More Info
KPOP Image Download
  • Top University
  • Top Anime
  • Home Design
  • Top Legend



  1. ENSIKLOPEDIA
  2. Piperakuin - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Piperakuin - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Piperakuin

  • English
  • Suomi
  • Polski
  • Română
  • Srpskohrvatski / српскохрватски
  • Српски / srpski
  • Tiếng Việt
Sunting pranala
  • Halaman
  • Pembicaraan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Perkakas
Tindakan
  • Baca
  • Sunting
  • Sunting sumber
  • Lihat riwayat
Umum
  • Pranala balik
  • Perubahan terkait
  • Pranala permanen
  • Informasi halaman
  • Kutip halaman ini
  • Lihat URL pendek
  • Unduh kode QR
Cetak/ekspor
  • Buat buku
  • Unduh versi PDF
  • Versi cetak
Dalam proyek lain
  • Butir di Wikidata
Tampilan
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. Informasi dalam artikel ini hanya boleh digunakan untuk penjelasan ilmiah; bukan untuk diagnosis diri dan tidak dapat menggantikan diagnosis medis. Wikipedia tidak memberikan konsultasi medis. Jika Anda perlu bantuan atau hendak berobat, berkonsultasilah dengan tenaga kesehatan profesional.
Piperakuin
Nama sistematis (IUPAC)
1,3-bis[4-(7-klorokuinolin-4-il)piperazin-1-il]propana
Data klinis
Kat. kehamilan ?
Status hukum ?
Pengenal
Nomor CAS 4085-31-8 YaY
Kode ATC P01BF05 (kombinasi dengan artenimol),
P01BX02 (kombinasi dengan arterolan)
PubChem CID 122262
DrugBank DB13941
ChemSpider 109031 N
UNII A0HV2Q956Y N
ChEBI CHEBI:91231 N
ChEMBL CHEMBL303933 N
Data kimia
Rumus C29H32Cl2N6 
SMILES eMolecules & PubChem
InChI
  • InChI=1S/C29H32Cl2N6/c30-22-2-4-24-26(20-22)32-8-6-28(24)36-16-12-34(13-17-36)10-1-11-35-14-18-37(19-15-35)29-7-9-33-27-21-23(31)3-5-25(27)29/h2-9,20-21H,1,10-19H2 N
    Key:UCRHFBCYFMIWHC-UHFFFAOYSA-N N

Data fisik
Titik lebur 199–204 °C (390–399 °F) (dec.V

Piperakuin adalah obat antiparasit yang digunakan bersama dihidroartemisinin untuk menangani malaria. Piperakuin dikembangkan dalam Program Eliminasi Malaria Nasional Tiongkok pada era 1960-an dan diangkat di seluruh Tiongkok sebagai pengganti klorokuin, obat antimalaria yang memiliki struktur serupa. Karena resistensi parasit terhadap piperakuin yang tersebar luas, piperakuin tidak digunakan sebagai terapi tunggal. Piperakuin digunakan dalam dalam terapi kombinasi artemisinin. Piperakuin membunuh parasit dengan mengganggu detoksifikasi heme inang.

Penggunaan medis

[sunting | sunting sumber]

Piperakuin dikombinasikan dengan dihidroartemisinin untuk penanganan malaria.[1] Kombinasi ini adalah salah satu terapi kombinasi artemisinin yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia sebagai pengobatan malaria tanpa komplikasi.[1] Kombinasi ini juga direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia untuk menangani malaria parah setelah pemberian artesunat.[1]

Piperakuin terdaftar penggunaannya di beberapa negara bersama arterolan.[1] Namun, kombinasi ini tidak disarankan oleh Organisasi Kesehatan Dunia karena data yang kurang.[1]

Kontraindikasi

[sunting | sunting sumber]

Seperti klorokuin, piperakuin dapat memperpanjang interval QT. Walaupun uji klinis acak besar tidak menemukan bukti kardiotoksisitas, Organisasi Kesehatan Dunia menganjurkan tidak digunakannya piperakuin oleh pasien dengan pemanjangan QT turunan atau mereka yang mengonsumsi obat yang memperpanjang interval QT.[1]

Farmakologi

[sunting | sunting sumber]

Mekanisme aksi

[sunting | sunting sumber]

