Pindang Pegagan
Pindang Pegagan adalah salah satu varian hidangan pindang khas dari Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia, yang berasal dari tradisi kuliner masyarakat Suku Pegagan. Hidangan ini secara tradisional disajikan dengan ikan tapah, namun karena ketersediaannya yang terbatas di beberapa daerah seperti Palembang, ikan tapah sering diganti dengan ikan patin, gabus, atau baung. Bahkan, dalam perkembangannya, beberapa variasi Pindang Pegagan juga menggunakan daging ayam atau sapi.
Keunikan Pindang Pegagan terletak pada penggunaan terasi dan nanas sebagai bahan wajib, yang memberikan cita rasa khas asam pedas dan segar. Rasa asam diperoleh dari campuran nanas dan tomat kecil yang dikenal oleh masyarakat Palembang dengan sebutan cung kediro. Kuahnya yang kaya rempah dan segar membuat hidangan ini semakin digemari tidak hanya oleh masyarakat lokal Sumatera Selatan, tetapi juga oleh penikmat kuliner dari luar daerah.
Salah satu pelaku usaha kuliner di Palembang yang turut memperkenalkan Pindang Pegagan ke masyarakat luas adalah Pempek C-97, yang menyediakan menu ini baik untuk santapan langsung maupun pesanan katering.
Bahan dan Cara Memasak
Bahan utama Pindang Pegagan meliputi:
- Ikan (umumnya patin, tetapi bisa diganti sesuai selera)
- Nanas, tomat kecil (cung kediro)
- Terasi, asam jawa
- Rempah seperti sereh, laos, daun salam, daun bawang, dan kemangi
- Bumbu halus dari cabai, bawang merah, dan kunyit
Proses memasaknya dimulai dengan menumis bumbu halus hingga harum, lalu direbus bersama ikan, terasi, asam jawa, dan rempah-rempah. Nanas dan tomat kecil ditambahkan di tahap akhir untuk menciptakan cita rasa asam yang segar.[1]
- ^ Suci (2023-05-25). "Cobain Yuk Pindang Pegagan Asal Sumsel, Rasanya Dijamin Mantul!". suarapublik.id. Diakses tanggal 2025-05-23.