Poncokusumo, Malang
Poncokusumo | |||||
|---|---|---|---|---|---|
| Negara | |||||
| Provinsi | Jawa Timur | ||||
| Kabupaten | Malang | ||||
| Pemerintahan | |||||
| • Camat | Didik Agus Mulyono, S.P., M.AP. | ||||
| Populasi | |||||
| • Total | 99.880 jiwa | ||||
| Kode pos | 65157 | ||||
| Kode Kemendagri | 35.07.07 | ||||
| Kode BPS | 3507100 | ||||
| Luas | 102,99 km² | ||||
| Desa/kelurahan | 17 | ||||
| |||||
Poncokusumo adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Malang yang terletak di timur. Kecamatan ini dilintasi jalur utama menuju Gunung Bromo dari arah Kota Malang. Bagian timur Poncokusumo didominasi kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).[1] Di tengah taman nasional tersebut terdapat Desa Ngadas yang merupakan desa terujung sekaligus satu-satunya perkampungan Suku Tengger di Malang. Ngadas adalah desa wisata yang masih mempertahankan tradisinya.[2][3] Jemplang merupakan titik loket dan penjemputan jeep sebelum memasuki kawasan Bromo dari arah Malang. Apabila ke kiri langsung memasuki area padang savana Bromo, sedangkan jika ke kanan adalah pendakian Semeru via Ranu Pani di Lumajang.[4]
Banyak tempat wisata yang ada di Poncokusumo seperti Air terjun Coban Pelangi, Malang Dreamland, serta wisata religi Pertapaan Karmel Ngadireso.[5] Dahulu kecamatan ini dikenal sebagai sentra apel yang diabadikan menjadi sebuah tugu di Desa Poncokusumo. Akan tetapi, sekarang banyak petani yang beralih bertanam jeruk.[6] Sedangkan Desa Ngadas yang merupakan desa tertinggi dikenal sebagai sentra kentang.[7]
Geografi

Poncokusumo adalah kecamatan yang terletak di kawasan Malang timur dan berbatasan dengan tiga kabupaten yaitu Kabupaten Pasuruan, Lumajang, dan Probolinggo. Poncokusumo merupakan salah satu kecamatan terluas di Kabupaten Malang. Akan tetapi, sebagian besar wilayahnya terutama di timur merupakan area taman nasional, sedangkan sebagian besar pemukimannya berada di barat. Bagian barat kecamatan ini dilintasi jalur penghubung Tumpang di utara dengan Wajak dan Turen di selatan. Di tepi jalur tersebut terdapat pusat pemerintahan kecamatan yaitu di perbatasan Desa Belung dan Wonomulyo. Di Wonomulyo terdapat Pasar Wates Belung yang merupakan pusat ekonomi Poncokusumo.
Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) dapat diakses dari barat yaitu melalui Tumpang kemudian berlanjut ke timur. Desa terakhir sebelum masuk ke kawasan savana Bromo adalah Ngadas yang dihuni Suku Tengger dan dikelilingi hutan di taman nasional. Warga Ngadas bertanam sayuran terutama kentang karena lahannya yang subur dan berada di ketinggian lebih dari 2000 mdpl.[7]
Batas wilayah Kecamatan Poncokusumo adalah sebagai berikut:[8]
| Utara | Kecamatan Tumpang |
| Timur | |
| Selatan | Kecamatan Wajak |
| Barat | Kecamatan Tajinan |
Daftar desa dan dusun
Kecamatan Poncokusumo terdiri dari 17 desa yang dibagi menjadi beberapa dusun atau dukuh. Hal ini membuat Poncokusumo menjadi kecamatan dengan desa terbanyak di Kabupaten Malang. Nama kecamatan ini berasal dari Desa Poncokusumo, tetapi pusat pemerintahannya berada di perbatasan Desa Belung dan Wonomulyo. Desa dan dusun di Poncokusumo yakni sebagai berikut:[8]
| No. | Nama Desa | Nama Dusun / Dukuh | Ref |
|---|---|---|---|
| 1 | Argosuko | Keden, Wangkal Lor, Wangkal Kidul | [8] |
| 2 | Belung | Krajan, Buntaran | [8] |
| 3 | Dawuhan | Dawuhan, Dompyong, Duren, Lesti, Ngandeng | [8] |
| 4 | Gubukklakah | Gubukklakah | [8] |
| 5 | Jambesari | Pabrikan, Sumberjambe, Sumbersari | [8] |
| 6 | Karanganyar | Krajan, Karanganyar Kidul, Gadungan, Lor Kali, Pancuran | [9] |
| 7 | Karangnongko | Baran, Karanganyar Lor, Nongkosewu, Paras, Tenggeran | [10] |
| 8 | Ngadas | Ngadas, Jarak Ijo | [8] |
| 9 | Ngadireso | Ngadireso, Kampung Baru, Ledoksari, Putuk | [8] |
| 10 | Ngebruk | Ngebruk | [8] |
| 11 | Pajaran | Krajan, Ketitang, Tondoasri | [8] |
| 12 | Pandansari | Pandansari, Sukosari, Wonosari | [8] |
| 13 | Poncokusumo | Poncokusumo, Drigu | [8] |
| 14 | Sumberejo | Krajan, Aran-aran, Jajang, Sumberdewo, Wonokerto | [8] |
| 15 | Wonomulyo | Robyong, Wates | [8] |
| 16 | Wonorejo | Wonorejo | [8] |
| 17 | Wringinanom | Besuki, Kunci, Simpar | [8] |
Tempat terkenal


