley, Edwin J. (1998). Asia in the making of Europe, A century of advance. Vol. III. Chicago, IL: University of Chicago Press. hlm. 1164. ISBN 0-226-46769-4. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
  • l
  • b
  • s
Sejarah konflik di Nusantara
Pra-kolonial
  • Perang Medang–Sriwijaya
  • Invasi Sriwijaya oleh Medang
  • Pemberontakan Wurawari
  • Invasi Chola ke Sriwijaya
  • Ekspedisi Pamalayu
  • Pemberontakan Jayakatwang
  • Serbuan Yuan-Mongol ke Jawa
  • Pemberontakan Ra Kuti
  • Invasi Nan Sarunai ke Majapahit [en]
  • Perang Bubat
  • Penjarahan Singapura
  • Perang Regreg
  • Perang Demak–Majapahit [en]
Kolonial Portugis
  • Perang Ternate-Spanyol
  • Konflik Aceh–Portugal
  • Perang Ternate–Portugal
Kolonial VOC
  • Perang Jayakarta (1619)
  • Kejatuhan Jayakarta
  • Konflik Mataram–Belanda
  • Penyerbuan ke Batavia (1628)
  • Pertempuran Melaka (1641)
  • Perang Takhta Jawa Pertama
  • Perang Takhta Jawa Kedua
  • Geger Pacinan
  • Perang Jawa (1741–43)
  • Perang Kuning (1741-50)
  • Perang Takhta Jawa Ketiga
  • Perang Bayu
  • Pembantaian Amboyna
  • Perang Makassar
Kolonial Belanda
  • Perang Padri (1821–37)
  • Perang Pattimura
  • Pemberontakan Ronggo (1810)
  • Geger Sepehi (1812)
  • Perang Diponegoro (1825–30)
  • Ekspedisi Palembang
    • 1819
    • 1821
  • Invasi Belanda ke Pantai Barat Sumatera (1831)
  • Ekspedisi Sumatera Pertama
  • Perang Aceh Pertama
  • Perang Aceh (1873–1913) (Ekspedisi Tanah Gayo, Alas, dan Batak)
  • Perang Bali
    • 1846
    • 1848
    • 1849
    • 1858
    • 1894
    • 1906
    • 1908
  • Pemberontakan di Kalimantan Barat
    • 1823
    • 1850–54
    • 1854–55
  • Pemberontakan Batipuh
  • Perang Banjar (1859–63)
  • Perang Bone
    • 1824
    • 1825
    • 1859
  • Penyerbuan Jawa 1811
    • Penyerbuan Meester Cornelis
  • Perang Tapanuli
  • Ekspedisi Palembang (1851–59)
  • Nias (1855–64)
  • Besemah (1864–68)
  • Mandor (1884–85)
  • Jambi (1885)
  • Ekspedisi Idi (1890)
  • Ekspedisi Pidie (1897–98)
  • Ekspedisi Kerinci (1903)
  • Ekspedisi Sulawesi (1905–06)
  • Perang Belasting
    • Perang Kamang
    • Perang Manggopoh
Pendudukan Jepang
  • Kampanye Hindia Belanda
  • Pembantaian Sook Ching
  • Peristiwa Mandor
  • Peristiwa Loa Kulu
  • Pertempuran Lima Hari
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Pertempuran_Melaka_(1641)&oldid=28456381"
Kategori:
  • Sejarah Melaka
  • Perang yang melibatkan Portugal
  • Perang yang melibatkan Belanda
  • Konflik dalam tahun 1641
  • Portugis Melaka
  • Perang Belanda-Portugal
Kategori tersembunyi:
  • Galat CS1: parameter tidak didukung
  • Galat CS1: parameter kosong tidak dikenal
  • CS1 sumber berbahasa Inggris (en)
  • Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list

Best Rank
More Recommended Articles