Seperti klorokuin, piperakuin diperkirakan bekerja dengan berakumulasi di vakuola pencernaan parasit dan mengganggu detoksifikasi heme menjadi hemozoin.[2]

Resistensi

[sunting | sunting sumber]

Parasit yang selamat dari pengobatan dengan piperakuin mengalami peningkatan sejak 2010, khususnya di Asia Tenggara. Pusat resistensi piperakuin ternyata adalah Kamboja barat di mana pada 2014 lebih dari 40% penanganan dengan dihidroartemisinin-piperakuin gagal mengeliminasi parasit dari darah pasien.[3] Penggolongan parasit resisten piperakuin sulit secara teknis karena parasit yang selamat dari penanganan dengan piperakuin tetap peka terhadap piperakuin in vitro; yaitu piperakuine memilikiIC50 yang sama untuk parasit yang peka maupun parasit yang resisten.[3]

Mekanisme bagaimana parasit menjadi resisten terhadap piperakuin masih belum jelas. Amplifikasi protease plasmepsin 2 and plasmepsin 3 parasit, dua enzim dalam degradasi hemoglobin inang, dihubungkan dengan resistensi terhadap piperakuin.[4] Sama halnya, mutasi pada gena yang berkaitan dengan resistensi klorokuin, PfCRT, dihubungkan dengan resistensi piperakuin; tetapi, parasit yang resisten terhadap klorokuin tetap peka terhadap piperakuin.[4][3] Sebaliknya, amplifikasi gena transporter parasite PfMDR1, mekanisme resistensi parasit terhadap meflokuin, berkorelasi terbalik dengan resistensi piperakuin.[3]

Farmakokinetika

[sunting | sunting sumber]

Piperakuin adalah obat lipofilik dan karenanya cepat terabsorbsi dan terdistribusi ke sebagian besar tubuh.[2] Obat mencapai konsentrasi maksimal mendekati 2 jam setelah pemberian.[2]

Kimia

[sunting | sunting sumber]

Piperakuin tersedia sebagai basa dan garam tatrafosfat yang larut dalam air.[5]

Sejarah

[sunting | sunting sumber]

Piperakuin ditemukan pada era 1960-an oleh dua kelompok terpisah yang bekerja sendiri: Shanghai Pharmaceutical Industry Research Institute di Tiongkok dan Rhone Poulenc di Prancis.[5] Pada 1970-an dan 1980-an piperakuin menjadi obat antimalaria utama Program Kontrol Malaria Nasional Tiongkok karena meningkatnya resistensi parasit terhadap klorokuin.[2] Pada akhir 1980-an, penggunaan piperakuin sebagai terapi tunggal antimalaria berhenti karena peningkatan resistensi parasit terhadap piperakuin.[5] Dimulai pada 1990-an, piperakuin diuji dan diangkat sebagai komponen dalam terapi kombinasi artemisinin.[5]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e f Guidelines for the Treatment of Malaria (PDF) (Edisi 3). WHO. 2015. hlm. 33-34. Diakses tanggal 22 May 2018.
  2. ^ a b c d "Artemisinin-based combination therapies: a vital tool in efforts to eliminate malaria". Nature Reviews Microbiology. 7: 864–874. 2009. doi:10.1038/nrmicro2239. PMC 2901398.
  3. ^ a b c d "Plasmodium falciparum resistance to artemisinin derivatives and piperaquine: a major challenge for malaria elimination in Cambodia". The American Journal of Tropical Medicine and Hygiene. 95 (6): 1228–1238. 2016. doi:10.4269/ajtmh.16-0234. PMC 5154433.
  4. ^ a b "Drug resistance in Plasmodium". Nature Reviews Microbiology. 16: 156–170. 2018. doi:10.1038/nrmicro.2017.161.
  5. ^ a b c d "Piperaquine: a resurgent antimalarial drug". Drugs. 65 (1): 75–87. 2005. doi:10.2165/00003495-200565010-00004. PMID 15610051.
Diperoleh dari "https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Piperakuin&oldid=27158098"
Kategori:
  • Piperazina
  • Obat Esensial Nasional Indonesia
  • Antimalaria
  • Kuinolina
  • Kloroarena
Kategori tersembunyi:
  • Pages using the JsonConfig extension
  • Articles with changed ChemSpider identifier
  • Articles with changed FDA identifier
  • Articles with changed EBI identifier

Best Rank
More Recommended Articles