Pariwisata
- Taman Nasional Bromo Tengger Semeru - terdapat Pos Jemplang yang merupakan persinggahan utama menuju Bromo dari arah Malang
- Desa Wisata Ngadas - satu-satunya perkampungan Suku Tengger di Malang
- Bromo Hillside
- Air terjun Coban Pelangi
- Air terjun Coban Bidadari
- Air terjun Coban Trisula
- Poncokusumo Rest Area
- Malang Dreamland
- Lembah Bromo Ledok Amprong
- Pertapaan Karmel Ngadireso
- Sedaer River Tubing
Lainnya
- Pasar Wates Belung - pasar di pusat kecamatan
- Pasar hewan Pajaran
- Tugu apel Desa Poncokusumo
- Puskesmas Poncokusumo
- Masjid Jami' Al-Falah Karanganyar
- Masjid Jami' Baiturroahim di Desa Poncokusumo
Kebudayaan

Budaya Suku Tengger
Satu-satunya perkampungan Suku Tengger di Kabupaten Malang adalah Desa Ngadas. Suku Tengger adalah suku kecil yang tinggal di sekitar kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dan memiliki kebudayaan yang khas dan masih terjaga hingga sekarang. Suku Tengger memiliki beragam upacara adat seperti Unan-unan, Karo, Entas-entas, dan Kasada. Entas-entas adalah upacara untuk mendoakan keluarga yang meninggal pada hari ke-1000. Upacara ini memerlukan berbagai perlengkapan seperti kain putih, bebek, cepel, cobek, beras, kulak, dan boneka bernama "Petra" yang dibuat dari dedaunan serta bunga sebagai wadah roh (adma). Setiap benda memiliki makna simbolis bagi warga Ngadas. Prosesi dilakukan dengan mengisi kulak bambu berisi beras, kemudian seluruh keluarga berkumpul di bawah kain putih yang dibentangkan oleh dukun. Upacara inti, Entas-entas, bermakna mengembalikan manusia pada unsur alam: tanah, kayu, air, dan panas. Roh (adma) diwakili oleh orang hidup yang tidak berpakaian lengkap — laki-laki tanpa baju, perempuan memakai kemben — sebagai simbol kesucian. Setelah itu Petra dibawa ke tempat pembakaran untuk disempurnakan.[3]
Galeri
- Desa Ngadas di dekat Bromo
- Kesenian Ojung di Desa Ngadas
- Seorang warga membawa kayu bakar di Desa Pandansari
- Hutan pinus Desa Poncokusumo
Referensi
- ↑ Tubagus Achmad (2025-02-01). "Akses ke Bromo Lewat Ngadas Poncokusumo Malang Sudah Kembali Normal, BPBD Imbau Masyarakat Tetap Waspada". JATIM TIMES.
- ↑ Dahlia Irawati (2019-05-04). "Sepenggal Cerita dari Desa Ngadas..." KOMPAS.
- 1 2 Falahi Mubarok (2019-08-09). "Cerita Adat Ngadas dari Kematian, Kerukunan hingga Pandangan Lingkungan". MONGABAY.
- ↑ Defri Werdiono (2024-05-14). "Cara Aman Bertualang di Bromo, Setel Gigi Satu hingga Andalkan Jip Wisata". KOMPAS.
- ↑ Hana Sindi (2024-10-09). "5 Rekomendasi Wisata Menarik di Poncokusumo yang Wajib Kamu Datangi". TUGU MALANG.
- ↑ Benni Indo (2025-08-08). "Kejayaan Apel Poncokusumo Malang Tinggal Kenangan, Kini Mulyadi Beralih Fokus ke Tanaman Jeruk". SURYA MALANG.
- 1 2 Ahmad Yani (2023-11-23). "Bisa Capai 1 Kilogram, Kentang Ngadas Jadi Komoditas Unggulan Malang". RADAR MALANG.
- 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 Kabupaten Malang Dalam Angka Tahun 2015. BPS Kabupaten Malang. 2015-11-27.
- ↑ Faisal Kamarudin, M. Imamul Muttaqin, Nindita Ratry Wulan Pramesty, Aidah Iswari Zharifahi, Misbakhul Ilmi (2023). "PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI BUDIDAYA JAMUR DI DESA KARANGANYAR KABUPATEN MALANG" (PDF). JOURNAL OF SOCIAL OUTREACH : Jurnal Pengabdian Masyarakat. 2 (2). Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang. Pemeliharaan CS1: Banyak nama: authors list (link)
- ↑ Abadi Wijaya (2024-01-20). "Keterlibatan Mahasiswa KKM dalam Posyandu Lansia Memperkuat Pelayanan Kesehatan Masyarakat". uin-malang.ac.id. UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.


